Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DIGITAL CITIZENSHIP SAFETY AMONG CHILDREN AND ADOLESCENTS IN INDONESIA Gati Gayatri; Udi Rusadi; Siti Meiningsih; Dede Mahmudah; Diana Sari; nfn Kautsarina; nfn Karman
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Vol 6, No 1 (2015): JPPKI
Publisher : Puslitbang Literasi dan Profesi SDM Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study on Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in Indonesia aims to provide vital knowledge on how children and adolescents in Indonesia use social media and digital technology, and why they use those communication channels as well as the potential risks they might face in doing so. The data collection process of the policy research had been carried out in two years, from 2011 to 2012. Results of the study are expected to guide future policies to protect the rights of children to access information and, and at the same time, to share information and express their views or ideas in digital safety. For this, a randomized sample of children and adolescents aged 10-19 (400 in total) was taken spread across the country and spanning a mixture of urban and rural areas. The study finds that social and digital media use is an integral and growing part of the everyday life of young Indonesians. Almost all of the children and adolescents surveyed know about the Internet and most of them are Internet users. For those who are not Internet users, the number is very small. the most common reasons given are that they do not have the equipment or infrastructure to access the Internet or that they are forbidden by their parents to do so. Children and adolescents tend to use personal computers to access internet at internet cafes/vendors and school computer laboratories; laptops at home; and – above all – mobile phones or smartphones during their daily activities. They have three key motivations to access the Internet: to seek information, to connect to friends (old and new) and to be entertained. Their search for information is often driven by school assignments, while their use of social media and entertainment content is driven by their personal preference. The vast majority of their communication is with their peers, followed by their teachers, and that their communication with family members on the Internet is fairly insignificant.Keywords: Adolescent, Children, Digital citizenship, Digital media
UPAYA PEMBERDAYAAN TIK DAN PERLINDUNGAN GENERASI Z DI ERA DIGITAL Dede Mahmudah
Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa Vol 1, No 01 (2020): Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa
Publisher : Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan berbasis teknologi digital termasuk di bidang ekonomi dapat konsisten dengan tujuan negara yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yakni melindungi, menyejahterakan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia khususnya kepada Generasi Z yang merupakan tunas bangsa. Berbagai kegiatan telah dilakukan dalam rangka melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas SDM Generasi Z khususnya di bidang TIK serta untuk melindungi Generasi Z dari dampak negatif yang dapat muncul dalam pemanfaatan TIK. Dengan perkembangan teknologi, peranan seluruh pihak dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan perlindungan terhadap Generasi Z saat memanfaatkan TIK masih terus diperlukan. Diantaranya adalah pemerintah bekerja sama dengan lembaga akademis dan dunia kerja, bahu membahu mengembangkan sistem pendidikan berbasis vokasi serta memberikan kesempatan bagi Generasi Z untuk mengaplikasikannya, sebagai kawah candradimuka sebelum mereka benar-benar terjun dalam dunia kerja. Perlu adanya ekosistem khusus yang dapat disesuaikan dengan karakteristik Generasi Z, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dan kepercayaan diri mereka untuk menampilkan keunggulan yang mereka punya. Orang tua turut berperan menjadi pihak manajemen yang ikut membimbing dan mengawasi pemakaian TIK. Lembaga akademis memiliki peranan penting untuk membentuk Generasi Z yang memanfaatkan TIK dengan cerdas dan produktif. Pemerintah pun diharapkan terus melakukan upaya perlindungan dari konten negatif yang banyak beredar di internet. Diiringi dengan kebijakan yang benar-benar dapat mengatur sekaligus mengayomi Generasi Z agar dapat memanfaatkan TIK dengan sehat dan aman.
KOMUNIKASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI Dede Mahmudah
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.999 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2015.190210

Abstract

Running an organization is not an easy thing to do.It takes a lot of elements in doing it.Of all important elements in an oganization,there is one element which can make all of the aspects work together to reach one vision in the organization.It is a leader who has the ability to communicate well and to lead effectively so that he can motivate his people to give their best.In this paper,I will explain about concepts of  communication in organizations and leadership styles.Based on many concepts available,it can be concluded that there is no such thing as a fixed period of time for a leader to use a certain style of communication or a certain style of leadership.In the discussion part, the concepts do not mention any conditions that a leader should meet in order to apply a certain communication style for a certain leadership style, so that the leadership style becomes effective.To have a full understanding of communication concepts and leadership styles in organizations,we also need to learn other subjects,such as economics,laws,corporate operation, and psychology to measure a leader's success.Key words : Communication; Leadership Style; Motivation; Organization. ABSTRAKMengelola organisasi bukanlah hal yang mudah, sehingga membutuhkan banyak elemen dalam pelaksanaannya. Di antara begitu banyak  elemen dalam organisasi ada satu elemen yang dapat menyatukan seluruh aspek untuk bersinergi mencapai satu tujuan organisasi, yaitu elemen pemimpin yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi serta dapat mengkombinasikannya dengan gaya kepemimpinan yang efektif sehingga dapat menciptakan suasana berorganisasi yang dapat memotivasi para pegawainya untuk memberikan kinerja terbaiknya. Dalam tulisan ini dipaparkan konsep mengenai komunikasi organisasi serta gaya kepemimpinan. Dari berbagai konsep tersebut disimpulkan bahwa dalam kepemimpinan tidak digunakan periode waktu tertentu bagi seorang pemimpin untuk menggunakan jenis komunikasi tertentu, atau dalam konteks seperti apa gaya kepemimpinan tertentu digunakan. Dalam konsep-konsep yang disebutkan dalam pembahasan tidak dibahas syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk menggunakan jenis komunikasi tertentu dalam gaya kepemimpinan tertentu, sehingga gaya kepemimpinan dapat efektif. Memahami konsep komunikasi dan gaya kepemimpinan dalam organisasi hendaknya mempelajari disiplin ilmu lainnya seperti ekonomi, hukum, operasional perusahaan dan psikologi guna mengukur keberhasilan seorang pemimpin.Kata-kata Kunci : Komunikasi; Gaya Kepemimpinan; Motivasi; Organisasi
EVALUASI PELAKSANAAN DIGITAL TALENT SCHOLARSHIP (DTS) VOCATIONAL SCHOOL GRADUATED ACADEMY (VSGA) DI KOTA PALEMBANG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Dede Mahmudah
Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa Vol. 3 No. Nomor 1 (2022): Majalah Ilmiah Semi Populer Komunikasi Massa
Publisher : Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi, pelaksanaan kegiatan program Vocational School Graduated Academy (VSGA) secara luring dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan tersebut dilakukan salah satunya di Kota Palembang. Pelaksanaan program VSGA selama masa pandemi yang dilakukan oleh BPSDMP Kominfo Jakarta perlu untuk di evaluasi agar dapat mengumpulkan informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan dan sebagai tolak ukur tercapainya tujuan program VSGA. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan model evaluasi Context, Input, Process, and Product (CIPP) secara deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan kegiatan tersebut yang dilakukan pada periode bulan Mei 2021 sampai dengan bulan September 2021, kepada peserta program VSGA di Kota Palembang, dan berhasil mengumpulkan data dari 138 orang peserta. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala Likert. Berdasarkan paparan hasil tersebut, terlihat bahwa untuk pelaksanaan di Kota Palembang semua aspeknya memiliki nilai rata-rata diatas 4,2 atau berkategori sangat baik. Namun, masih terdapat pernyataan dari peserta yang menunjukkan rasa tidak setuju atas pernyataan yang dicantumkan dalam kuesioner. Dari hasil evaluasi ini menunjukkan perlu adanya telaah kembali di masing-masing aspek CIPP tersebut agar dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya dalam penyelenggaraan VSGA di tahun berikutnya. Hal ini hendaknya dilihat baik dari sisi perekrutan peserta, kualitas pengajar, serta kinerja panitia. Kata Kunci: : DTS; VSGA; Covid-19