Christina Avanti
Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Formula dan Uji Stabilitas Fisik-pH Sediaan Gel Facial Wash yang Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Kayu Kesambi Gabriela Eugresya; Christina Avanti; Stella Agustina Uly
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.648 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.769

Abstract

Kesambi (Schleichera oleosa (L.) Oken.) merupakan tanaman khas provinsi Nusa TenggaraTimur. Pada esktrak etanol kulit kayu Kesambi terbukti mengandung triterpenoid yang berfungsi sebagaiantimikroba dalam melawan gram negatif dan positif. Sediaan facial wash sebagai pembersih wajahmerupakan produk yang umum digunakan pada kehidupan sehari-hari, namun dengan karakteristikekstrak etanol kulit kayu kesambi dan karakteristik formula standard facial wash yang berbeda akanmenjadi tantangan dalam memformulasikannya menjadi sebuah produk yang stabil. Pada penelitian inidikembangkan 9 formula (formula 1 s.d formula 9) facial wash yang mengandung ekstrak etanol kulit kayukesambi yang dievaluasi organoleptis dan viskositasnya. Selanjutnya ditentukan 3 formula terbaik yaituformula 7, 8, dan 9 untuk diuji stabilitas dipercepat menggunakan climatic chamber pada suhu 40 ± 2˚C dankelembaban relatif 75 ± 5% dengan titik pengamatan pada hari ke-0, 8, dan 30 sebanyak tiga replikasi. Tigaformula dievaluasi berdasarkan organoleptis, viskositas, tingkat busa, daya sebar dan pH selama uji stabilitas.Selain itu, dilakukan modifikasi pada konsentrasi gelling agent pada formula yang dirancang, yaitu 0,5%;0,7%; dan 0,8%. Berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan, ketiga formula terbaik mengalami peningkatansignifikan pada parameter viskositas dan penurunan pada daya sebar akibat penguapan air yang terjadipada sediaan selama 30 hari penyimpanan, namun ketiga formula tersebut memiliki pH yang stabil, dimanapH sediaan tidak berubah secara bermakna setelah 30 hari penyimpanan. Namun ketiga formula dapatmempertahankan busa selama 30 hari penyimpanan. Perbedaan konsentrasi gelling agent berpengaruhterhadap viskositas yang dihasilkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan formula7 adalah formula terbaik berdasarkan parameter organoleptis, viskositas, tingkat busa, daya sebar, dan pH.
Optimasi dan Karakterisasi Pengeringan Ekstrak Buah Mengkudu dengan Penambahan Bahan Pengering Synthetic Amorphous Silica Nina Dewi Oktaviyanti; Christina Avanti; Fajar Tri Yulianto
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 4 (2017): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.525 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i4.772

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah lama digunakan di Indonesia dan seluruh duniasebagai obat tradisional dan suplemen. Proses ekstraksi dari buah mengkudu menghasilkan ekstrakkental yang kurang dapat diterima oleh masyarakat karena bau dan konsistensinya. Oleh karena itu,perlu adanya alternatif proses pengeringan dari ekstrak kental menjadi ekstrak kering yang tetapdapat menjaga kualitas, efektifitas, dan keamanan dari produk akhirnya. Penelitian ini bertujuan untukmengkarakterisasi dan menentukan penambahan Synthetic Amorphous Silica (SAS) yang palingefektif sebagai bahan pengering pada proses pengeringan ekstrak buah mengkudu. Parameter yangdianalisis meliputi karakteristik fisik dan kimia. Penambahan SAS terhadap ekstrak dengan perbandingan1:2 menunjukkan hasil yang paling efektif terhadap kandungan lembab yaitu 3,20 % ± 0,07.Hasil tersebut selanjutnya dilakukan konfirmasi dengan parameter uji lainnya yaitu sifat alir, distribusiukuran partikel, bobot jenis, profil KLT dan ternyata seluruh hasil dari parameter tersebut sesuaidengan ketentuan. Ekstrak kering hasil pengeringan dengan SAS perbandingan 1:2 memberikankecepatan alir sebesar 11,11 ± 0,2092 g/detik, jumlah fines sebanyak 10,20%, dan kompresibilitassebesar 12,18% ± 0,02.