This Author published in this journals
All Journal Buletin Keslingmas
Galuh Lukmana
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMASANGAN OVITRAP TERHADAP TREND JUMLAH TELUR DAN JUMLAH NYAMUK Aedes aegypti Galuh Lukmana; Nur Hilal; Arif Widyanto
Buletin Keslingmas Vol 41, No 1 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.1 TAHUN 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v41i1.7758

Abstract

 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat mengakibatkan kematian. Pengendalian vektor dapat dilakukan secara fisik, biologi, kimia dan terpadu. Salah satu pengendalian fisik dapat dilakukan dengan pemasangan ovitrap. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemasangan ovitrap terhadap trend jumlah telur nyamuk dan jumlah nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian adalah True eksperimen. Jumlah sampel sebanyak 100 nyamuk dengan masing-masing 50 ekor nyamuk pada kurungan perlakuan dan kontrol. Pengamatan dilakukan selama 4 kali siklus akuatik. Hasil perhitungan jumlah telur tertangkap selama 4 kali siklus akuatik mengalami penurunan dengan kelompok perlakuan sebanyak 104 telur dan kelompok kontrol 36 telur. Hasil perhitungan jumlah nyamuk hidup mengalami penurunan setiap harinya selama 4 kali siklus akuatik. Uji T Test Independent terhadap jumlah telur tertangkap antara kelompok perlakuan dengan kontrol menunjukkan nilai p=0,290, jumlah nyamuk hidup antara kelompok perlakuan dengan kontrol menunjukkan nilai p=0,485. Uji One Way Anova terhadap jumlah telur nyamuk tertangkap selama 4 siklus akuatik menunjukkan nilai p=0,84 dan terhadap jumlah nyamuk hidup selama 4 siklus akuatik menunjukkan nilai p=0,00. Kesimpulan penelitian adalah nyamuk lebih tertarik untuk breeding di tempat yang gelap dan memiliki permukaan yang kasar (ovitrap). Pengendalian nyamuk menggunakan ovitrap dapat dilakukan selama 3 kali siklus akuatik. Saran dari peneliti yaitu perlu diadakannya penelitian lanjut yang dapat menggunakan nyamuk betina dengan umur 3-4 hari, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.