Siti Rahma
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSIT STASIUN KERTAPATI PALEMBANG DENGAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) Shahnaz Nabila Fuady; Siti Rahma
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i1.13227

Abstract

Stasiun Kertapati merupakan stasiun utama dan terbesar di Kota Palembang maupun Sumatera Selatan, yang melayani perjalanan kereta jarak jauh di pulau Jawa dan kereta komuter Palembang-Inderalaya. Kawasan di sekitar titik transit tersebut menjadi kawasan potensial dalam hal kegiatan ekonomi, yang direncanakan menjadi kawasan kegiatan yang heterogen, khususnya untuk kegiatan perkantoran dan komersial. Kawasan di sekitar titik transit Stasiun Kertapati menjadi salah satu kawasan yang akan dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Namun, penerapan konsep TOD di kawasan transit Stasiun Kertapati masih belum dapat segera terwujud, dikarenakan pola pembangunan di sekitar kawasan transit belum terintegrasi mengarah ke bentuk kawasan dengan konsep TOD. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prioritas pengembangan di kawasan transit Stasiun Kertapati dengan konsep TOD. Analisis yang digunakan mencakup analisis delphi, analisis kriteria dan analisis spatial query; dan metode analisis AHP. Hasil penelitian diperoleh konsep TOD di kawasan transit Stasiun Kertapati menujukkan terdapat dua belas variabel. Prioritas pengembangan antara lain penggunaan lahan perdagangan dan jasa, penggunaan lahan perkantoran, ketersediaan jalur pejalan kaki, penggunaan lahan fasilitas umum, konektivitas jalur pejalan kaki, ketersediaan fasilitas penyebrangan, koefisien lantai bangunan, dimensi jalur pejalan kaki, kepadatan bangunan; ketersediaan jalur sepeda, penggunaan lahan perumahan; dan koefisien dasar bangunan.