Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RELAKSASI MASASE PUNGGUNG TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR DI SMC RS TELOGOREJO Sri Wuryani; Dian Qur aini; Nila Fatmawati; Rika Aprilia
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.146 KB)

Abstract

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Secara garis besar pembedahan di bagi menjadi dua yaitu bedah mayor dan minor. Bedah mayor adalah tindakan bedah besar yang menggunakan anestesi umum atau general anestesi. Pembedahan akan menimbulkan respon psikologis yaitu kecemasan, untuk mengurangi kecemasan dapat diatasi dengan masase punggung, karena masase punggung merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami dan juga menciptakan rasa nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi masase punggung terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental, dengan rancangan penelitian “one group pre test – post test desing”. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan jumlah 32 responden. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukan Rata-rata skor rentang kecemasan sebelum melakukan relaksasi masase punggung yaitu sebesar 43,44 setelah dilakukan relaksasi masase punggung turun menjadi 29,03, Maka selisihnya sebesar 14,41 artinya ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi masase punggung pada pasien pre operasi bedah mayor dengan p= 0,000 atau < 0,05. Rekomendasi penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengontrol tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor dan Sebagai bahan masukkan dalam proses pembelajaran khususnya pengendalian dan penanganan non farmakologi terutama dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi agar tidak mempengaruhi proses operasi yang akan dilakukan pada pasien.
Lurik Dan Fungsinya Di Masa Lalu Sri Wuryani
Ornamen Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.251 KB) | DOI: 10.33153/ornamen.v10i1.1059

Abstract

Lurik is one of the traditional textiles ever developed in severalregions in Indonesia, and one of them is in Surakarta. Thereis an opinion that the wordlurik have the same root with the word lorek in Javanese, meaning lines, and also the word lirik-lirikmeaning striped by small lines.The syllable rik means a line oran imprint of a shallow trench. Javanese people are familiar withthe word mageri which means protecting from things that areevil and invisible . Visually lurik can be divided into two, namelylurik ciut and lurik wiyar In terms of pattern lurik is divided into3, pakan malang, lajuran and cacahan. Lurik in its times not justas a mere body cover, but it has a deeper meaning, a symbolicmeaning concerning with the culture, beliefs and expectations ofthe Javanese people, especially in Surakarta. Kain lurik worn bythe Javanese in ceremonies related to the human life cycle, frombirth to death. Lurik is used in ceremonies associated with beliefsuch as labuhan, adang ceremony etc. But along with the timesthat influence the worldview and human lifestyle, lurik is gettingabandoned . Even if there are still people who use and preserveit it’s only a small number , or already have another function justas for bags, table cloth, chair pads, so its deeper meaning hasbeen neglected.Keywords: Lurik, Fungtion, Symbolic
PEMBINAAN BATIK PONOROGO Sri Wuryani
Abdi Seni Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13270.804 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v5i1.193

Abstract

PKM activity is one of University Three Services (Tri Darma Perguruan Tinggi) that lecturer has todo. PKM is an activity conducted by lecturer as university interest toward society. This activity expected has direct effect for people. For this reason, it is adjusted with people needs. The assistance for batik Ponorogo is activity conducted by lecturer from Indonesian Art Institute of Surakarta (ISI Surakarta) at High School 1 Ponorogo (SMAN 1 Ponorogo). ISI Surakarta chooses this place as its interest toward batik especially Ponorogo and it represented by assist young generation to carry oncultural heritage. The headmaster and officials accept this activity with planning batik uniform fortheir students, of course, batik creation by them selves. Batik training aimed to give necessary skill like design skill and make handmade batik. After training, students are expected can make handmade batik fabric, make batik design and batik creation as the beginning step to realize batik uniform of SMAN 1 Ponorogo East Java. Expectation of PKM activity is students motivated to have creationin batik motif and then new motif of batik will emerge at Ponorogo (especially) and this nation (generally).Key words : batik, Ponorogo, uniform.