Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) dan Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) TERHADAP MUTU ORAGNOLEPTIK, KADAR PROTEIN DAN VITAMIN A BISKUIT Putri Aulia Arza; Sepni Asmira
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2017.1.1.1992

Abstract

Nutrition potential and availability of pumpkin and cork in Indonesia are abundant, so diversification of pumpkin and cork fish in biscuit making is expected to be a more nutritious food alternative. This study was an experimental study using a complete randomized design consisting of three treatments, one control and two replications. This study was conducted in January - June 2016. Observations were made on organoleptic characteristics and protein content of biscuits. The subjective observation result using organoleptic test showed that the level of panelist's preference for color and texture was on treatment A (control) without the addition of pumpkin and cork fish. As for the aroma and taste with the best result is on the treatment of C with the ratio of pumpkin and cork fish (20 g: 20 g). The highest protein content was found in D treatment with the addition of pumpkin and cork fish (30 g: 30 g). Based on the results of research conducted, the addition of yellow squash and cork fish affect the color of biscuits and protein content of biscuits.   
PENGARUH SUBSTITUSI ALPUKAT (Persea Americana Mill) DAN TEPUNG IKAN LELE (Clarias gariepinus Burchell) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN PADA BISKUIT MPASI Sepni Asmira; Maria Nova; Dzulfa Hanum
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v8i1.536

Abstract

Masalah gizi kurang pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk mengatasinya perlu perbaikan pola makan masyarakat melalui diversifikasi dan substitusi pangan. Alpukat dan ikan lele merupakan bahan pangan potensial pada pembuatan biskuit kaya akan protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi alpukat dan tepung ikan lele terhadap kadar protein dan mutu organoleptik pada biskuit. Penelitian eksperimental ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan dua kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan adalah uji subjektif yang dilakukan terhadap cita rasa (uji organoleptik) dengan 25 panelis agak terlatih dan analisis protein menggunakan metode Kjedahl berdasarkan SNI 01-2891-1992. Data dianalisis statistik dengan menggunakana SPSS 16. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan yang paling disukai adalah perlakuan B (10 g alpukat: 20 g tepung ikan lele) dengan indikator penilaian berdasarkan kesukaan terhadap warna, tekstur, aroma serta rasa. Hasil kadar protein terbaik adalah pada perlakuan A (5 g alpukat: 25 g tepung ikan lele) yaitu sebesar 12,37 % , seluruh biskuit dengan ketiga perlakuan telah memenuhi kriteria biskuit MPASI berdasarkan Menkes 2007.