Fandhy Achmad Lumban Toruan
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI TATANIAGA SALAK PONDOH (Salacca zalacca) DI KECAMATAN STM HULU, KABUPATEN DELI SERDANG Fandhy Achmad Lumban Toruan; Salmiah Salmiah; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 9, No 7 (2018): Volume. 9 No. 7 Juli 2018
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.462 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran Salak Pondoh di Kec. STM Hulu, Kab. Deli Serdang. (2) Fungsi pemasaran Salak Pondoh di Kec. STM Hulu, Kab. Deli Serdang. (3) Biaya, marjin, keuntunganpemasaran salak dan farmer’s sharesalak pondoh di Kec. STM Hulu, Kab. Deliserdang. (4)Besarnya efisiensi pemasaran salak pondoh di Kec. STM Hulu, Kab. Deliserdang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey di Kec. STM Hulu, Kab. Deliserdang. Metode Survey merupakan teknik riset dimana informasidikumpulkan menggunakkan penyebaran kuesioner. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 39 orang. Tiga puluh empat petani, satu orang pedagang pengumpul, satu orang pedagang luar daerah dan tiga orangpedagang pengecer. Hasil penelitian salak pondoh di Kec. STM Hulu, Kab. Deliserdang diketahui bahwa terdapat tiga saluran pemasaran salak pondoh sampai ke tangan konsumen akhir yaitu : 1. Petani - Pedagang pengumpul - Pedagang Pengecer          -Konsumen ; 2.  Petani - Pedagang pengumpul - Pedagang Luar Daerah  - Pengecer – Konsumen; 3. Petani-  Pedagang pengecer- Konsumen. Keseluruhan Saluran melakukan fungsi tataniaga baik itu fungsi pertukaran, fungsi fisik maupun fungsi fasilitas.Margin pemasaran terbesar terjadi di saluran ke II dengan nilai Rp.5000/kg, kemudian saluran I dengan nilai Rp. 3.500/kg dan saluran ke III dengan nilai Rp. 3.000/kg. Biaya Tataniaga tertinggi terdapat pada saluran ke II sebesar Rp. 1.230,92/kg, kemudian saluran I sebesar Rp. 802,49/kg dan yang terkecil adalah pada pola saluran ke III sebesar Rp. 721,46. Farmer’s share terbesar diperoleh petani pada saluran ke III sebesar 71,43%,  kemudian saluran I sebesar 66,67% dan terendah pada saluran ke II sebesar 58,33%.Berdasarkan perhitungan nilai efisiesnsi pemasaran diperoleh nilai efisiensi yang beragam dimana nilai efisiensi terendah diperoleh oleh saluran ke III dengan nilai 6,87%, kemudian disusul oleh saluran I dengan nilai 7,64% dan terendah dimiliki saluran ke II dengan nilai 10,26%.   Kata Kunci : Efesiensi, Share Margin, Price Spread, Farmer’s Share