Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL PhET BAGI GURU SD TLOGOSARI WETAN 01 SEMARANG Iryan Dwi Handayani; Seno Suharyo; Wahjoerini Wahjoerini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.843 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3948

Abstract

ABSTRAKPembelajaran daring sekarang sedang dilaksanakan oleh semua jenjang pendidikan di dunia karena adanya pendemi covid 19. Tenaga pendidik diminta membuat pembelajaran semenarik mungkin walaupun lewat online. DPhet merupakan praktikum simulasi interaktif fenomena Fisika, matematika, biologi dan kimia yang berbasis riset. Tim pengabdian memberikan pelatihan tentang penggunaan PhET dengan tujuan memberikan alternatif praktikum secara online kepada guru SD Tlogosari Wetan 01. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan langsung kepada guru dan tenaga kependidikan di lingkungan SD Tlogosari Wetan 01 Semarang tentang penggunaan PhET dalam proses pembelajaran terutama praktikum. Kata kunci: PhET; praktikum simulasi ABSTRACTOnline learning is now being carried out by all levels of education in the world because of the Covid 19 epidemic. Educators are asked to make learning as interesting as possible even though it is online. DPhet is a research-based interactive simulation practicum of physics, mathematics, biology and chemistry phenomena. The community service team provides training on the use of PhET with the aim of providing an alternative online practicum for SD Tlogosari Wetan 01 teachers.The method used in this service is direct training for teachers and education personnel in SD Tlogosari Wetan 01 Semarang on the use of PhET in the learning process, especially practicum. Keywords: PhET; simulation practicum
PELATIHAN PEMBUATAN VISUALISASI DATA SPASIAL BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG Wahjoerini Wahjoerini; Andarina Aji Pamurti; Dwi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9331

Abstract

ABSTRAKDewasa ini perkembangan dalam dunia teknologi informasi sangat tinggi, hal ini akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan kita dalam penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Permasalahan yang ada pada mitra yaitu dalam penyajian bentuk data, banyak siswa yang masih menggunakan tabel sehingga diperlukan penyajian data yang lebih informatif  dengan cara memvisualisasikan data dengan bentuk lainnya seperti peta. Metode yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi adalah Identifikasi permasalahan, selanjutnya pendekatan penyelesaian masalah dengan pelaksanaan pelatihan pembuatan visualisasi data spasial. Pelatihan ditujukan untuk siswa-siswi SMA Walisongo Semarang dengan jumlah peserta 19 orang. Sebelum melaksanakan pelatihan, kami melakukan pretest dan setelah pelatihan dilakukan post test untuk mengevaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Hal ini ditunjukan dengan capaian sebesar 100% mahasiswa telah memahami mengenai visualisasi data. Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efisien. Visualisasi yang efektif membantu pengguna dalam menganalisis dan penalaran tentang data dan bukti. Metode yang digunakan untuk memvisualisaikan data yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel 3D Map. Untuk luaran yang akan dihasilkan berupa jurnal pengabdian masyarakat. Kata kunci: visualisasi; data; ms. excel. ABSTRACTDevelopment in the world of information technology are very high, this will provide many benefits and convenience for us in the use of information technology itself. The problem with partners is that in presenting data in the form of data, many students still use tables, so it is necessary to present more informative data by visualizing data in other forms such as maps. The method that will be implemented in overcoming the problems faced is the identification of the problem, then the approach to solving the problem is by implementing training in making spatial data visualization. The training is intended for students of SMA Walisongo Semarang with 19 participants. Before carrying out the training, we did a pretest and after the training we did a post test to evaluate the activities. The implementation of activities runs smoothly according to the objectives. This is shown by the achievement of 100% of students have understood about data visualization. The main purpose of data visualization is to communicate information clearly and efficiently. Effective visualization assists users in analyzing and reasoning about data and evidence. The method used to visualize the data is by using Microsoft Excel 3D Map. The output that will be produced is in the form of a community service journal. Keywords: visualization; data; ms. excel.
PELATIHAN PEMODELAN 3 DIMENSI MENGGUNAKAN SOFTWARE SKETCHUP BAGI SISWA SMAN 11 SEMARANG Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Rizqy Ridho Prakasa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.10567

Abstract

ABSTRAKSiswa Sekolah Menengah Umum yang notabene bukan Sekolah Menengah Kejuruan memerlukan ketrampilan khusus akan penguasaan teknologi agar memiliki pandangan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau sebagai bekal di dunia kerja pasca lulus Sekolah Menengah Atas. Tujuan pelatihan ini yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa SMAN 11 Semarang agar mendapatkan ketrampilan khusus yaitu membuat pemodelan 3 dimensi menggunakan software SketchUp. Metode pelatihannya yaitu pengenalan akan software SketchUp, Pre Test untuk mengetahui keminatan siswa, pemberian materi pelatihan yaitu penggunaan toolbars serta pembuatan gambar    3 dimensi, kemudian evaluasi berupa Post test. Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Komputer SMAN 11 Semarang yang diikuti oleh 18 siswa. Pemodelan yang dibuat yaitu gambar 3 dimensi perumahan, yang meliputi jaringan jalan, unit rumah, vegetasi, penggunaan component, penggunaan material serta pembayangan. Hasil dari Pre Test adalah 39% siswa sangat tertarik dan 44% siswa tertarik akan penggunakan komputer untuk desain 3 dimensi. Sedangkan hasil Post Test adalah 67% siswa mengetahui penggunaan toolbars. Semua siswa dapat melakukan hasil akhir pembuatan objek 3 dimensi perumahan dengan baik dan benar. Diharapkan pelatihan ini menambah pengetahuan serta point plus bagi siswa sehingga siswa mendapatkan pandangan untuk jenjang berikutnya. Kata Kunci: 3 dimensi; keterampilan; sketchup ABSTRACTGeneral high school students who are not vocational high schools need special skills in mastering technology in order to have a view to continuing to college or as a provision in the world of work after graduating from high school. The purpose of this training is to provide knowledge to SMAN 11 Semarang students in order to gain special skills, namely making 3-dimensional modeling using SketchUp software. The training method is an introduction to the SketchUp software, Pre Test to determine student interests, providing training materials, namely the use of toolbars and making 3-dimensional images, then evaluation in the form of a Post test. The training was held at the Computer Laboratory of SMAN 11 Semarang, which was attended by 18 students. The model made is a 3-dimensional image of housing, which includes the road network, housing units, vegetation, use of components, use of materials and shading. The results of the Post Test are 39% of students are very interested and 44% of students are interested in using computers for 3-dimensional designs. While the results of the Post Test are 67% of students know the use of toolbars. All students can do the final result of making 3-dimensional housing objects properly and correctly. It is hoped that this training will increase students' knowledge as well as a plus point so that students can gain insight into the next level. Keywords: 3 dimensional; skills; sketchup
ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN KECAMATAN SEMARANG TENGAH Wahjoerini Wahjoerini; Rizqy Ridho Prakasa; Andarina Aji Pamurti
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 3, No 1 (2022): VOLUME 3 NOMOR 1 MARET 2022
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v3i1.5253

Abstract

Sarana adalah sesuatu yang beruapa alat yang biasa digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang biasa  digunakan sebagai penunjang utama agar terselenggaranya suatu produksi, sedangkan prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan, kawasan, kota atau wilayah sehingga memungkinkan ruang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Meningkatnya penduduk sebanding dengan peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana permukiman di Kecamatan Semarang Tengah. Metode yang akan digunakan yaitu menggunakan analisis proyeksi penduduk serta proyeksi sarana dan prasarana. Output yang diharapkan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana permukiman di Kecamatan Semarang Tengah.
PELATIHAN PENGUKURAN KEBISINGAN LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Dwi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13029

Abstract

ABSTRAKSekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu faktor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. SMA Walisongo Semarang merupakan sekolah yang terletak di jalan raya primer yang berada pada kawasan stadion dan komersil. Aktivitas jalan raya, stadion dan komersil menimbulkan kebisingan. Kegiatan pembelajaran di SMA Walisongo Semarang mendapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, namun belum diberikan pengetahuan akan pengukuran kebisingan yaitu penggunaan alat ukur kebisingan. Oleh karena itu diperlukan pelatihan pengukuran kebisingan untuk siswa SMA Walisongo Semarang. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Manfaat dari pelatihan ini dapat digunakan untuk jenjang berikutnya yaitu perguruan tinggi dan dunia kerja. Metode pelaksanaan terdiri dari metode pengenalan, Pre Test, pelatihan pengukuran kebisingan yaitu siswa mengukur kebisingan di halaman sekolah yaitu membaca dan mencatat angka kebisingan dalam satuan desibel, kemudian evaluasi dilakukan Post Test. Hasil Pre Test yaitu menunjukkan 66,3 % siswa paham akan pengetahuan tentang kebisingan. Sedangkan hasil Post Test menunjukkan siswa 95,3 % paham akan pengetahuan kebisingan jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan ini siswa dapat mengetahui kebisingan di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan besaran desibel, sumber kebisingan dan solusi penurunan kebisingan. Kata Kunci: kebisingan; lingkungan; sekolah ABSTRACTSchool is the place where the teaching and learning process takes place. One of the factors for achieving a good learning environment is avoiding noise problems. SMA Walisongo Semarang is a school located on a primary highway which is in the stadium and commercial area. Road, stadium and commercial activities generate noise. Learning activities at SMA Walisongo Semarang receive lessons in Natural Sciences, but they have not been given knowledge of noise measurement, namely the use of noise measuring instruments. Therefore, noise measurement training is needed for SMA Walisongo Semarang students. This training aims to increase students' knowledge related to Natural Sciences. The benefits of this training can be used for the next level, namely higher education and the world of work. The implementation method consists of an introduction method, Pre Test, noise measurement training in which students measure noise in the school yard, namely reading and recording noise numbers in decibel units, then the evaluation is carried out in the Post Test. The results of the Pre Test showed that 66.3% of students understood knowledge about noise. While the results of the Post Test showed that 95.3% of students understood noise knowledge, so it can be concluded that students' understanding has increased after participating in the training. In this training students can find out about noise in the school environment related to the decibel level, noise sources and noise reduction solutions. Keywords: noise; environment; school
Analisis Keberlanjutan Kawasan Permukiman Di Bantaran Sungai Kelurahan Sendangguwo Semarang Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Dwi Prabowo
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 9 No. 3 (2023): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v9i3.3450

Abstract

Tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan kepadatan jumlah penduduk Kota Semarang. Kurangnya perekonomian dan kebutuhan akan rumah sehingga menimbulkan permukiman yang menempati sekitar bantaran sungai salah satunya adalah di Kelurahan Sendangguwo Semarang. Kawasan permukiman di sekitar bantaran sungai, perlu memperhatikan beberapa aspek. Aspek tersebut adalah penempatan bangunan yang sesuai dengan garis sempadan sungai, kesehatan lingkungan dan kualitas hunian, kemudahan pemenuhan akan sarana dan prasarana, kehidupan sosial, ekonomi dan hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat keberlanjutan permukiman di sekitar bantaran sungai Sendangguwo Semarang. Dalam mewujudkan keberlanjutan perlu memiliki empat pilar yang perlu diperhatikan yaitu keseimbangan ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum. Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu dengan analisis deskriptif kuantitatif. Analisa penelitian ini adalah analisa lingkungan, sosial, ekonomi, hukum dan analis tingkat berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan dalam penataan permukiman serta berkehidupan di permukiman bantaran sungai Kelurahan Sendangguwo Semarang. Berdasar hasil analisa, pilar lingkungan memiliki score 2,86 sedangkan pilar sosial dengan score 2,87 dan pilar ekonomi dengan score 2,92 serta pilar hukum dengan score 2,92. Berdasarkan rata-rata, permukiman bantaran sungai Kelurahan Sendangguwo secara multi pilar adalah dengan score 2,89. Yaitu menunjukkan bahwa permukiman bantaran sungai di Kelurahan Sendangguwo adalah masuk dalam kategori tingkat keberlanjutan Sedang.
Pelatihan Pembuatan Pemodelan Dan Simulasi Banjir Di Kawasan Pesisir Kota Semarang Menggunakan ArcScene 10.4 Tiasa Adimagistra; Rizqy Ridho Prakasa; Wahjoerini Wahjoerini
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol 1, No 2 (2023): July
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v1i2.6026

Abstract

In the field of regional and urban planning, several media can be used to convey information about the problems of an area. The most commonly used medium is using maps. The analysis carried out to present information in the form of maps varies according to needs. To represent and present flood and tidal information in the coastal area of Semarang City, 3D modeling training was conducted using ArcScene 10.4 software, which is part of ArcGIS software. This modeling is carried out by utilizing DEM (Digital Elevation Model) data and data on the addition of water discharge in coastal areas which will then be processed and simulated in the 3-dimensional form that can be watched in video form. It is hoped that this community service in the form of training can provide further knowledge and understanding regarding mapping activities so that it can be applied in student learning and research activities. So second-semester students of the Urban and Regional Planning Department, Faculty of Engineering, Universitas Semarang have a basic understanding of planning and a more sensitive to urban issues and how to do the right analysis according to the goals and needs of urban planning.
Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pilah Sampah di Desa Pidodowetan Kabupaten Kendal M Ghufron Abusamah; Wahjoerini Wahjoerini
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol 1, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v1i1.5982

Abstract

The increasing consumption value of urban communities in meeting their daily needs is a contributor to the increasing amount of waste that must be disposed of. Household waste cannot be considered small in terms of the capacity of waste contributors to the environment. The problems faced by partners, namely residents of RT 01 RW 03 of Pidodowetan Village, Patebon District, Kendal Regency, are mainly related to sorting, separating, handling, and managing household waste. A strategic handling of waste management is needed. The government has taken various actions toward handling and managing waste, it's just that it hasn't touched the lowest level of handling, namely household waste. The purpose of community service activity is to provide training and outreach to the community to be able to sort waste and recognize types of waste that have economic value so that they can be saved in a waste bank, and only types of residue may enter the Final Processing Site (TPA). The implementation method used is in the form of lectures as well as discussions and direct practice with partners. In this activity, the results showed that there was a change, some members of the community were able to sort household waste. Partners do not experience significant obstacles because they have received provisions in counseling related to the sorting and economic use of waste, both organic and inorganic waste. In the future, it is expected to make the cleanliness of the surrounding residential environment better.
Pelatihan Menanam Tanaman Hias dengan Metode Tanam pada Polybag di Desa Alasdowo Kabupaten Pati Marzuqotul Ilmiyah; Wahjoerini Wahjoerini
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol. 2 No. 1 (2024): January
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v2i1.5966

Abstract

Various types of planting media besides soil have different abilities in carrying out their functions as planting media to support the process of plant growth and development. In the world of agriculture and plantations, we often hear the term polybag as a planting medium, especially in nurseries and planting in polybags to save agricultural land. The choice of polybags as planting containers for cultivation is influenced by several factors, such as low price, rust resistance, durability, lightweight, uniform shape, does not get dirty quickly, and ease to obtain at agricultural supply stores or plastic shops. The purpose of this community service activity is to provide knowledge to the people in Alasdowo Village, Pati Regency regarding how to plant decorative plants using polybag media. The implementation method used is by providing information through discussions and questions and answers as well as direct practice on how to make planting media using polybags. The results obtained from this activity are increasing public knowledge about how to plant decorative plants using polybag media. The community can also take advantage of and use polybag media to fill in the empty land they have by planting decorative plants.