Daliman Daliman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Penilaian Risiko Program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Pada Infranstruktur Jalan Tol Daliman Daliman; Herman Herman; Oka Purwanti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 7, No 1: Maret 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v7i1.236

Abstract

ABSTRAKPentingnya ketersediaan infrastruktur yang memadai dalam keterbatasan sumber daya pemerintah, menuntut dikembangkannya mekanisme kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Sebelumnya hanya pemerintah yang menanggung segala risiko pada pembangunan infrastruktur, kini risiko bisa terbagi dengan badan usaha. Sejak awal risiko ini teridentifikasi oleh badan usaha sebelum kesepakatan KPBU dilakukan. Guna mengetahui bagaimana risiko yang menjadi beban badan usaha, maka penelitian ini dilakukan. Metode three box method digunakan untuk mendeskripsikan risiko tersebut. Mengacu pada alokasi risiko pada PT Penjaminan Infrastruktur Hasil penelitian menyatakan bahwa distribusi risiko pada setiap fase tahapan proyek berbeda. Faktor risiko tinggi pada fase prakonstruksi meliputi finansial dan desain, konstruksi dan uji operasi, pada fase konstruksi meliputi faktor finansial dan pada fase operasi dan pemeliharaan meliputi finansial dan kepemilikan aset. Langkah mitigasi digunakan untuk mengurangi bahkan menghilangkan potensi risiko yang ada.Kata kunci: risiko, manajemen proyek, jalan tol, KPBUThe importance of adequate infrastructure availability in the limitations of government resources, demands the development of government cooperation mechanisms with business entities (PPP). Previously only the government that bear all the risks to infrastructure development, now the risk can be divided with business entities. This risk should be identified from the beginning by the business entity before the PPP agreement is carried out. In order to find out how the risks are burdened by business entities, this research was conducted. The three box method is used to describe the risk. Referring to the risk allocation in PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, there are 11 risk faktors with 70 indikators following mitigation measures.ABSTRACTThe results stated that the distribution of risk in each phase of the project stages is different. In the preconstruction phase, risk faktors with high risk levels were financial and design, construction and operating tests. In the construction phase, the risk faktor with a high level of risk is financial. In the operating and maintenance phase the risk faktors with high risk levels are financial and asset ownership. Mitigation measures are used to reduce and even eliminate potential risks.Keywords:risk, project management, toll road, PPP
STUDI PERBANDINGAN TENTANG NILAI-NILAI KERJA BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN ASPIRASI KERJA SLTA NEGERI DI KODYA SURAKARTA Daliman Daliman
Indigenous Vol. 2, No. 2, November 1995
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v2i2.4744

Abstract

Evaluasi Preferensi Dan Aksesibilitas Pemilihan Angkutan Umum Dibandingkan Kendaraan Pribadi di Kabupaten Kendal Evi Puspitasari; Agung Nugroho; Daliman Daliman
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 2 (2022): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i2.2261

Abstract

Saat ini, kendaraan umum di daerah Kabupaten, khususnya Kabupaten Kendal mengalami berbagai permasalahan, seperti rendahnya dan ketidakpastian permintaan, frekuensi dari kendaraan umum yang berkurang akibat sedikitnya penumpang, sehingga pendapatan sopir dan operator angkutan ikut menurun. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan maraknya penggunaan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor di tengah-tengah masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi preferensi pengguna angkutan umum dibandingkan dengan moda kendaraan pribadi dengan metode survey Stated Preference (SP), mengevaluasi aksesibilitas angkutan dan mengembangkan rekomendasi integrasi multimodanya. Metode SP memberikan pilihan alternatif (perbaikan angkutan umum, Bus Rapid Transit (BRT), sepeda motor dan mobil pribadi), atribut (waktu, biaya dan tingkat kenyamanan), atribut level, dan kuisioner aksesibilitas secara daring dan acak. Hasil analisis menunjukkan responden artikel saat ini cenderung untuk berpindah ke BRT dan sepeda motor, dan hanya 9,09% yang mau berpindah ke angkutan umum walaupun sudah mengalami perbaikan. Berdasarkan aspek aksesibilitas, sepeda motor memiliki akses sangat mudah tertinggi diantara moda lainnya. Sebaliknya, sekitar 30% responden menganggap akses menggunakan angkutan umum sulit. Pada rekomendasi pengembangan sistem integrasi moda, diperlukan tambahan halte pada lokasi yang memiliki jarak lebih dari 2 km dengan kombinasi antara bersepeda, menggunakan bus dan sistem motorbike sharing. Pada artikel selanjutnya dapat dikembangkan metode survey berbasis komputer yang saat ini masih jarang dilakukan di Indonesia dan pengelolaan data SP dengan analisis pemilihan diskrit dapat lebih dikembangkan untuk menentukan seberapa besar pengaruh atribut dan level atribut secara lebih rinci dalam pemilihan moda transportasi angkutan umum.