Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SOSIALISASI AKREDITASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI KEPALA SEKOLAH SD SE-KECAMATAN SEDAYU BANTUL Ernawati; Ahmad Muntazar
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta Vol. 3 No. 2 (2025): DIMASLIA JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT MULIA MADANI YOGYAKARTA
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendukung yang penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu pengelolaan perpustakaan sekolah dapat memberikan layanan prima kepada pemustaka. Akreditasi perpustakaan merupakan proses penting dalam menjamin mutu dan standar pelayanan perpustakaan sekolah. Penilaian akreditasi perpustakaan ini dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para kepala sekolah SD se-Kecamatan Sedayu, Bantul mengenai pentingnya akreditasi perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan literasi di lingkungan sekolah dasar. Perpustakaan SD se-Kecamatan Sedayu yang sudah melaksanakan akreditasi perpustakaan sekolah baru satu dan yang lain masih belum mengajukan akrediatasi perpustakaan. Kegiatan ini menekankan pada pemahaman instrumen akreditasi yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional RI mencakup sembilan komponen utama: koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan, komponen penguat, inovasi, tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan diharapkan dapat mengidentifikasi kesiapan perpustakaan sekolah masing-masing, menyusun strategi pemenuhan standar, serta mendorong peran aktif perpustakaan dalam mendukung proses belajar mengajar. Diharapkan melalui kegiatan ini, perpustakaan sekolah dasar di Kecamatan Sedayu dapat meraih akreditasi yang baik dan berkelanjutan demi peningkatan kualitas pendidikan dan literasi peserta didik.
ANALISIS HUKUM PENARIKAN KEMBALI BARANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM Mursyida Mursyida; M. Ilham Muchtar; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wakaf, sebagai salah satu amal jariyah yang dianjurkan dalam Islam, memiliki prinsip permanensi, di mana harta yang diwakafkan tidak dapat ditarik kembali, dijual, diwariskan, atau dijadikan jaminan, sebagaimana diatur dalam KHI dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Namun, dalam kondisi tertentu, perubahan status harta wakaf diperbolehkan melalui prosedur dan persetujuan yang ketat, seperti yang diatur dalam Pasal 225 KHI dan Pasal 49 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam hukum wakaf di Indonesia, khususnya mengenai prinsip permanennya. Peneliti akan menganalisis aturan hukum kompilasi Islam  (KHI) di Indonesia dan mengidentifikasi kondisi-kondisi yang memungkinkan perubahan status harta wakaf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan kepemilikan barang wakaf dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) serta menganalisis hukum yang mengatur penarikan kembali barang wakaf dalam konteks yang sama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) dan pendekatan normatif-teologis. Data yang dikumpulkan mencakup sumber primer seperti KHI dan undang-undang terkait, serta sumber sekunder berupa literatur dari kitab fiqh dan kajian akademik lainnya. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip hukum Islam yang relevan dengan isu penarikan kembali barang wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wakaf memiliki kedudukan hukum yang final, di mana kepemilikan harta wakaf berpindah dari wakif kepada nazhir untuk dikelola demi kemaslahatan umat. Dalam aturan yang tertuang dalam KHI dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, ditegaskan bahwa penarikan kembali barang wakaf dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu yang harus mendapatkan persetujuan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Prinsip ini sejalan dengan maqasid syariah, yang menitikberatkan pada keberlanjutan manfaat bagi umat secara jangka panjang. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya musyawarah sebagai mekanisme utama dalam menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan wakaf, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan hukum nasional.
KESEJAHTERAAN BAGI KELUARGA POLIGAMI MENURUT TOKOH MUHAMMADIYAH DI KOTA MAKASSAR Naimah Naimah; Mukhlis Bakri; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan bagi keluarga poligami di Kota Makassar dan kesejahteraan bagi keluarga poligami menurut tokoh Muhammadiyah di kota Makassar. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pelaku poligami dan tokoh Muhammadiyah, sementara data sekunder diperoleh dari literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan keluarga poligami dapat dicapai melalui pemenuhan kebutuhan ekonomi, keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, dan pendidikan anak. Tokoh Muhammadiyah di Makassar memandang bahwa kesejahteraan keluarga poligami melibatkan aspek ekonomi yang stabil, komunikasi yang baik antar anggota keluarga, serta peran penting pendidikan dalam mendukung kesejahteraan jangka panjang.
Pandangan Masyarakat Terhadap Tradisi Manre Ade’ Pada Pernikahan di Desa Biroro Kecamatan Sinjai Timur Kabupatn Sinjai Riskah Riskah; Hasan Bin Juhanis; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap tradisi Manre Ade’ dalam pernikahan di Desa Biroro, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Tradisi ini merupakan salah satu warisan budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, di mana data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Manre Ade’ tidak hanya dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi simbol kekompakan dan penghargaan terhadap nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun. Masyarakat Desa Biroro secara umum masih memandang tradisi ini sebagai bagian penting dalam prosesi pernikahan yang sarat makna sosial dan budaya.
Hukum Mappasalama Barang Baru Perspektif Fikih Islam di Desa Cammilo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone A. Kasmilah; Ahmad Muntazar; Ridwan Malik
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam praktik mappasalama barang baru masih terdapat beragam pandangan di kalangan masyarakat Desa Cammilo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, khususnya terkait dengan kesesuaian tradisi tersebut dengan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai pandangan hukum Islam terhadap tradisi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode field research (penelitian lapangan), serta pendekatan sosial dan teologi-normatif (syar’i). Sumber data utama dalam penelitian ini meliputi Al-Qur’an, hadis, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat pelaku tradisi di Desa Cammilo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mappasalama Barang Baru yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cammilo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. sekaligus permohonan perlindungan atas kepemilikan barang baru, seperti rumah atau kendaraan. Dalam perspektif hukum Islam, tradisi ini dinilai sesuai syariat karena merupakan bentuk ekspresi syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt. serta doa memohon keselamatan dan perlindungan, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu, tradisi mappasalama barang baru memiliki peran penting dalam mempererat ikatan sosial dan memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat. Oleh karena itu, dengan menjaga niat, kemurnian akidah, serta menghindari praktik menyimpang, tradisi ini bisa terus dilestarikan sebagai bagian dari budaya lokal yang Islami.
Pandangan Masyarakat Tentang Ziarah Kubur Setelah Lebaran Studi Kasus Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar Nurfadila Nurfadila; Hasan Bin Juhanis; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tradisi ziarah kubur setelah Lebaran di Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Tujuan penelitian adalah mengetahui praktik pelaksanaan dan pandangan masyarakat terhadap tradisi tersebut. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi selama Februari hingga Maret 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ziarah kubur dipandang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, wujud bakti keluarga, sarana introspeksi, dan memperkuat nilai keagamaan serta silaturahmi. Meski terdapat perbedaan dalam cara pelaksanaannya, tradisi ini tetap dianggap penting dan menjadi bagian dari warisan budaya dan religius masyarakat Mangasa.
Penerapan Persyaratan Hafalan Surah Pendek Bagi Pemohon Dispensasi Nikah Pada Kasus Pernikahan Dini Di Pengadilan Agama Sungguminasa Anggraeni Anggraeni; Ahmad Muntazar; A. Asdar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi penerapan persyaratan hafalan surah pendek bagi pemohon dispensasi nikah pada kasus pernikahan dini di Pengadilan Agama Sungguminasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa calon mempelai menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi persyaratan hafalan, termasuk kesulitan menghafal, kurangnya waktu, dan tekanan sosial. Selain itu kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan akses pendidikan dan motivasi yang rendah.  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan strategi yang lebi efektif untuk menangani pernikahan dini dan meningkatkan pemahaman calon mempelai tentang pentingnya persiapan spritual sebelum menikah.
Pandangan Masyarakat Maradekaya Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa Tentang Wanita Bercadar Mutmainnah Syafar; Hasan Juhanis; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna cadar sebagai identitas bagi muslimah yang mengenakannya serta untuk mengidentifikasi pandangan masyarakat mengenai penggunaan cadar oleh wanita muslimah. Identitas seseorang sering kali tercermin dalam tingkah laku mereka, yang meliputi kebiasaan, sikap, sifat, karakter, cara berbicara, dan juga busana yang dikenakan, yang sering disebut sebagai pakaian. Setiap individu dapat memiliki interpretasi yang berbeda tentang diri mereka sendiri. Fenomena penggunaan cadar pun demikian. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menyelidiki kehidupan muslimah bercadar di lingkungan masyarakat Kelurahan Kalabbirang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau metode kualitatif.  Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui dua sumber utama, yaitu data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menerima keberadaan muslimah bercadar di lingkungan kelurahan. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang kurang menyukai muslimah bercadar, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap tertutup dari muslimah bercadar dan kurangnya keterlibatan mereka dalam interaksi sosial dengan masyarakat.