Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan) Menggunakan Metode DPPH, ABTS, dan FRAP Finna Setiawan; Oeke Yunita; Ade Kurniawan
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.03 KB)

Abstract

ABSTRAK: Perbedaan letak geografis suatu tanaman dapat menyebabkan perbedaan pada kandu–ngan kimianya. Kandungan kimia yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan aktivitas farmakologitanaman, salah satunya adalah aktivitas antioksidan. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan berbagaipengujian antioksidan terhadap secang yang berasal dari beberapa lokasi baik di luar nege–ri maupun Indonesia. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidanekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan) yang berasal dari B2P2TOOT Tawangmangu. Metodeekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah soxhletasi dengan pelarut etanol 80%. Skri–ning fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak etanolkayu secang. Ekstrak tersebut menunjukkan hasil positif pada golongan glikosida flavonoid, flavonoidbebas, alkaloid, dan polifenol. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikalbebas DPPH, ABTS, dan FRAP. Trolox digunakan sebagai standar pembanding untuk menunjukkanaktivitas antioksidan. Hasil pengujian aktivitas ekstrak etanol kayu secang dan trolox menunjukkannilai IC50 masing-masing sebagai berikut: 101,47 dan 76,15 ppm (DPPH); 26,70 dan 19,38 ppm(ABTS); 11,37 dan 11,04 ppm (FRAP). Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kayu secang memilikidaya antioksidan yang kuat. Polifenol dan flavonoid diduga memiliki peranan penting pada aktivitasantioksidan kayu secang.
Karakterisasi Senyawa Metabolit pada Kultur Anggrek Dendrobium anosmum-gigantea Alfian Hendra Krisnawan; Sajekti Palupi; Sitti Suhartina; Alrivani Eka Yuli Saputri; I Gusti Agung Made Shinta Ari Putri; Ni Made Swasti Wandhini; Oeke Yunita
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i1.2417

Abstract

Dendrobium sp. adalah salah satu spesies anggrek yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena menghasilkan berbagai macam metabolit penting, diantaranya adalah alkaloid yang berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, dan mempunyai aktivitas neuroprotektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit yang dihasilkan dari kultur pucuk Dendrobium anosmum-gigantea, yang dibandingkan dengan tanaman induk menggunakan skrining fitokimia, kromatografi, dan densitometri. Kultur pucuk dilakukan menggunakan media MS dengan ZPT NAA 0,5 ppm dan BAP 0,5 ppm. Ekstraksi kultur pucuk dan tanaman induk dilakukan dengan metode ultrasonikasi. Skrining fitokimia dilakukan menggunakan metode spot test dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ada 4 golongan senyawa yang sama-sama dihasilkan oleh ekstrak kultur pucuk dan tanaman induk yaitu alkaloid, flavonoid, tannin, dan fenol. Analisis kandungan alkaloid antara kultur pucuk dan tanaman induk dengan metode KLT menggunakan fase gerak kloroform : metanol (12:2) menghasilkan 2 noda pada Rf 0,41-0,43 dan 0,75-0,78. Sementara itu, dengan metode densitometri menunjukkan spektra densitogram yang muncul pada Rf 0,50-0,60 dan 0,90-1,00. Kesimpulannya, kultur pucuk Dendrobium anosmum-gigantea mempunyai kemiripan kandungan golongan senyawa dengan tanaman induk jika dilihat dari hasil skrining fitokimia, kromatografi, dan densitometri, sehingga kultur pucuk bisa digunakan sebagai alternatif untuk produksi golongan senyawa yang sama pada tanaman anggrek Dendrobium anosmum-gigantea.
Characterization of Green Pigment from Sauropus androgynus Shoot Cultures Oeke Yunita; Devi Veronica Wijayanto; Aulia Dwi Hapsari; Muji Lestari Wahyu Wilang Sari; Alfian Hendra Krisnawan
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4447

Abstract

The dark green leaves of Sauropus androgynus (Euphorbiaceae) have various nutritive values and are commonly used for human consumption as food, medicine, and natural dye substance in South-east Asia. Shoot cultures of this plant were established by adding various concentrations of kinetin (Kn) and benzyl adenine (BA) using nodal explants. The best results were recorded when Kn 0.1 mg/L was used with BA 1 mg/L (BA1Kn0.1). Spectrophotometric analysis showed two peaks of green pigment in shoot cultures, A pigment (λmax = 663.6 - 663.8 nm, absorbance 0.1111) and B pigment (λmax= 611.3 - 613.9 nm, absorbance 0.0390). Thin Layer Chromatography (TLC) analysis showed two green spots (Rf Y = 0.31 and Rf Z = 0.25) of shoot cultures on medium supplemented with BA1Kn0.1 for 10 days. Pigment profiles of shoot culltures were similar to their corresponding mother plants. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) was used as a preliminary technique to evaluate the genetic similarity of the shoot cultures and their corresponding mother plants. It showed four similar DNA banding patterns to their leaves, ranging from 271-765 bp.
Identifikasi Simplisia yang Dijual sebagai Strychnos ligustrina Bl. di Pasar Tradisional Surabaya dengan Metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) Oeke Yunita; Angelica Kresnamurti
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI BERKALA PENELITIAN HAYATI Vol 11 No 1 (2005): December 2005
Publisher : The East Java Biological Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23869/454

Abstract

Authentication of Strychnos ligustrina Bl. had been performed at molecular level (DNA) with Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) method, based on the amplification of random DNA fragments by Polymerase Chain Reaction (PCR) with a single arbitrary primer. The aim of this research was obtaining similar banding patterns between DNA of plant Strychnos ligustrina Bl. and DNA of its lignum on local market. Strychnos ligustrina Bl. was determined by UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi and plants sold as Strychnos ligustrina Bl. were collected as lignum from traditional market at Wonokromo, Rungkut, Genteng, Benowo dan Pabean. DNA from these plants were extracted by modified Cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) method and amplified by RAPD method. Amplification had been performed by primer OPO-4 had shown banding patterns on the gel electrophoresis which banding patterns were shown by Strychnos ligustrina Bl. and plants sold as Strychnos ligustrina Bl. on Benowo. Based on this early result, we assume that plants sold as Strychnos ligustrina Bl. on Benowo has closely genetic relationship with Strychnos ligustrina Bl.