Mursalin .
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA PENGEMBANGAN SOFTWARE Mursalin .
Jurnal Media Wahana Ekonomika Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 9 No. 1, April 2012
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmwe.v9i1.4210

Abstract

Terdapat perbedaan paham bagi pengakuan biaya pengembangan software atau Software Development Costs (SDC). Pihak pertama menyatakan bahwa biaya pengembangan software dikapitalisasi dan pihak lain menyatakan bahwa biaya pengembangan software diperlakukan sebagai biaya. Hasil penelitan menunjukkan bahwa biaya pengembangan software yang dikapitalisasi akan menambah nilai perusahaan, mengurangi volatilitas nilai saham serta memperkecil penurunan harga pada saat penawaran perdana surat berharga perusahaan. Biaya pengembangan software dapat diakui sebagai pengeluaran aset apabila memenuhi kriteria seperti yang terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), namun biaya pengembangan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya dan tidak diakui sebagai aset dalam periode berikutnya apabila memenuhi kriteria pengakuan aset karena terdapat ketidakpastian (insufficient certainty) bahwa manfaat keekonomian masa depan akan diperoleh perusahaan sebagai hasil dari biaya pengembangan.  Kata kunci : Perlakuan akuntansi, biaya pengembangan software
PERAN AUDIT FORENSIK DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Mursalin .
Jurnal Media Wahana Ekonomika Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10 No. 2, Juli 2013
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmwe.v10i2.3616

Abstract

Korupsi telah menjadi isu fenomenal dan selalu menarik untuk dibahas di Indonesia. Korupsi telah dianggap sebagai akar penyebab masalah nasional, seperti ekonomi biaya tinggi, pertumbuhan ekonomi, dan penghalang investasi. Artikel ini berfokus pada pelaksanaan konsep audit forensik dalam memberikan bukti untuk mendukung keputusan pengadilan.Audit forensik dilakukan dalam rangka pemberantasan korupsi di Indonesia melalui cara  preventif, detektif, dan pendekatan korektif. Model Cressey tentang segitiga penipuan digunakan untuk memetakan peran audit forensik dalam mencegah korupsi. Kata-kata Kunci: forensic auditing, fraud triangle, corruption, evidence, court
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TENTANG KONSEP ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang Berdasarkan Asal Sekolah dan Jurusan) Mursalin .; Edduar Hendri
Jurnal Media Wahana Ekonomika Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Media Wahana Ekonomika, Oktober 2015
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmwe.v12i3.3265

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman  mahasiswa Akuntansi dan Manajemen terhadap konsep aset, liabilitas dan ekuitas antara mahasiswa yang berasal dari SMK jurusan akuntansi, SMU jurusan IPS dan SMU jurusan IPA pada Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi dan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang yang terdaftar sebagai mahasiswa semester 3, 5, dan 7 yang aktif untuk tahun akademik 2014/2015 dan telah lulus mata kuliah pengantar akuntansi. Penelitian ini menggunakan uji beda yaitu uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney yaitu untuk mengetahui perbedaan pemahaman  mahasiswa Akuntansi dan Manajemen terhadap konsep aset, liabilitas dan ekuitas antara mahasiswa yang berasal dari SMK jurusan akuntansi, SMU jurusan IPS dan SMU jurusan IPA.Dari hasil pengukuran perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap konsep aset, liabilitas dan ekuitas yang berasal dari SMK jurusan akuntansi, SMU jurusan IPS dan SMU jurusan IPA, dinyatakan tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa terhadap konsep aset, liabilitas dan ekuitas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang aset, liabilitas dan ekuitas antara mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen yang berasal dari SMK Jurusan Akuntansi, SMU Jurusan IPS dan SMU Jurusan IPA tidaklah berbeda dan bisa dikatakan mempunyai penilaian yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menunjukkan tidak ada sebuah jaminan yang menyatakan bahwa mahasiswa yang berasal dari SMK jurusan akuntansi yang telah mendapat pembelajaran tentang akuntansi lebih banyak di sekolah mampu memahami mata kuliah dasar-dasar akuntansi dengan baik dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari SMU jurusan IPA yang mendapat pembelajaran tentang akuntansi paling sedikit di sekolah Kata Kunci : Aset, Liabilitas dan Ekuitas.
PERAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD) PADA PERUSAHAAN Mursalin .
Jurnal Media Wahana Ekonomika Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Media Wahana Ekonomika, April 2014
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmwe.v11i1.3580

Abstract

Banyak kasus bangkrutnya beberapa perusahaan besar saat ini sering melibatkan auditor mereka sendiri dalam skandal akuntansi. Saat ini profesi akuntan mendapat tekanan kuat untuk meningkatkan kinerja mereka. Penipuan di perusahaan adalah tanggung jawab manajemen, tetapi auditor juga memiliki tanggung jawab untuk menemukan dan mengungkapkan dengan membuat rencana dan pekerjaan audit untuk mendapatkan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kesalahan atau penyimpangan. Evaluasi kondisi organisasi, struktur organisasi perusahaan dan pilihan yang dibuat diharapkan dapat membantu mengungkapkan motivasi, kesempatan, dan rasionalisasi diluar penipuan laporan keuangan. Sementara itu manajemen harus menciptakan lingkungan yang kondusif dalam perusahaan untuk menghindari terjadinya penipuan yang muncul dari motivasi dan kesempatan. Auditor internal harus meningkatkan kompetensi mereka, terutama dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud Prevention), (2) Pendeteksian Kecurangan (Fraud Detection), dan (3) Penginvestigasian Kecurangan (Fraud Investigation). Kata-kata Kunci :           fraud accounting, fraud prevention, fraud detection, whistle blowing system, forensic auditing