Ramli Abdul Wahid
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERKEMBANGAN TERKINI STUDI HADIS DI INDONESIA Ramli Abdul Wahid; Dedi Masri
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 42, No 2 (2018)
Publisher : State Islamic University North Sumatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/miqot.v42i2.572

Abstract

Abstrak: Diakui bahwa perkembangan studi hadis tidak berbanding lurus dengan percepatan bidang ilmu keislaman lainnya. Artikel ini mengkaji perkembangan mutakhir studi hadis di Indonesia. Penulis mengemukakan bahwa keterlambatan kajian Hadis di Indonesia berlangsung dalam kurun waktu yang panjang, mulai dari awal masuknya Islam sampai sekitar akhir abad ke-20. Fenomena kajian Hadis belakangan menunjukkan adanya perkembangan di Indonesia dan bahkan keadaan terkini, Hadis mengalami kemajuan yang pesat, baik dari aspek kuantitas, maupun kualitas. Penulis berargumen bahwa kemajuan tersebut dibuktikan dengan munculnya program studi Ilmu Hadis di PTKIN dan penelitian dan buku yang diterbitkan, tidak lagi bersifat konvensional, tetapi sudah menemukan terobosan-terobosan baru. Karena itu fenomena baru tentang pengkajian Hadis di Indonesia diproyeksikan memiliki prospek yang menjanjikan di masa mendatang.Abstract: The Latest Development of Hadith Studies in Indonesia. It has been widely accepted that within the Islamic historians that the development of hadis studies had not run parallel with acceleration of other Islamic disciplines. This article examines the latest developments in the study of hadith in Indonesia. The author maintains that the stagnant stage of development in the study of Hadith in Indonesia has undergone through a long history, starting from the beginning of the emergence of Islam until the end of the 20th century. The phenomenon of Hadith studies witnessed the developments in Indonesia and even at the initial situation, it progressed rapidly both in terms of quantity as well as quality. The author argues that this development as evidenced by the Hadith studies program at PTKIN and the published research and books which are no longer conventional, but have found new breakthroughs. As such, the new phenomenon about Hadith studies in Indonesia is projected to have promising prospects in the future.Kata Kunci: hadis, ulama, Indonesia, Nusantara, PTAIN
ULAMA HADIS DI INDONESIA KONTEMPORER Ramli Abdul Wahid
Ihya al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang dinamika perkembangan kajian hadis di Indonesia. Secara khusus, akan dilihat kontribusi ulama-ulama Indonesia dalam bidang hadis. Secara metodologi yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan memanfaatkan karya-karya berbahasa Indonesia dalam bidang hadis untuk melihat dinamika kajian hadis di Indonesia. Dalam artikel ini, fokus literatur dibatasi kepada karya-karya ulama Indonesia dalam bidang hadis dan ilmu hadis yang ditulis dalam bahasa Indonesia, dan ditujukan kepada bangsa Indonesia, dan ditulis semasa periode modern. Adapun buku hadis dan ilmu hadis yang ditulis oleh ulama Indonesia dalam bahasa asing tidak termasuk dalam artikel ini, apalagi karya-karya tersebut tidak ditujukan kepada bangsa Indonesia. Artikel ini akan menunjukkan bahwa meskipun kajian hadis kurang berkembang di Indonesia, ditemukan sejumlah ulama hadis yang berkontribusi bagi pengembangan kajian hadis dan ilmu hadis di Nusantara.
MENGURAI DISKURSUS KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Ramli Abdul Wahid
Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : MIQOT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.441 KB) | DOI: 10.30821/islamijah.v1i1.7165

Abstract

Abstrak: Studi ini mengkaji konsep pemimpin dalam Islam. Studi ini merupakan studi kepustakaan. Data diperoleh dari kitab-kitab tafsir untuk menemukan bagaimana hakikat kepemimpinan dalam Islam. Data dianalisis dengan metode analisis isi. Secara umum, studi ini membahas kriteria pemimpin dalam Islam dan konsep pemimpin perempuan dalam Islam. Beriman, memiliki visi dan program kerja, mampu menjalankan tugas, diterima oleh umat, tidak diktator dan rendah hati. Dalam konteks pemimpin perempuan, tidak ada kesepakatan apakah perempuan boleh menjadi pemimpin. Banyak pemikir di era modern yang tidak dapat menerima pendapat para ulama klasik yang melarang perempuan menjadi pemimpin. Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan inspirasi bagi kajian-kajian tentang gender di era saat ini. Kata Kunci: Islam, pemimpin, perempuan, Alquran, hadis Abstract: Depicting Leadership Discourse in Islamic Perspective. This study examines the concept of leader in Islambased on the Qur’anic interpretation. This study is a literature study. Data is obtained from the books of Qur’anic exegeses to find out how the nature of leadership in Islam. Data is analyzed by content analysis method. In general, this study discusses the criteria for leaders in Islam as well as the concept of women leaders. It is found that amongst the criteria are having faith or believer, having a vision and working program, being able to carry out tasks, being accepted by the people, not being dictatorial and humble. In the context of women leaders, there is no agreement on whether women may become leaders. Many thinkers in the modern era cannot accept the opinions of classical scholars who forbid women to become leaders. This study is expected to contribute and inspire studies on gender in the contemporary era. Keywords: Islam, leadership, women, Qur’an, hadith
THE ROLE OF MALAYSIAN AND INDONESIAN ULAMA IN HADITH STUDIES: Muhammad Idris al-Marbawi and T.M. Hasbi Ash Shiddieqy Ramli Abdul Wahid; A. Irwan Santeri Doll Kawaid
Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.257 KB) | DOI: 10.30821/jcims.v3i1.4137

Abstract

Abstrak: Studi ini mengkaji perbandingan peran Muhammad Idris al-Marbawi dari Malaysia dan Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dari Indonesia dalam bidang hadis. Kedua ulama dinilai telah memberikan kontribusi bagi studi hadis di dua negara. Studi ini merupakan studi kepustakaan. Data penelitian diperoleh melalui kegiatan studi dokumen. Karya-karya kedua ulama dijadikan sebagai sumber primer dan hasil penelitian para ahli tentang kedua ulama dijadikan sebagai sumber sekunder. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, studi ini menemukan bahwa kedua ulama telah menulis dalam bidang hadis. Selain bidang hadis, kedua ulama yang hidup dalam periode yang sama tetapi berasal dari negara yang berbeda ini juga menulis dalam bidang ilmu keislaman lainnya terutama tafsir, fikih. Bedanya, al-Marbawi mengembangkan kajian tasawuf, sedangkan Ash Shiddieqy tidak pernah menulis dalam disiplin tersebut.   Abstract: Peran Ulama Malaysia dan Indonesia dalam bidang Hadis: Muhammad Idris al-Marbawi dan T.M. Hasbi Ash Shiddieqy. This study compares the roles of Muhammad Idris al-Marbawi from Malaysia and Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy from Indonesia in the field of hadith. Both scholars were considered to have contributed to the study of hadith in respective countries. This study is a library research, the data of which was obtained through documentary study. The works of the two scholars were used as primary sources and the the previous researches of expert on the two scholars were used as secondary sources. This study found that both scholars had involved in hadith studies and left a number of important works in the field. The authors also found that the two scholars who lived in the same period but in a different country also wrote in other Islamic fields, especially Qur’anic exegesis and Islamic law, in addition to hadith. The difference is that al-Marbawi developed the study of sufism, while Ash Shiddieqy had never wrote in this field. Kata Kunci: Hadis, ulama, Malaysia, Indonesia, al-Marbawi, Ash Shiddieqy