Articles
Identifikasi Rekahan Dangkal Akibat Aktivitas Lumpur Sidoarjo Di Kecamatan Tanggulangin – Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)
Pratama, Ilham Adi;
Warnana, Dwa Desa;
Syaifuddin, Firman
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (940.386 KB)
|
DOI: 10.12962/j25023659.v3i1.2947
Rencana pengeboran sumur gas baru PT. Lapindo Brantas di Tanggulangin, Sidoarjo dinilai beresiko karena lokasinya yang dekat dengan pusat semburan yang telah rusak dan masih sangat rawan, sehingga masih ada potensi keluarnya semburan di area tanggul dan sekitarnya jika dibor. Selain itu, aktivitas lumpur sidoarjo menyebabkan kondisi bawah permukaan di daerah penelitian menjadi rentan terhadap resiko rekahan dan penurunan tanah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang kondisi bawah permukaan dangkal menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) yang bertujuan untuk mendeteksi rekahan dangkal yang berada di sekitar daerah rencana pengeboran. Metode GPR dipilih karena dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dangkal secara terperinci dengan resolusi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pada daerah rencana pengeboran terdapat banyak rekahan berpola radial dengan arah barat daya-timur laut dan rekahan berpola melingkar (circular) yang berarah barat laut-tenggara. Kondisi tersebut membuat daerah bawah permukaan di sekitar lokasi rencana pengeboran menjadi tidak stabil dan berisiko karena dapat menyebabkan penurunan tanah di daerah sekitar dan dikhawatirkan dapat memperluas semburan lumpur panas pada daerah penelitian
Identifikasi Sedimen Piroklastik Pada Kawah Tengger Gunung Bromo Menggunakan Metode Resistivitas 2D
Lestari, Wien;
Hilyah, Anik;
Syaifuddin, Firman;
Rochman, Juan Pandu Gya Nur;
Banuboro, Adib;
Arwananda, Alif Prabawa;
A, Dara Felisia
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (945.228 KB)
|
DOI: 10.12962/j25023659.v3i2.2967
Gunung Bromo merupakan bagian dari gunung berapi aktif yang mengelilingi Kaldera Bromo Tengger. Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang diendapkan dari tipe erupsi letusannya, maka dilakukan pengukuran geofisika menggunakan pencitraan resistivitas 2D dengan konfigurasi Wenner. Penampang Resistivitas akan menunjukkan sejarah proses sedimentasi di kaldera tengger yang dapat menjelaskan bagaimana kaldera tengger terbentuk. Hasil yang diperoleh dari pemodelan inversi dengan empat data di lokasi pengukuran yang berbeda dapat digunakan untuk mengetahui sejarah Gunung Bromo. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa lapisan pertama, kedua, dan ketiga memiliki rentang nilai resistivitas antara 12 - 55,3 Ohm meter pada kedalaman antara 0 - 1.3 meter dengan litologi sedimen piroklastik dan tipe lapil abu, 36 - 207 Ohm meter pada sebuah Kedalaman antara 1,3 - 1,8 meter dengan sedimen pyroclastic padat dan jenis tuf, dan 207 - 682 Ohm meter pada kedalaman antara 1,82,15 meter dengan sedimen piroklastik padat dan tipe lapilli kasar. Lapisan pertama ketebalan sedimen piroklastik dapat diketahui dengan mengasumsikan itu adalah produk letusan terakhir Gunung Bromo, untuk memantau aktivitas letusan Gunung Bromo dapat dilakukan perhitungan volume sediment piroklastik.
Analisis Pemodelan Substitusi Fluida pada Sumur
Nova Linzai;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (550.944 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18065
Penelitian yang bertujuan untuk menganalisa perbandingan sintetik PP dan PS berdasarkan pemodelan sumur. Penelitian ini mencakup pemodelan data sumur dan pembuatan seismik sintetik gather PP dan PS. Pemodelan data sumur yang dilakukan adalah pemodelan substitusi fluida (100% air, minyak dan gas) dengan teori Gassman dan proses editing log. Pembuatan seismik sintetik gather PP dan PS berdasarkan prinsip gelombang elastik dengan memanfaatkan komponen vertikal dan horizontal. Pemodelan sintetik kedepan menggunakan prinsip ray tracing dengan jumlah offset 101 dengan range offset 0-4000m. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari substitusi fluida sangat mempengaruhi kecepatan gelombang P dan densitas, sedangkan perubahan terhadap kecepatan gelombang S tidak terlalu signifikan. Reservoir merupakan sand gas sehingga nilai kecepatan gelombang P ketika disubstitusi gas lebih besar daripada minyak. Hasil dari sintetik gather PP dan PS adalah perbedaan time position. Efek substitusi fluida (fluida pengisi pori batuan) terhadap respon seismik berupa time delay (efek gas) akibat adanya penurunan kecepatan gelombang P.
Sintetik Seismik Lingkungan Vulkanik
Muhammad Ghazalli;
Amien Widodo;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (387.451 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18224
Eksplorasi hidrokarbon saat ini mengharuskan geosaintis untuk mencari area baru yang sebelumnya dianggap tidak menghasilkan hidrokarbon. Dengan ditemukannya rembesan minyak pada daerah vulkanik mengindikasikan adanya petroleum play aktif yang memiliki cadangan hidrokarbon. Ketidakmampuan gelombang seismik untuk menggambarkan bawah permukaan pada daerah vulkanik menjadikan dibutuhkannya pemodelan seismik. Pemodelan seismik akan memodelkan atau merekonstruksikan penjalaran gelombang seismik pada model geologi yang telah ditentukan, pada kasus ini model geologi yang digunakan adalah model geologi pada lingkungan vulkanik. Penelitian ini menggunakan 2 model, yang pertama adalah model “Kue Lapis” dan yang kedua adalah model “Serayu” yang merupakan model kompleks dari cekungan North Serayu di Jawa tengah. Kedua model tersebut memiliki lapisan basalt dengan tebal 200 m yang menutupi lapisan bawahnya yang menjadi target karena menyimpan cadangan hidrokarbon. Dari hasil pemodelan dapat dilihat fenomena gelombang ketika merambat melalui lingkungan vulkanik.
Vp/Vs Hasil Independent Inversion Gelombang PP dan PS Untuk Menentukan Litologi Reservoir
Gigih Prakoso Wigantiyoko;
Widya Utama;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (280.625 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18441
Abstrak—Gelombang seismik terkonversi (converted wave) digunakan untuk menunjang gelombang seismik konvensional (gelombang PP) dalam hal interpretasi jika kondisi bawah permukaan memliki kondisi yang kompleks (gas chimney). Gelombang PP, kurang mampu untuk mendeskripsikan kondisi bawah permukan yang tersaturasi fluida karena sifat dari gelombang P yang dapat merambat disegala medium. Oleh karena itu, diperlukan gelombang S, dikarenakan sifat dari gelombang S yang tidak dapat merambat pada medium fluida, sehingga kontras bawah permukan yang tersaturasi fluida dapat secara jelas terpetakan. Dalam penenlitian ini, converted wave yang dimaksud adalah gelombang seismik PS. Gelombang PS (converted wave) didapatkan dari konversi pantulan gelombang P. Dengan menggabungkan kedua gelombang antara gelombang PP dan gelombang PS, maka akan didapatkan interpretasi bawah permukaan yang baik. Hasil dari penggabungan antara gelombang PP dan PS dalam penelitian ini adalah berupa perbandingan Vp/Vs. Perbandingan Vp/Vs didapatkan dari trace math antara impedansi akustik (Zp) dengan impedansi shear (Zs) hasil inversi secara terpisah (independent inversion) gelombang PP dan PS. Dengan melakukan analisis Vp/Vs hasil independent inversion, maka litologi reservoir dapat teridentifikasi dengan baik sehingga dapat diketahui jenis litologi reservoir pada daerah penelitian.
Aplikasi Metode Join Inversi Seismik Gravity Untuk Imaging Dan Koreksi Statik Pada Daerah Geologi Kompleks
Triswan Mardani Ade Surya;
Widya Utama;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (576.894 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22178
Kondisi dekat permukaan kompleks terjadi ketika tubuh batuan beku atau karbonat terbawa dekat dengan permukaan. Keberadaan tubuh batuan tersebut dapat mengakibatkan perubahan kecepatan yang sangat signifikan. Permasalahan tersebut sangatlah sulit untuk diselesaikan dengan metode rekonstruksi kecepatan konvensional seperti tomografi waktu tempuh refraksi. Join inversi dari dua metode merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan model kecepatan dekat permukaan. Pada penelitian ini digunakan metode join inversi travel time dan gravity untuk rekonstruksi model kecepatan dekat permukaan. Setelah itu dilakukan koreksi tomografi statik untuk mendapatkan posisi datum dan kecepatan lapisan lapuk. Penelitian ini menggunakan data sintetik gravitasi dan seismik. Data tersebut disintetik dengan metode talwani untuk data gravity dan elemen hingg untuk data seismik. Data seismik yang telah di forward kemudian dilakukan pemilihan first break untuk input tomografi travel time dan join inversi seismik gravity. Hasil dari metode join inversi seismik dan gravity memberikan model yang lebih baik daripada metode travel time tomografi. Perbedaan yang signifikan ialah adanya lapisan dengan kecepatan rendah yang terlihat pada model yang dihasilkan oleh metode join inversi dan tidak terlihat pada metode travel time tomografi. Selain koreksi statik dari model join inversi lebih baik dari segi kemenerusan dan kemiringan reflektornya.
Kajian dan Komparasi Teoritis Metode Prediksi Tekanan Pori: Metode Eaton dan Metode Bower
Muhammad Arif Budiman;
Dwa Desa Warnana;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (448.479 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23332
Prediksi tekanan pori sebelum proses pengeboran menjadi hal yang sangat penting karena banyaknya berat lumpur (Mud Weight) dapat direpresentasikan ketika melakukan pengeboran. Penelitian ini akan membandingkan dua jenis metode yang sering digunakan dalam perhitungan prediksi tekanan pori, yaitu: Metode Eaton, dan Metode Bowers. Kedua metode ini akan dibandingkan keakuratannya berdasarkan parameter-parameter yang dimasukkan untuk memprediksi nilai tekanan pori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Bower dan metode Eaton sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan metode yang digunakan diantara kedua metode tersebut bisa dilakukan berdasarkan kondisi geologi dan ketersediaan data yang ada. Walaupun begitu, keakuratan dalam prediksi dapat dicapai dengan data yang seadanya dengan cara penggabungan metode Eaton dan metode Bower.
Analisa Parameter Desain Akuisisi Seismik 2D dengan Metode Dinamik pada Lingkungan Vulkanik, Studi Kasus : Cekungan Jawa Barat Bagian Utara
Adib Banuboro;
Dwa Desa Warnana;
Firman Syaifuddin;
Alpius Dwi Guntara
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1137.689 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24094
Telah dilakukan penelitian mengenai desain akuisisi seismik di lingkungan vulkanik. Penelitian ini dilakukan karena metode seismik memiliki permasalahan dalam perambatannya di lingkungan vulkanik. Permasalahan tersebut terjadi karena efek kontras kecepatan antar lapisan vulkanik dengan lapisan sedimen dibawahnya dan struktur geologi yang komplek pada lingkungan vulkanik. Daerah penelitian terletak di Cekungan Jawa Barat bagian Utara tepatnya di Kabupaten Majalengka. Penelitian dilakukan untuk mengetahui parameter akuisisi seismik 2D yang dapat memberikan resolusi lateral, Fold coverage, dan resolusi vertikal dengan hasil ideal di lingkungan vulkanik. Penelitian dimulai dengan membuat model geologi sintetik daerah penelitian menggunakan data sumur berupa data kecepatan sonic log dan dua data seismik yang saling berpotongan pada daerah penelitian. Variasi desain akuisisi seismik 2D yang dianalisa pada penelitian ini adalah Common depth point Interval (CDP Interval), Fold Coverage, dan Far Offset. Target formasi yang dianalisa adalah Formasi Jatibarang bagian atas dengan kedalaman 1763 meter dan terletak pada domain waktu seismik 1000 ms. Common dept Point interval diberikan variasi sebesar 10 meter dan 15 meter. Fold Coverage diberikan variasi parameter 15, 30, dan 45 Fold Coverage. Far Offset diberikan variasi parameter 600 meter, 1190 meter, dan 1790 meter. Hasilnya ditunjukkan oleh penampang seismik 2D untuk setiap variasi desain akuisisi. Hasil yang memberikan kondisi ideal yakni CDP interval 10 meter, Fold Coverage 45, dan Far Offset 1790 meter. Berdasarkan hasil tersebut desain akuisisi seismik 3D dapat di desain dengan dasar hasil analisa desain akuisisi seismik 2D di daerah penelitian.
Eliminasi Efek Multiple pada Data Seismik Laut Dangkal Menggunakan Metode 2D Surface Related Multiple Elimination (2D SRME)
Fikrizan Hilmy Andradit;
Dwa Desa Warnana;
Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29621
Multiple merupakan data penganggu pada data seismik yang dapat mengakibatkan tidak sesuainya penampang seismik dengan kondisi bawah permukaan bumi. Keberadaan multiple dapat mengakibatkan kesalahan informasi yang ditampilkan oleh data seismik sehingga multiple perlu dieliminasi. SRME merupakan metode yang berbasis data dan dapat memprediksi multiple yang lebih baik dari metode lain di near offset. Penelitian ini dilakukan menggunakan satu lintasan data sintetis laut dangkal yang akan diproses dengan perangkat lunak omega 2016. Pengolahan data seismik dilakukan dalam format data shot gather. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil eliminasi multiple dengan metode SRME yang efektif di near offset. Pada data far offset, perlu diaplikasikan kombinasi dengan metode lain untuk mendapatkan hasil yang efektif.
Identifikasi Rekahan Dangkal Akibat Aktivitas Lumpur Sidoarjo di Kecamatan Tanggulangin – Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)
Ilham Adi Pratama;
Firman Syaifuddin;
Dwa Desa Warnana
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (379.76 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22131
Rencana pengeboran sumur gas baru PT. Lapindo Brantas di Tanggulangin, Sidoarjo dinilai beresiko karena lokasinya yang dekat dengan pusat semburan yang telah rusak dan masih sangat rawan, sehingga masih ada potensi keluarnya semburan di area tanggul dan sekitarnya jika dibor. Selain itu, aktivitas lumpur sidoarjo menyebabkan kondisi bawah permukaan di daerah penelitian menjadi rentan terhadap resiko rekahan dan penurunan tanah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang kondisi bawah permukaan dangkal menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) yang bertujuan untuk mendeteksi rekahan dangkal yang berada di sekitar daerah rencana pengeboran. Metode GPR dipilih karena dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dangkal secara terperinci dengan resolusi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pada daerah rencana pengeboran terdapat banyak rekahan berpola radial dengan arah barat daya-timur laut dan rekahan berpola melingkar (circular) yang berarah barat laut-tenggara. Kondisi tersebut membuat daerah bawah permukaan di sekitar lokasi rencana pengeboran menjadi tidak stabil dan berisiko karena dapat menyebabkan penurunan tanah di daerah sekitar dan dikhawatirkan dapat memperluas semburan lumpur panas pada daerah penelitian.