Pada era global industri ini ditemukan air tercemar bersumber dari aktivitas pertanian,peternakan,industri,perhotelan yang memiliki nutrien tinggi dan kandungan logam berat Pb mencapai 1 mg/L. Hal ini akan berdampak pada makhluk hidup seperti gangguan saraf, gangguan fisiologis dan kematian. Penerapan teknologi remediasi oleh mikroalga sudah diterapkan dalam penyisihan Pb. Akan tetapi perlu dipertimbangkan keseimbangan rasio nutrisi C:N yang terkandung pada media air tersebut. Perbandingan nutrisi karbon dan nitrogen digunakan mikroalga dalam kebutuhan sumber energi dan sintetis protein. Penggunaan mikroalga hijau Dunaliella sp. adalah solusi yang dipilih dalam penerapan remediasi air tercemar Pb sebesar 76-80%. Uji rasio C:N sangat penting untuk memastikan bahwa kondisi pertumbuhan mikroorganisme optimal dan nutrisi terpenuhi. Variasi rasio C:N yang digunakan penyisihan Pb 1 mg/L adalah 100:7,100:13,100:32 dengan variasi intensitas cahaya 2000,4000,6000 lux. Variabel respon dari percobaan ini adalah penurunan kadar Pb,kepadatan sel mikroalga, pH, suhu,CO2, salinitas, dissolved oxygen, dan konsentrasi bikarbonat diamati selama 14 hari. Sebelum dilakukan percobaan 14 hari dilakukan propagasi. Kepadatan sel menggunakan hemositometer dan konsentrasi Pb menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil dari pengujian variasi rasio nutrisi C:N didapatkan rasio C:N seimbang dan optimal dalam penyisihan Pb pada mikroalga Dunaliella sp. 77% pada rasio C:N 100:32 intensitas cahaya 6000 lux. Dunaliella sp. menghasilkan kepadatan sel pada rasio tersebut mencapai 535,43 x10.000 sel/mL dengan laju pertumbuhan rata-rata 4,80 sel/mL/hari pada parameter kondisi lingkungan mendukung. Kata Kunci: Dunaliella sp.,Fikoremediasi,Pb, Rasio C:N