Wilayah Madura Timur bagian utara terletak pada Cekungan Jawa Timur bagian utara yang didominasi oleh lingkungan karbonat. Pada lingkungan karbonat gelombang seismik yang merambat mengalami pelemahan sehingga menghasilkan data dengan rasio S/N yang rendah. Dalam akuisisi data seismik penentuan desain akuisisi menentukan kualitas data yang didapatkan, penentuan parameter yang tidak tepat dan sesuai dengan target akan menghasilkan penampang seismik dengan rasio S/N yang rendah sehingga tidak mampu menunjukan perlapisan bawah permukaan. Lapisan target pada penelitian ini merupakan lapisan basement pada kedalaman 4237m. Proses penentuan parameter desain akuisisi dilakukan dengan metode statik dan enhanced static dengan analisa kuantitatif yang kemudian disimulasikan pada model geologi sintetik tanpa menggunakan atenuasi gelombang untuk di analisa secara kualitatif. Parameter desain 2D enhanced static yang didapatkan yaitu fold coverage 45, interval CDP 11m dan offset 4000m dengan konfigurasi off end yang kemudian diaplikasikan pada desain akuisisi seismik 3D. Parameter desain akuisisi seismik 3D yang dianalisa adalah interval jumlah streamer, dan offset. Desain akuisisi 3D yang didapatkan antara lain konfigurasi offend dengan 6 buah streamer dengan interval 21.5m dan tiap streamer memiliki 187 buah receiver dengan interval 21.5m. Jumlah source tiap lintasan adalah 551 buah dengan interval 43m dengan jumlah lintasan 196 buah untuk lintasan receiver dan source dengan interval 64.5m. Jumlah fold yang didapat adalah 45 dan offset 4000m. Berdasarkan hasil analisa, metode enhanced static mampu menunjukan reflektor lebih jelas. Untuk meningkatkan akurasi hasil desain akuisisi, analisa dengan menggunakan atenuasi gelombang, analisa berdasarkan model geologi 3D dan dari sisi ekonomis dapat dilakukan