Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementasi Program Bermain Sambil Belajar Budaya Untuk Siswa Tunagrahita Di SDLBN Kecamatan Balikpapan Selatan Sebagai Alternatif Pengenalan Kearifan Lokal Dan Budaya Indonesia Sejak Usia Dini Muhammad Kamaluddin; Umi Sholikah; Rizjal Wahyu
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v8i3.6135

Abstract

Tunagrahita are children who need a special treatments with IQ score between 50-70. Abnormalities of tunagrahita children is like spastic, autism, hyperactivity or learning difficulties. Culture introduction in the early age also has huge urgency especially for tunagrahita children. This thing is suppose to introduce the national identity and local culture from in herited long time ago. Base on that, the playing program with cultural learning has applied in SDLBN Balikpapan Selatan with some methods which are included program introduction, program appliment and evaluation. During the program held, tunagrahita students so hyperactive and low comprehension of each children but with the appliment of this program which apply learning by playing, the volunteer is capable to make the students follow this program with more enthusiast and brave to show their capability. In the end of this program (the final simulation) all parents are invited to join the program so there are social interactions has built between parents and their children. This program is able to be one of the activity which can be applied in any other school because the appliment of the learning methods is communicative and fun for tunagrahita students in order to introduce the local culture of Indonesia.
PEMBERDAYAAN SEKOLAH BUDI MULIA BALIKPAPAN MELALUI EDUKASI DAN AKSI PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE TAKAKURA Muhammad Nurhidayatur Rozikin; Muhammad Kamaluddin; Rachmat Hidayat; Umi Sholikah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.340

Abstract

AbstrakSemua proses kehidupan pasti menghasilkan sampah yang jumlahnya akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan beragam aktivitasnya. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat terutama di daerah Perkotaan khususnya Balikpapan. Menurunnya kualitas lingkungan menjadi permasalahan yang terus membayangi masyarakat. Tercatat dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan pada tahun 2017, indeks pengangkutan sampah ke TPA terus meningkat. Permasalahan akibat kenaikan jumlah penduduk di Kota Balikpapan namun tidak diimbangi dengan kepeduliaan masyarakatnya dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Sekolah Budi Mulia Balikpapan menjadi contoh bahwa kualitas lingkungan menjadi polemik yang harus diatasi. Keterbatasan fasilitas, sarana dan pra sarana, serta minimnya perhatian pemerintah. Sehingga menjadikan Sekolah Budi Mulia termasuk dalam kategori kawasan kumuh dengan sistem pengolahan sampah yang buruk. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti menjaga kualitas lingkungan hidup, maka perlu adanya pemahaman melalui program Edukasi dan Aksi pembuatan kompos dengan metode takakura menggunakan bantuan aktivator EM4. Berdasarkan hasil dari program pemberdayaan yang telah dilaksanakan kegiatan ini berhasil memberi pengetahuan kepada siswa di Sekolah Budi Mulia Balikpapan dalam pengelolaan sampah dengan metode takakura melalui kegiatan kampanye lingkungan serta edukasi dan aksi lingkungan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi dan aksi lingkungan dengan metode takakura dapat menjadi metode yang efektif dalam peningkatan pemahaman dan kepedulian target sasaran terhadap lingkungan di sekitarnya.Kata Kunci – Aksi, Edukasi, Kompos, Pemberdayaan, Takakura AbstractEverything in the life process definitely produces waste. The amount of waste will increase along with the population also increasing and various activities. Waste is an inseparable part of people's lives, especially in urban areas, like Balikpapan. Decreasing environmental quality is a problem that continues to haunt the community. In the Report on the Performance of the Environmental Agency of Balikpapan City in 2017 that community, the index of waste transportation to landfill continues to increase. Problems due to the rising population in Balikpapan but not balanced with the concern of community in maintaining the environment. Budi Mulia Balikpapan School is an example that the quality of environment becomes a polemic that must be overcome. Limited facilities, and the lack attention from goverment make Budi Mulia School include in the catagories of bad waste management system. In order to realize the importance of maintaining environmental quality it is necessary to have an comprehension through an education and composting program with takakura methode using the help of EM4 activators. Based on the results of the empowerment program that has been implemented, this activity succeeded in providing knowledge to students at Budi Mulia Balikpapan School in waste management with takakura methods through environmental campaign activities and environmental education and action. That educational activities and environmental actions using takakura methods can be an effective method of increasing comprehension and awareness of the target towards the surrounding environment.Keywords – Action, Composting, Education, Empowerment, Takakura
Pengembangan Liniku.id Berbasis Digitalisasi Masyarakat di Sektor Pertanian dan Agrowisata Muhammad Rafli; Soleh Ardiansyah; Ahmad Maulana Fikri; Samsul Bahri; Muhammad Nurhidayatur Rozikin; Muhammad Kamaluddin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.274 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2092

Abstract

Sektor pertanian memiliki peranan besar dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Pertanian pada periode 2014 hingga 2015 sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 10,26% atau sekitar 879,3 triliun rupiah dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 3,90%. Namun, karena minimnya angka literasi data, digital, dan teknologi informasi oleh petani mengakibatkan sebagian besar petani di Indonesia hanya berfokus pada konsep pertanian konvensional. Melalui metode penelitian dan pengembangan sistem informasi cerdas agrobisnis Liniku.id berbasis website menggunakan prinsip software development life cycle (SDLC) waterfall model diharapkan mampu menghasilkan prototype Liniku.id yang dapat menjadi platform dalam meningkatkan kelembagaan tani melalui rekayasa sosial, teknologi, ekonomi, dan nilai tambah pada petani yang berguna untuk mengembangkan potensi agrobisnis, menigkatan nilai jual hasil pertanian dan menciptakan harga pasar yang sehat. Selain itu, penerapan Liniku.id diharapkan dapat meningkatkan literasi data dan digital petani guna memberi pengaruh signifikan terhadap akselerasi alih teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s 2030) dan society 5.0 di Indonesia.
Prediksi Tipe Kerusakan pada Sambungan Kayu Galam dengan Pasak Kayu Ulin Muhammad Kamaluddin; Basyaruddin Basyaruddin; Nuur Asih; Muhammad Ichsan Qusairy
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.714 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2102

Abstract

Kayu menjadi salah satu bahan konstruksi yang telah lama ada. Bahkan sampai saat ini, masyarakat banyak menggunakannya sebagai elemen struktur, baik untuk keperluan bangunan gedung, rumah tinggal, jembatan dan lain-lain. Dikarenaka kayu memiliki batasan panjang, maka dibutuhkan sambungan untuk menyambung antara kayu satu dengan yang lain. Sambungan kayu untuk keperluan struktural harus memenuhi tingkat kekuatan, kekakuan dan kestabilan pada komponen penyusunnya (yaitu pada kayu yang disambung dan alat sambungnya). Hal ini dikarenakan sambungan dan alat sambung merupakan faktor kritis dalam desain struktur karena kekuatan dan stabilitasnya. Selain itu, pada suatu alat sambung juga membutuhkan faktor kelestarian (sustainability). Hal ini dapat dijumpai pada alat sambung jenis pasak kayu. Pasak kayu memiliki konsumsi energi yang rendah dan aman terhadap kondensasi dan korosi dibandingkan berbahan logam. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi tipe kerusakan dari sambungan kayu dengan pasak kayu ulin menggunakan metode analisis deskriptif dan korelatif dari pendekatan data sekunder yang didapatkan. Berdasarkan hasil analisis tipe kerusakan yang berlaku pada sambungan termasuk kedalam moda kegagalan IV yaitu alat sambung yang terletak pada kayu utama dan kayu samping mulai gagal dengan prediksi nilai tahanan lateral rata-rata pasak berdiameter 12mm, 16mm dan 20mm secara berturut-turut yaitu 1210,2N, 1863,2N dan 2603,8N.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN LINGKUNGAN BERBASIS EDUKASI DAN AKSI DI SEKOLAH BUDI MULIA BALIKPAPAN Rachmat Hidayat; Muhammad Nurhidayatur Rozikin; Muhammad Kamaluddin; Choliq Hidayah; Ersha Yulienda
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v2i1.67

Abstract

Menurunnya kualitas lingkungan menjadi permasalahan yang terus membayangi masyarakat. Tercatat dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan pada tahun 2017, indeks pencemaran air (IPA) dan indeks pencemaran udara (IPU) dan pengangkutan sampah ke TPA terus meningkat. Permasalahan akibat kenaikan jumlah penduduk di Kota Balikpapan namun tidak ada kepeduliaan masyarakatnya menjaga lingkungan sekitarnya. Sekolah Budi Mulia Balikpapan menjadi contoh bahwa kualitas lingkungan menjadi polemik yang harus diatasi. Keterbatasan fasilitas, sarana dan pra sarana, serta minimnya perhatian pemerintah. Sekolah Budi Mulia termasuk kategori kawasan kumuh dengan sistem pengolahan sampah yang buruk. Selain itu, kebutuhan air baku yang digunakan untuk kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK) berasal dari kubangan dengan kualitas air yang buruk. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti menjaga kualitas lingkungan hidup, maka perlu adanya pemahaman pengetahuan lingkungan hidup. Oleh karena itu, program pengembangan metode pembelajaran lingkungan berbasis edukasi dan aksi di Sekolah Budi Mulia Balikpapan. Adapun kegiatan dalam program ini diantaranya yaitu pemberian materi lingkungan melalui metode edukasi dan aksi yang diimplementasikan ke dalam kegiatan pengelolaan sampah, pembuatan filter air teknologi sederhana, camp alam, environment campaign, dan penanaman pohon bersama dengan komunitas di Balikpapan.