p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin Keslingmas
Budi Triyantoro
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN SANITASI KANDANG SAPI DENGAN KEPADATAN LALAT DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS alfian gifari ardi; Budi Triyantoro; Teguh Widiyanto
Buletin Keslingmas Vol 40, No 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.652 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i3.5210

Abstract

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan dinamis antara manusia dan lingkungan, serta melindungi kesehatan manusia melalui pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Salah satu vektor penyakit yang sering menimbulkan masalah dalam lingkungan, yaitu lalat. Lalat  sangat menyukai tempat yang kotor, salah satunya adalah kandang ternak. Kandang sapi juga pada umumnya kotor dan berbau, sehingga lalat banyak dijumpai di kandang ter-sebut, seperti lalat rumah (Musca domestica). Tujuan Penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan sanitasi kandang dengan kepadatan lalat di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat dengan pendekatan Cross Sectional, penelitian ini dilakukan pada peternakan sapi yang ada di Kecamatan Sokaraja, untuk menilai sanitasi kandang sapi dan menganalisis kepadatan lalat di kandang sapi. Hasil observasi menunjukkan 10 kandang sapi, terdapat 7 kandang sapi yang memenuhi syarat dan 3 kandang yang tidak memenuhi syarat, sedangkan kepadatan lalat menunjukkan bahwa dari 10 kandang sapi terdapat 10 kandang sapi dengan kepadatan lalat sedang. Hasil analisis menggunakan uji  Korelasi Sperman rank  Korelasi Koefisien sebesar 0,076 0,05 artinya HA ditolak dan H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan sanitasi kandang dengan kepadatan lalat di kandang sapi, dari 10 kandang sapi terdapat 3 kandang tidak memenuhi syarat sanitasi. Kepadatan lalat di kandang sapi dikategorikan sedang sampai dengan tinggi. Perlu adanya, upaya meningkatkan sanitasi kandang sapi dalam hal pemberian desinfeksi, penggunaan APD, pencegahan kepadatan lalat, pembersihan kandang, pengelolaan limbah.
PENGARUH VARIASI BERAT ARANG SEKAM PADI SEBAGAI MEDIA ADSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR DI BANYUMAS Syarifatul Nur Aini; Budi Triyantoro; Sugeng Abdullah
Buletin Keslingmas Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.827 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i1.4619

Abstract

   Aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup pasti menghasilkan dampak terhadap lingkungannya. Salah satunya aktivitas di industri yang menghasilkan limbah. Air limbah industri yang mengandung logam berat merupakan toksikan yang mempunyai daya racun yang tinggi. Menurut Sugiarto (1987) air limbah yang mengandung besi (Fe) berasal dari kegiatan industri, terutama pada industri penyepuhan logam. Kadar besi dalam air dapat diturunkan dengan menggunakan karbon aktif sebagai media adsorben. Karbon aktif dapat diperoleh dari arang, salah satunya arang sekam padi. Tujuan penelitian adalah untuk membuat mengetahui pengaruh variasi berat arang sekam padi untuk menurunkan kadar besi (Fe) pada air.Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan metode pre and post design. Variabel yang diteliti yaitu kadar besi (Fe). Terdapat 3 replikasi dan 3 perlakuan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 9 sampel. Uji statistic yang digunakan yaitu Kruskal Wallis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi berat arang sekam padi tidak berpengaruh dengan penurunan kadar besi (Fe) pada air, dengan hasil siginifikan 0,109. Tetapi, variasi berat arang sekam padi yang paling berpengaruh yaitu variasi berat 2 kg dengan signifikan 0,05.Simpulan dari hasil penelitian bahwa secara statistik tidak ada perbedaan bermakna pada penggunaan arang sekam padi dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air. Disarakan sebaiknya perlu memperhatikan kembali kualitas arang sekam padi yang digunakan, serta bahan untuk pembuatan besi (Fe).