Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ARTIKULASI POLITIK PEREMPUAN MADURA (Studi atas Hambatan Kultural dan Tafsir Agama pada Partisipasi Politik Perempuan di Sumenep) Abd. Warits
Karsa: Journal of Social and Islamic Culture Islam, Budaya dan Perempuan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v19i2.65

Abstract

Abstrak:Dalam sejarah manusia, perempuan sering mendapatkan tempat kedudukan di bawah laki-laki. Dalam pandangan berbagai agama, perempuan mendapatkan diskriminasi, menganalisasi yang dibentuk oleh ketidakadilan struktural sebagai akibat dari pandang bias gender di masyarakat. Dalam komunikasi mungkin sering ditunjukkan adanya ketidakadilan di atas, akibat penfsiran yang bias gender yang dilakukan atas sebagian tokoh agama. Akibatnya perempuan tidak dapat mengaktualisasikan sejarah dan perannya di ranah publik termasuk di dalamnya di wilayah politik praktis.  Untuk Masyarakat Sumenep yang relegius, di mana fatwâ agama (fatwâ kiai) menjadi referensi dan pijakan utama setiap kali menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan, maka akan sangat tepat bila pembebasan perempuan dari diskriminasi dimulai dengan membangun tafsîr yang ramah perempuanKata kunci:Perempuan, Madura, dan politikAbstract:In the history of mankind, woman is always placed under man. Even form the view of any religions, woman is descriminated and marginalized as a result of structural unjustice and gender bias. The unfair treatment has been justified from the gender bias interpretation commited by certain religious scholars. Thus, women are able to actualize their history and roles in public domain including practical practice domain. In Sumenep context, constructing a kind interpretation on woman role must be a brilliant choice since Sumenep people are religious and they hold on the religion fatwa (a binding ruling) tightly.Key words:Perempuan, Madura, dan politic
Manajemen Inovasi Sistem Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu Kelembagaan (Refleksi atas Proses Seleksi dan Penempatan SDM pada Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Sumenep) Abd. Warits
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 7 No. 2 (2023): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The quality of Human Resources (HR) is very important for the success of educational institutions. Educational institutions need competent human resources to create an effective and efficient work environment. However, getting quality human resources is quite difficult, especially for non-profit educational institutions which often face financial constraints. Therefore, an appropriate selection and placement system is needed to attract and retain quality human resources. This research was conducted using a qualitative approach to examine the selection, placement and development of human resources in Islamic education institutions in Sumenep Regency. The method used is literature study, by analyzing literature related to HR management in Islamic education. The focus of this research is how recruitment produces human resources according to needs, how appropriate placement maximizes human potential, and how continuous development improves their performance. The three main stages in HR management are selection, placement and development. The right selection process selects candidates according to the needs of the institution. Placement of human resources based on expertise ensures they can work optimally. Human resource development improves their competencies and skills. Managing HR is a challenge because it involves people with different characteristics, personalities and needs. Leader skills are very important for managing the motivation and thinking of human resources to work together to achieve organizational goals. This research is expected to contribute to thinking about HR management in educational institutions and is important for students of Islamic Education Management as a first step in understanding HR management which continues to develop. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting bagi kesuksesan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan memerlukan SDM yang kompeten untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Namun, mendapatkan SDM berkualitas cukup sulit, terutama bagi lembaga pendidikan non-profit yang sering menghadapi kendala finansial. Oleh karena itu, diperlukan sistem seleksi dan penempatan yang tepat untuk menarik dan mempertahankan SDM berkualitas. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk mengkaji proses seleksi, penempatan, dan pengembangan SDM dalam lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, dengan menganalisis literatur terkait manajemen SDM dalam pendidikan Islam. Fokus penelitian ini adalah bagaimana rekrutmen menghasilkan SDM sesuai kebutuhan, bagaimana penempatan yang tepat memaksimalkan potensi SDM, dan bagaimana pengembangan berkelanjutan meningkatkan kinerja mereka. Tiga tahapan utama dalam pengelolaan SDM adalah seleksi, penempatan, dan pengembangan. Proses seleksi yang tepat menjaring kandidat sesuai kebutuhan lembaga. Penempatan SDM berdasarkan keahlian memastikan mereka dapat bekerja optimal. Pengembangan SDM meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka. Mengelola SDM adalah tantangan karena melibatkan manusia dengan karakteristik, kepribadian, dan kebutuhan yang berbeda. Keterampilan pemimpin sangat penting untuk mengelola motivasi dan pemikiran SDM agar bekerja bersama mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran tentang pengelolaan SDM dalam lembaga pendidikan dan penting bagi mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam sebagai langkah awal memahami pengelolaan SDM yang terus berkembang.
Manajemen Inovasi Sistem Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu Kelembagaan (Refleksi atas Proses Seleksi dan Penempatan SDM pada Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Sumenep) Abd. Warits
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 7 No. 2 (2023): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The quality of Human Resources (HR) is very important for the success of educational institutions. Educational institutions need competent human resources to create an effective and efficient work environment. However, getting quality human resources is quite difficult, especially for non-profit educational institutions which often face financial constraints. Therefore, an appropriate selection and placement system is needed to attract and retain quality human resources. This research was conducted using a qualitative approach to examine the selection, placement and development of human resources in Islamic education institutions in Sumenep Regency. The method used is literature study, by analyzing literature related to HR management in Islamic education. The focus of this research is how recruitment produces human resources according to needs, how appropriate placement maximizes human potential, and how continuous development improves their performance. The three main stages in HR management are selection, placement and development. The right selection process selects candidates according to the needs of the institution. Placement of human resources based on expertise ensures they can work optimally. Human resource development improves their competencies and skills. Managing HR is a challenge because it involves people with different characteristics, personalities and needs. Leader skills are very important for managing the motivation and thinking of human resources to work together to achieve organizational goals. This research is expected to contribute to thinking about HR management in educational institutions and is important for students of Islamic Education Management as a first step in understanding HR management which continues to develop. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting bagi kesuksesan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan memerlukan SDM yang kompeten untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Namun, mendapatkan SDM berkualitas cukup sulit, terutama bagi lembaga pendidikan non-profit yang sering menghadapi kendala finansial. Oleh karena itu, diperlukan sistem seleksi dan penempatan yang tepat untuk menarik dan mempertahankan SDM berkualitas. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk mengkaji proses seleksi, penempatan, dan pengembangan SDM dalam lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, dengan menganalisis literatur terkait manajemen SDM dalam pendidikan Islam. Fokus penelitian ini adalah bagaimana rekrutmen menghasilkan SDM sesuai kebutuhan, bagaimana penempatan yang tepat memaksimalkan potensi SDM, dan bagaimana pengembangan berkelanjutan meningkatkan kinerja mereka. Tiga tahapan utama dalam pengelolaan SDM adalah seleksi, penempatan, dan pengembangan. Proses seleksi yang tepat menjaring kandidat sesuai kebutuhan lembaga. Penempatan SDM berdasarkan keahlian memastikan mereka dapat bekerja optimal. Pengembangan SDM meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka. Mengelola SDM adalah tantangan karena melibatkan manusia dengan karakteristik, kepribadian, dan kebutuhan yang berbeda. Keterampilan pemimpin sangat penting untuk mengelola motivasi dan pemikiran SDM agar bekerja bersama mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran tentang pengelolaan SDM dalam lembaga pendidikan dan penting bagi mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam sebagai langkah awal memahami pengelolaan SDM yang terus berkembang.
Membangun Sinergisitas antara Sains dan Nilai-Nilai Agama (Inovasi Pembelajaran dalam Pendidikan Islam dalam Perpektif Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis) Abd. Warits
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 8 No. 1 (2024): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines efforts to build synergy between science, religious values, and learning innovation in Islamic education through ontological, epistemological, and axiological approaches. This study departs from the reality that the separation between science and religion often creates a dichotomy that hinders the development of holistic science and transformative education. Ontologically, this article highlights the harmony of the nature of science and religion as a means of understanding truth that comes from God. In the epistemological realm, synergy can be achieved by formulating an integrative scientific paradigm that recognizes revelation as a source of knowledge that complements reason and empirical experience. Axiologically, this collaboration produces knowledge that is not only technical, but also meaningful, provides real benefits for the benefit of humanity, and encourages the renewal of learning methods based on spiritual values. This research uses a qualitative approach with in-depth literature analysis, including classical and modern Islamic texts, philosophical theories of science, and contemporary learning innovation models. The results of the study show that the integration of science, religion and learning innovation can be the foundation for developing Islamic education that is more contextual, adaptive and relevant, especially in responding to the challenges of the times. This article contributes to strengthening the Islamic education paradigm which not only integrates spiritual and scientific values, but also presents creative learning approaches to form complete humans. The synergy of science, religion and learning innovation is a strategic step in realizing a civilization that is just, sustainable and oriented towards the benefit of the people. Artikel ini mengkaji upaya membangun sinergisitas antara sains, nilai-nilai agama, dan inovasi pembelajaran dalam pendidikan Islam melalui pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Kajian ini berangkat dari realitas bahwa pemisahan antara sains dan agama sering kali menciptakan dikotomi yang menghambat pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik dan pendidikan yang transformatif. Secara ontologis, artikel ini menyoroti keselarasan hakikat sains dan agama sebagai sarana untuk memahami kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Dalam ranah epistemologis, sinergisitas dapat dicapai dengan merumuskan paradigma keilmuan integratif yang mengakui wahyu sebagai sumber pengetahuan yang melengkapi akal dan pengalaman empiris. Aksiologis, kolaborasi ini menghasilkan ilmu yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga bermakna, memberikan manfaat nyata bagi kemaslahatan umat manusia, dan mendorong pembaruan metode pembelajaran berbasis nilai spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis literatur yang mendalam, mencakup teks-teks keislaman klasik dan modern, teori filsafat ilmu, serta model inovasi pembelajaran kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi sains, agama, dan inovasi pembelajaran dapat menjadi fondasi pengembangan pendidikan Islam yang lebih kontekstual, adaptif, dan relevan, terutama dalam menjawab tantangan zaman. Artikel ini berkontribusi pada penguatan paradigma pendidikan Islam yang tidak hanya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan keilmuan, tetapi juga menghadirkan pendekatan pembelajaran kreatif untuk membentuk manusia paripurna. Sinergisitas sains, agama, dan inovasi pembelajaran menjadi langkah strategis dalam mewujudkan peradaban yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.
RELEVANSI AYAT-AYAT RUQYAH JAMIYAH RUQYAH ASWAJA DENGAN TAFSIR MAFATIHUL GHAIB FAKHRUDDIN AR-RAZI Abd. Warits; Fathurrosyid
Jurnal Studi Qur'an dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Annuqayah (UA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59005/jsqt.v2i1.238

Abstract

Abstract The practice of the ruqyah’s verses often provides stereotypes, unvaforable judgement and claim in the society despite its religious affiliation. One of the stereotypes created paradigm shaped by ruqyah’s tradition as a healing tradition. Even the sentiment of religious institution is a new issue that is ravaging religious as a system of stability in this new modern era. From that causes many religious institutions who elevate their primary objectives not to religion but the interest of pragmatism-politism. In this research, the author will reveal two things that are the subject of ruqyah: First, how the practice of ruqyah is in one of the religious institutions? Second, how the sunni mufasir views the ruqyah’s verses? In this research, the author will use a qualitative approach with analitycal descriptive methods with hypothetical model of library research with the interpretation of mafatihul ghaib as a representative of the sunni mufasir and the Jamiyah Ruqyah aswaja (JRA)’s guide book based on the theory of the qur’an reception, the structural functionalism and ritual perspective Emil Durkhaim. The rest of this research also collected data from various works (books/holly books) and was supported by observation and interviews. The reception of practice in Jamiyah Ruqyah aswaja (JRA) can be implemented into three receptions which are aesthetic, exegent, and fucntional reception. The Verses, there are several passages relevant into the view of the Ar-Razi comparising such as the verses of Syifa’, Al-Alaq, Al-Fatihah, Verses of Qursy, Al-Insyirah, and the scrap of magic. But there are several verses that have no relevance to the view of fakhruddin Ar-Razi wich includes the tortured verses, Verses of arsonist, verses of cataract disease, and verses of cancer cure. Key words: Verses of Ruqyah, Al-Qur’an Reception, Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Institution, Structural Functionalism
Membangun Sinergisitas antara Sains dan Nilai-Nilai Agama (Inovasi Pembelajaran dalam Pendidikan Islam dalam Perpektif Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis) Abd. Warits
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 8 No. 1 (2024): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines efforts to build synergy between science, religious values, and learning innovation in Islamic education through ontological, epistemological, and axiological approaches. This study departs from the reality that the separation between science and religion often creates a dichotomy that hinders the development of holistic science and transformative education. Ontologically, this article highlights the harmony of the nature of science and religion as a means of understanding truth that comes from God. In the epistemological realm, synergy can be achieved by formulating an integrative scientific paradigm that recognizes revelation as a source of knowledge that complements reason and empirical experience. Axiologically, this collaboration produces knowledge that is not only technical, but also meaningful, provides real benefits for the benefit of humanity, and encourages the renewal of learning methods based on spiritual values. This research uses a qualitative approach with in-depth literature analysis, including classical and modern Islamic texts, philosophical theories of science, and contemporary learning innovation models. The results of the study show that the integration of science, religion and learning innovation can be the foundation for developing Islamic education that is more contextual, adaptive and relevant, especially in responding to the challenges of the times. This article contributes to strengthening the Islamic education paradigm which not only integrates spiritual and scientific values, but also presents creative learning approaches to form complete humans. The synergy of science, religion and learning innovation is a strategic step in realizing a civilization that is just, sustainable and oriented towards the benefit of the people. Artikel ini mengkaji upaya membangun sinergisitas antara sains, nilai-nilai agama, dan inovasi pembelajaran dalam pendidikan Islam melalui pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Kajian ini berangkat dari realitas bahwa pemisahan antara sains dan agama sering kali menciptakan dikotomi yang menghambat pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik dan pendidikan yang transformatif. Secara ontologis, artikel ini menyoroti keselarasan hakikat sains dan agama sebagai sarana untuk memahami kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Dalam ranah epistemologis, sinergisitas dapat dicapai dengan merumuskan paradigma keilmuan integratif yang mengakui wahyu sebagai sumber pengetahuan yang melengkapi akal dan pengalaman empiris. Aksiologis, kolaborasi ini menghasilkan ilmu yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga bermakna, memberikan manfaat nyata bagi kemaslahatan umat manusia, dan mendorong pembaruan metode pembelajaran berbasis nilai spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis literatur yang mendalam, mencakup teks-teks keislaman klasik dan modern, teori filsafat ilmu, serta model inovasi pembelajaran kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi sains, agama, dan inovasi pembelajaran dapat menjadi fondasi pengembangan pendidikan Islam yang lebih kontekstual, adaptif, dan relevan, terutama dalam menjawab tantangan zaman. Artikel ini berkontribusi pada penguatan paradigma pendidikan Islam yang tidak hanya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan keilmuan, tetapi juga menghadirkan pendekatan pembelajaran kreatif untuk membentuk manusia paripurna. Sinergisitas sains, agama, dan inovasi pembelajaran menjadi langkah strategis dalam mewujudkan peradaban yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.