Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penerimaan masyarakat terhadap sarana prasarana yang ada di hunian tetap. Sarana prasarana yang diteliti adalah masjid, rumah produksi, balai dusun, gedung serbaguna, kandang kelompok, tempat pembuangan sampah terpadu, dan listrik. Lokasi penelitian adalah di Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Lokasi ini dipilih karena kaya informasi dan dapat digunakan untuk penelitian secara mendalam. Penelitian ini menggunakan metode induktif-kualitatif. Cara pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Informan dipilih berdasarkan warga yang mengetahui proses pembangunan sarana prasarana dan pengguna utama sarana prasarana yang diambil secara proporsional dari ketiga blok. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat dualisme di dalam penerimaan sarana prasarana yang ada di Hunian Tetap Pagerjurang. Sebagian warga mau menggunakan sarana prasarana dan sebagian lagi tidak mau. Kondisi fisik yang bagus, lokasinya yang ada di masing-masing blok, dan ketercukupan sarana prasarana merupakan alasan-alasan mengapa warga mau menggunakan sarana prasarana tersebut. Sebaliknya, warga yang tidak mau menggunakan adalah karena jaraknya yang jauh menurut warga, ketidaktahuan keberadaan sarana prasarana, ketidakjelasan kepemilikan sarana prasarana, dan kekecewaan warga terhadap perubahan siteplan.