Hasan Juhanis
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sociocultural Approach Dalam Pembinaan Keluarga Muslim Komunitas Pemulung Muh. Ilham Muchtar; Hasan Juhanis
TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 01 (2018): TARBAWI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.801 KB) | DOI: 10.26618/jtw.v3i01.1380

Abstract

AbstrakJenis penelitian ini adalah penelitian survey (lapangan) dengan pendekatan  kualitatif dengan mengeksploitasi data dilapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana ‘Model Pendekatan Sosiokultural dalam Pembinaan Keluarga pada Komunitas Pemulung TPAS Tamangapa di Kota Makassar. Dalam konteks pembinaan keluarga, khususnya pada komunitas tertentu, model pendekatan sosiokultural sangat penting. Karena setiap kelompok masyarakat memiliki budaya sebagai karya mereka sekaligus sebagai pengikat kebutuhan mereka. Pendekatan sosiokultural dalam pembinaan keluarga Islam, misalnya, lebih bersifat akomodatif terhadap nilai budaya tertentu secara inovatif dan kreatif tanpa menghilangkan aspek substansial keagamaan. Model pendekatan sosiokultural sangat tepat digunakan pada Komunitas Pemulung atau dalam bahasa Makasssar disebut Payabo yang bermukim dan melakukan aktifitas mereka di Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Antang, Kelurahan  Tamangapa, Kecamatan Manggala Kota Makassar. Dimana kehidupan seseorang dimulai di dalam lingkungan keluarga. Ia bertumbuh, jadi besar dan dididik di dalam sebuah lingkungan keluarga. Orang tua mengajar anak-anaknya bagaimana mereka harus bertindak. Karena itu, pembangunan keluarga seyogyanya selalu diarahkan pada terwujudnya kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kata Kunci; Sociocultural Approach, Komunitas dan Pemulung Abstract The type of this research is survey research (field) with qualitative approach by exploiting data field with descriptive analysis method which aims to give description about how 'Sosiokultural Approach Model in Family Development at TPAS Tamangapa Scavengers Community in Makassar City. In the context of family coaching, especially in particular communities, the sociocultural approach model is very important. Because every community group has culture as their work as well as binding their needs. The sociocultural approach in the fostering of Islamic families, for example, is more accommodative to certain cultural values in an innovative and creative manner without removing the substantial religious aspect. Sociocultural approach model is very appropriate to be used in Community Pemulung or in Makasssar language called Payabo who live and do their activities in the Final Disposal Place Garbage, Antang, Village Tamangapa, District Manggala Makassar City. Where a person's life begins in the family environment. It grows, gets big and is educated in a family environment. Parents teach their children how they should act. Therefore, family development should always be directed to the realization of family life as a vehicle for nursery religious values and noble values of the nation's culture. Keywords; Sociocultural Approach, Community and Scavengers
Pandangan Masyarakat Maradekaya Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa Tentang Wanita Bercadar Mutmainnah Syafar; Hasan Juhanis; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna cadar sebagai identitas bagi muslimah yang mengenakannya serta untuk mengidentifikasi pandangan masyarakat mengenai penggunaan cadar oleh wanita muslimah. Identitas seseorang sering kali tercermin dalam tingkah laku mereka, yang meliputi kebiasaan, sikap, sifat, karakter, cara berbicara, dan juga busana yang dikenakan, yang sering disebut sebagai pakaian. Setiap individu dapat memiliki interpretasi yang berbeda tentang diri mereka sendiri. Fenomena penggunaan cadar pun demikian. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menyelidiki kehidupan muslimah bercadar di lingkungan masyarakat Kelurahan Kalabbirang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau metode kualitatif.  Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui dua sumber utama, yaitu data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menerima keberadaan muslimah bercadar di lingkungan kelurahan. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang kurang menyukai muslimah bercadar, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap tertutup dari muslimah bercadar dan kurangnya keterlibatan mereka dalam interaksi sosial dengan masyarakat.