Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI KONSEP DESA WISATA KANDRI DI KOTA SEMARANG Dwi Prabowo; Andarina Aji Pamurti
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v10i2.15792

Abstract

Desa wisata merupakan salah satu wujud dari konsep pengembangan ekonomi local suatu wilayah. Saat ini ada beberapa desa wisata yang sedang dikembangkan di Kota Semarang seperti Desa Kandri, Desa Nongko Sawit dan Desa Wonolopo. Konsep pengembangan desa wisata tersebut masih perlu ditingkatkan untuk memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan warga masyarakat lokal. Terdapat 5 indikator pengembangan ekonomi local yaitu :daya saing, pengembangan  klaster, pengembangan kelembagaan, pengembangan sumber dayamanusia, dan penguasaan teknologi Tujuan studi  ini adalah untuk mengkaji stategi pengembangan ekonomi local melalui pengembangan desa wisata di Kota  Semarang. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam kajian strategi pengembangan ekonomi local melalui konsep desa wisata di kota semarang yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan stategi pengembangan ekonomi local melalui pengembangan desa wisata di Kota Semarang. Ada 4 alternatif strategi pengembangan ekonomi local Desa Wisata Kandri. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan untuk stategi pengembangan ekonomi local melalui pengembangan desa wisata di Kota Semarang.
PELATIHAN PEMBUATAN VISUALISASI DATA SPASIAL BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG Wahjoerini Wahjoerini; Andarina Aji Pamurti; Dwi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9331

Abstract

ABSTRAKDewasa ini perkembangan dalam dunia teknologi informasi sangat tinggi, hal ini akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan kita dalam penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Permasalahan yang ada pada mitra yaitu dalam penyajian bentuk data, banyak siswa yang masih menggunakan tabel sehingga diperlukan penyajian data yang lebih informatif  dengan cara memvisualisasikan data dengan bentuk lainnya seperti peta. Metode yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi adalah Identifikasi permasalahan, selanjutnya pendekatan penyelesaian masalah dengan pelaksanaan pelatihan pembuatan visualisasi data spasial. Pelatihan ditujukan untuk siswa-siswi SMA Walisongo Semarang dengan jumlah peserta 19 orang. Sebelum melaksanakan pelatihan, kami melakukan pretest dan setelah pelatihan dilakukan post test untuk mengevaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Hal ini ditunjukan dengan capaian sebesar 100% mahasiswa telah memahami mengenai visualisasi data. Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efisien. Visualisasi yang efektif membantu pengguna dalam menganalisis dan penalaran tentang data dan bukti. Metode yang digunakan untuk memvisualisaikan data yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel 3D Map. Untuk luaran yang akan dihasilkan berupa jurnal pengabdian masyarakat. Kata kunci: visualisasi; data; ms. excel. ABSTRACTDevelopment in the world of information technology are very high, this will provide many benefits and convenience for us in the use of information technology itself. The problem with partners is that in presenting data in the form of data, many students still use tables, so it is necessary to present more informative data by visualizing data in other forms such as maps. The method that will be implemented in overcoming the problems faced is the identification of the problem, then the approach to solving the problem is by implementing training in making spatial data visualization. The training is intended for students of SMA Walisongo Semarang with 19 participants. Before carrying out the training, we did a pretest and after the training we did a post test to evaluate the activities. The implementation of activities runs smoothly according to the objectives. This is shown by the achievement of 100% of students have understood about data visualization. The main purpose of data visualization is to communicate information clearly and efficiently. Effective visualization assists users in analyzing and reasoning about data and evidence. The method used to visualize the data is by using Microsoft Excel 3D Map. The output that will be produced is in the form of a community service journal. Keywords: visualization; data; ms. excel.
Pelatihan Pembuatan Peta Desa Berbasis Data Citra Open Source Bagi Desa Kebonhajo Kabupaten Kendal Dwi Prabowo; Hendiranto Sundaro; Ratna Ayu Permtasari AR
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i2.394

Abstract

Pemanfaatan data peta open source sebagai alat untuk memahami potensi wilayah dan sebagai penunjang pengelolaan desa masih perlu dioptimalkan khususnya untuk wilayah desa. Desa Kebonharjo merupakan Desa di Kabupaten Kendal yang membutuhkan update peta administrasi dan fasilitas umum yang dapat digunakan sebagai penunjang pemerintah desa. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan pemetaan desa sebagai dasar dalam pembangunan Desa Kebonharjo Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan di antaranya survei, tahap persiapan, proses pembuatan peta, print out sementara, print out tetap, dan serah terima peta. Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kebonharjo menghasilkan peta desa yang berisi informasi geospasial pada wilayah tersebut. Informasi tersebut berupa batas wilayah administrasi, jaringan/infrastruktur transportasi, perairan, sarana dan prasarana. Citra yang ditampilkan pada peta desa tersebut memberikan gambaran tutupan lahan di Desa Kebonharjo
PELATIHAN PENGUKURAN KEBISINGAN LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Dwi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13029

Abstract

ABSTRAKSekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu faktor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. SMA Walisongo Semarang merupakan sekolah yang terletak di jalan raya primer yang berada pada kawasan stadion dan komersil. Aktivitas jalan raya, stadion dan komersil menimbulkan kebisingan. Kegiatan pembelajaran di SMA Walisongo Semarang mendapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, namun belum diberikan pengetahuan akan pengukuran kebisingan yaitu penggunaan alat ukur kebisingan. Oleh karena itu diperlukan pelatihan pengukuran kebisingan untuk siswa SMA Walisongo Semarang. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Manfaat dari pelatihan ini dapat digunakan untuk jenjang berikutnya yaitu perguruan tinggi dan dunia kerja. Metode pelaksanaan terdiri dari metode pengenalan, Pre Test, pelatihan pengukuran kebisingan yaitu siswa mengukur kebisingan di halaman sekolah yaitu membaca dan mencatat angka kebisingan dalam satuan desibel, kemudian evaluasi dilakukan Post Test. Hasil Pre Test yaitu menunjukkan 66,3 % siswa paham akan pengetahuan tentang kebisingan. Sedangkan hasil Post Test menunjukkan siswa 95,3 % paham akan pengetahuan kebisingan jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan ini siswa dapat mengetahui kebisingan di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan besaran desibel, sumber kebisingan dan solusi penurunan kebisingan. Kata Kunci: kebisingan; lingkungan; sekolah ABSTRACTSchool is the place where the teaching and learning process takes place. One of the factors for achieving a good learning environment is avoiding noise problems. SMA Walisongo Semarang is a school located on a primary highway which is in the stadium and commercial area. Road, stadium and commercial activities generate noise. Learning activities at SMA Walisongo Semarang receive lessons in Natural Sciences, but they have not been given knowledge of noise measurement, namely the use of noise measuring instruments. Therefore, noise measurement training is needed for SMA Walisongo Semarang students. This training aims to increase students' knowledge related to Natural Sciences. The benefits of this training can be used for the next level, namely higher education and the world of work. The implementation method consists of an introduction method, Pre Test, noise measurement training in which students measure noise in the school yard, namely reading and recording noise numbers in decibel units, then the evaluation is carried out in the Post Test. The results of the Pre Test showed that 66.3% of students understood knowledge about noise. While the results of the Post Test showed that 95.3% of students understood noise knowledge, so it can be concluded that students' understanding has increased after participating in the training. In this training students can find out about noise in the school environment related to the decibel level, noise sources and noise reduction solutions. Keywords: noise; environment; school
Identifikasi Potensi Banjir Di Kawasan Sub Urban Kota Semarang (Studi Kasus Kab Kendal) Dwi Prabowo; Ratna Ayu Permatasari Rahman
Jurnal Planologi Vol 20, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v20i1.28223

Abstract

Tidak terpenuhinya kebutuhan lahan permukiman di pusat Kota Semarang mendorong pembangungan perumahan di Kawasan Sub Urban Kota Semarang yang merupakan faktor utama terjadinya alih fungsi lahan dari non terbangun menjadi terbangun. Mengetahui potensi kerawanan banjir di daerah sub urban kota semarang diperlukan untuk upaya mitigasi bencana banjir akibat perubahan alih fungsi lahan tersebut. Data curah hujan, kemiringan lahan dan ketinggian lahan, jenis tanah dan penggunaan lahan serta kerapatan sungai digunakan sebagai parameter kerawanan potensi banjir. Setiap parameter dilakukan proses scoring dengan pemberian bobot dan nilai kemudian dilakukan overlay menggunakan software ArcGIS. Kemudian dilakukan survai lapangan untuk melihat validasi lapangan pada daerah rawan banjir. Hasil penelitian didapatkan total wilayah rawan banjir adalah 21.196, 79 Ha atau sekitar 21,02 persen dari keseluruhan luas Kabupaten Kendal. Dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Brangsong merupakan Kawasan Sub Urban Kota Semarang yang paling banyak luasan daerah rawan bencana banjir.
Analisis Keberlanjutan Kawasan Permukiman Di Bantaran Sungai Kelurahan Sendangguwo Semarang Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Dwi Prabowo
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 9 No. 3 (2023): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v9i3.3450

Abstract

Tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan kepadatan jumlah penduduk Kota Semarang. Kurangnya perekonomian dan kebutuhan akan rumah sehingga menimbulkan permukiman yang menempati sekitar bantaran sungai salah satunya adalah di Kelurahan Sendangguwo Semarang. Kawasan permukiman di sekitar bantaran sungai, perlu memperhatikan beberapa aspek. Aspek tersebut adalah penempatan bangunan yang sesuai dengan garis sempadan sungai, kesehatan lingkungan dan kualitas hunian, kemudahan pemenuhan akan sarana dan prasarana, kehidupan sosial, ekonomi dan hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat keberlanjutan permukiman di sekitar bantaran sungai Sendangguwo Semarang. Dalam mewujudkan keberlanjutan perlu memiliki empat pilar yang perlu diperhatikan yaitu keseimbangan ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum. Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu dengan analisis deskriptif kuantitatif. Analisa penelitian ini adalah analisa lingkungan, sosial, ekonomi, hukum dan analis tingkat berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan dalam penataan permukiman serta berkehidupan di permukiman bantaran sungai Kelurahan Sendangguwo Semarang. Berdasar hasil analisa, pilar lingkungan memiliki score 2,86 sedangkan pilar sosial dengan score 2,87 dan pilar ekonomi dengan score 2,92 serta pilar hukum dengan score 2,92. Berdasarkan rata-rata, permukiman bantaran sungai Kelurahan Sendangguwo secara multi pilar adalah dengan score 2,89. Yaitu menunjukkan bahwa permukiman bantaran sungai di Kelurahan Sendangguwo adalah masuk dalam kategori tingkat keberlanjutan Sedang.
Edukasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Diapers menjadi Pupuk Tanaman pada Warga Kelurahan Sendangguwo Semarang Andarina Aji Pamurti; Dwi Prabowo
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol 1, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v1i1.5991

Abstract

Diapers waste generated by residents of RT 04 and RT 08/ RW 07 Sendangguwo Village, Semarang City has a large amount. Diapers waste is difficult to decompose by soil microbes. The decomposition process takes up to hundreds of years. The amount of diapers waste is quite large and disposed of anywhere can have a negative impact on the environment. Diapers waste can be used to make useful products. The absorbent gel can be used as plant fertilizer. The gel is very good at absorbing water so it can retain soil moisture and become nutrients for plants. However, not many people know about the impact of diapers waste and do not know that diapers waste can be made into useful products. It is necessary to provide knowledge about the negative impacts of diapers waste which can pollute the environment. Then it was continued with training on diaper waste management to become plant fertilizer for residents in the Sendangguwo Village, Tembalang District, Semarang City. The implementation method used is by giving socialization and hands-on practice regarding the stages of processing diapers waste into plant fertilizer. The results of the training were in the form of plant fertilizer products from diapers waste which were then packaged in plastic containers and then handed over to the community.
Pelatihan Pemprograman Python Tingkat Dasar Untuk Pemetaan Wilayah Di SMA Ksatrian 02 Semarang Dwi Prabowo; Hendrianto Sundaro; Ratna Ayu Permatasari AR
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v4i1.752

Abstract

Perkembangan Dunia Pendidikan semakin lama semakin pesat, siswa dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Pemanfaatan teknologi salah satunya bisa di terapkan melalui pemahaman bahasa pemograman. Pemahaman terhadap dunia coding menjadi hal yang utama bagi siswa-siswi sekolah menengah atas saat ini dan di masa yang akan datang. Hal ini menginspirasi para dosen Universitas Semarang Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota mengadakan kegiatan PKM. Kegiatan PKM utama yang dilakukan adalah Pelatihan Pemograman Python Tingkat Dasar bagi siswa-siswi di SMA Ksatrian 2 Kota Semarang. Pelatihan ini bertujuan agar membuka cakrawala awal dan ketertarikan mereka akan dunia programming yang berkaitan dengan bidang perencanaan wilayah dan kota. Materi pelatihan yang telah diberikan meliputi pemahaman Bahasa pemprograman Python dan Pelatihan operasi dasar Python meliputi Variable, Sequence, Selection dan Looping di Lab komputer SMA Ksatrian 2 Kota Semarang. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa dapat membuat aplikasi menggunakan bahasa pemograman Python.