Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MANAJEMEN PEMANFAATAN MAKAM KI RANGGO WIROSENTIKO SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Ahmad Zamhari
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 14 No. 3 (2016): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v14i3.1083

Abstract

Abstrak                                                                         Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pemanfaatan makam Ki Ranggo Wirosentiko di kota Palembang, 2) untuk mengetahui tersedianya sumber penelitian sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis model interaktif terdiri atas tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, kajian dokumen, observasi langsung, validitas data, teknik analisis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa makan Ki Ranggo Wirosentiko merupakan salah satu bangunan peninggalan kesultanan Palembang yang terletak di Talang Keranngo  menggambarkan akulturasi budaya dari Eropa. Secara umum bentuk makam pada  Ki Ranggo Wirosentiko dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu jirat/kijing. Terdapat sembilan makam empat diantaranya masih bagus atau masih terlihat utuh dan lima makam yang lain sudah rusak. Pada dinding bangunan makam telah menggunakan struktur batu alam asli yang dibuat dengan menggunakan teknik pahatan dengan berbentuk persegi panjang dan sebagian makam yang lainya sudah tidak terbentuk utuh lagi. Kata kunci :  Manajemen, Makam Ki Ranggo Wirosentiko, Sumber Pembelajaran Sejarah
KAWASAN PANTAI KUNO DESA SAKO RAMBUTAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Ahmad Zamhari; Refiko Apriansyah
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Prosding PPs tanggal 26 November 2016
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Ahmad Zamhari, S.Pd, M.M.NIDN (0202066902), Refiko Apriansyah (2014131054), Kawasan Pantai kuno Desa Sako Rambutan sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif adalah metode yang membicarakan berupa hasil pengamatan wawancara atau penelaan dokumen. Penelitian ini juga secara sistematis dengan kegiatan pokok yang dilakukan yaitu: Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi langsung ke lokasi penelitian, dan juga melalui data studi kepustakaan. Dokumen berbentuk gambar teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif suatu analisis yang tidak menggunakan angka-angka tetapi berupa gambaran penjelasan-penjelasan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kawasan Pantai Purba Desa Sako Rambutan memiliki karakteristik tersendiri. Menggambarkan proses goelogi Sumatera Selatan yang terbentuk selama ribuan tahun yang menunjukan nilai sejarah dan dapat menambah rasa kecintaan siswa terhadap sejarah daerah. Kawasan Pantai kuno ditemukan sisa fosil-fosil hewan laut dan juga karang-karang yang usianya diperkirakan ribuan tahun yang lalu. Kata Kunci: Pantai kuno, Desa Sako, Sumber pembelajaran.
PENINGGALAN CAGAR BUDAYA DI SEBERANG ULU I SEBAGAI SUMBER PENULISAN BUKU SAKU SEJARAH PALEMBANG Turmiati Turmiati; Muhamad Idris; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4653

Abstract

Palembang adalah kota tertua di Indonesia yang masih banyak menyimpan bukti-bukti sejarah salah satu lokasinya ada di seberang Ulu I. Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai sejarah apakah yang dimiliki benda cagar budaya di Seberang Ulu 1 yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penulisan buku saku sejarah Palembang? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peninggalan cagar budaya di Seberang Ulu I Palembang dan tersedianya sumber penulisan buku saku sejarah Seberang Ulu 1 Palembang. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi. Hasil penelitian adalah terdapat banyak data terkumpul yaitu 41 data dengan pengerucutan data penulisan buku saku dibagi menjadi tiga periode sejarah yaitu Kesultanan, Kolonial dan Kotemporer. Nilai-nilai karakter yang dapat diambil pada hasil penelitian adalah karakter toleransi, kreatif, religius, cinta tanah air, semangat kebangsaan, peduli sosial, kerja keras, disiplin, jujur dan mandiri.
PERANAN SUNGAI MUSI DALAM BIDANG PERDAGANGAN PADA MASA KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM (1643-1821) BAGI PERKEMBANGAN MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG Eni Ardila; Sukardi Sukardi; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.526

Abstract

ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peranan Sungai Musi dalam bidang perdagangan pada Masa Kesultanan Palembang bagi perkembangan masyarakat di Kota Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui letak geografis Sungai Musi dan untuk mengetahui perdagangan di Sungai Musi Sumatera Selatan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam (1643-1821).Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dilakukan dengan empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sungai Musi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan penduduk pedalaman yang akan melakukan perdagangan dengan pendatang dari luar Sumatera Selatan karena masyarakat pedalaman yang akan melakukan perdagangan dengan pendatang dari luar Sumatera dilakukan di pinggiran sungai. Adapun sungai yang sering dilayari oleh para pedagang adalah Sungai Musi. Pada masa pemerintahan Sultan Bahauddin, perdagangan lada juga memasuki perdagangan bebas dan daerah pemasarannya di Riau. Pada waktu itu perdagangan di Riau masih di bawah kontrol saudagar-saudagar Bugis yang belum dijangkau oleh VOC. Kapal-kapal Riau dan juga kapal-kapal Palembang berlayar menuju Riau dengan muatan lada Palembang.  Kata kunci: Sungai Musi, perdagangan, Kesultanan Palembang Darussalam
BALAI ARKEOLOGI PALEMBANG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL SUMATERA SELATAN Lilis Aryanti; Sukardi Sukardi; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.528

Abstract

ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah sumber apa saja yang ada di Balai Arkeologi Palembang sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal Sumatera Selatan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah ruang lingkup Balai Arkeologi Palembang sebagai sumber pembelajaran dan peninggalan sejarah lokal pada masa Hindu-Buddha koleksi Balai Arkeologi Palembang sebagai sumber pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ialah teknik studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan kualitatif dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ruang lingkup Balai Arkeologi Palembang dapat dijadikan sumber pembelajaran karena mempunyai perpustakaan, koleksi temuan dan dokumentasi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya peninggalan sejarah lokal. Peninggalan-peninggalan sejarah lokal pada masa Hindu-Buddha koleksi Balai Arkeologi Palembang antara lain manik-manik Hindu-Buddha, bata bergores, mangkuk keramik, kelereng Dinasti Ming, cepuk, Arca Wisnu. Peninggalan-peninggalan sejarah lokal dapat dijadikan sumber pembelajaran peninggalan sejarah yang ada di Kota Palembang dan menciptakan rasa tanggung jawab untuk melestarikan dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Kota Palembang.  Kata kunci: Balai Arkeologi Palembang, sumber belajar, sejarah lokal
Sosialisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa program studi pendidikan sejarah universitas PGRI Palembang di SMA Negeri 1 Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Kabib Sholeh; Aan Suriadi; Dina Sri Nindiati; Muhamad Idris; Sukardi Sukardi; Ahmad Zamhari; Eva Dina Chairunisa; Wandiyo Wandiyo; Maryadi Maryadi; Yusup Yusup
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2021): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v5i3.2352

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan sejarah Universitas PGRI Palembang kepada guru dan siswa-siswi SMA N 1 Air Sugihan dalam memperkaya pengetahuan dan menambah pengayaan sumber materi ajar bagi guru dan siswa-siswi di SMA N 1 Air Sugihan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Langkah-langkah pada kegiatan ini dimulai dari observasi awal, kegiatan pelaksanaan sosialisasi, kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa di SMA N 1 Air Sugihan ini adalah mensosialisasikan hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa kepada para guru dan siswa-siswi SMA N 1 Air Sugihan baik dalam bidang penelitian sejarah maupun bidang lainnya. Menambah pengetahuan dan pemahaman para guru dan siswa terkait hasil penelitian sejarah dan Pendidikan dan menambah pengayaan materi  sejarah bagi guru dan siswa-siswi khususnya materi sejarah lokal sehingga para guru dan siswa-siswi dapat menggunakan materi hasil penelitian tersebut sebagai bahan materi ajar di sekolah
PENCITRAAN BUDAYA POLITIK DALAM MOTIF TENUN SONGKET PALEMBANG ABAD KE-18-19 MASEHI Annisa Putri Ramadhanti; Muhamad Idris; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8, No 2 (2022): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v8i2.10724

Abstract

Kain tenun songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian menjadi kain yang cantik. Kain songket merupakan kain tradisional buatan tangan berupa kain panjang dengan menggunakan benang emas, perak, dan sutra beraneka warna. Pada masyarakat Palembang zaman dahulu, kain songket hanya digunakan oleh para bangsawan dan keluarga ningrat. Kain tenun ini merupakan kerajinan hasil kreasi seni budaya yang harus dipertahankan kelestariannya. Pengaruh dari beberapa budaya yang ada ini dapat membuat suatu kesenian yang dinamakan dengan menenun dan hasil dari menenun ini dinamakan songket. Kain songket sendiri adalah kain ciri khas dari Kota Palembang yang di dalam motifnya menggambarkan makna-makna tersendiri dan berbeda, serta memiliki beberapa macam jenis motif kain songket Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pencitraan budaya politik dalam tenun Songket Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dimulai dari dokumentasi, wawancara, dan observasi. hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pencitraan budaya politik yang tergambar dalam kain tenun songket ialah menggambarkan adanya pengaruh budaya asing yang ada di Kota Palembang untuk membuat keanekaragaman budaya baik dari segi motif hingga jenis kain yang ditenun dan benang emas yang digunakan.