Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIDE EFFECTS PENGGUNAAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH Sudirman Sudirman; Rusdianto Umar
Masalah-Masalah Hukum Vol 49, No 3 (2020): MASALAH-MASALAH HUKUM
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mmh.49.3.2020.290-302

Abstract

Idealnya semua kehidupan sekolah baik di kelas dan luar kelas dapat mendukung penanaman nilai karakter terhadap siswa. Di satu sisi pada tahun 2002, disahkan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-undang ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap anak sebagai generasi penerus bangsa. Pemberian hukuman sebagai bentuk pendidikan karakter di sekolah kerap dibenturkan dengan ketentuan pidana dalam Pasal 77 UU No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, sehingga terdapat guru yang dipidanakan karena pola pendidikan karakter yang diberikan dipahami sebagai bentuk diskriminasi yang merugikan anak dari aspek moril dan materiil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dari hasil dan pembahasan diketahui bahwa sanksi pidana memiliki dampak sampingan terhadap rasa takut, rasa khawatir, rasa apatis, dan rasa trauma dalam melaksanakan pendidikan karakter.
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DENGAN PEMILIK SARANA APOTEK Rusdianto Umar
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 24, No 2 (2011): Agustus 2011
Publisher : Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.306 KB) | DOI: 10.17977/jppkn.v24i2.5493

Abstract

Abstract: In doing the job, a pharmacist is as the manager. In managing the pharmacy, the pharrnacist can cooperate with stakeholders supplying the needs. This cooperation is based on an agreement between the pharmacist and the stakeholders. The agreement is made in order to build up a pharmacy. The agreement is about the licensing ofthe pharmacy and principles ofthe professionals. The agreement is completely influenced by the pharmacy regulations, including the regulations of thepharmacy and the pharmacist. The regulations also restricted the freedom in deciding the obligations and rights in the cooperation among the sides.
MODEL HABITUASI SIKAP ANTI BULLYING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN MENYENANGKAN Sudirman Sudirman; Rusdianto Umar; M. Mujtaba Habibi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p110-118

Abstract

This article discusses the habituation model of anti-bullying attitudes for elementary school students. Habituation of anti-bullying attitudes must be carried out because the practice of bullying still occurs in schools so there must be a model that can be used to prevent bullying in schools. The purpose of applying this habituation model is to reduce bullying behavior in students, through instilling anti-bullying values in each student, it is hoped that bullying cases at the education level will not appear again. The method used in the application of the habituation model of anti-bullying attitudes is the preparation of a game/game model and the application/habituation of learning methods and anti-bullying games/games in schools. The results of the preparation and application of the habituation model resulted in an anti-bullying game with the instilled values of cooperation/collaboration, respect for differences, empathy, and sharing. The stages of implementing anti-bullying games are opening, welcoming, motivational, games (explanation, practice, distribution of prizes), reflection, and closing.Artikel ini membahas tentang model habituasi sikap anti bullying bagi siswa sekolah dasar. Habituasi sikap anti bullying harus dilakukan karena praktek bullying masih terjadi di sekolah sehingga harus ada model yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya bullying disekolah. Tujuan penerapan model habituasi ini adalah menurunkan perilaku perundungan (bullying) pada siswa, melalui penanaman nilai anti bullying dalam setiap diri masing-masing siswa, diharapkan kasus bullying di jenjang pendidikan tidak akan muncul lagi. Metode yang digunakan dalam penerapan model habituasi sikap anti bullying adalah penyusunan model permainan/game dan penerapan/habituasi metode pembelajaran dan permainan/game anti bullying di sekolah. Hasil penyusunan dan penerapan model habituasi dihasilkan sebuah permainan anti bullying dengan nilai yang ditanamkan adalah kerjasama/kolaborasi, menghargai perbedaan, empati, berbagi. Tahapan pelaksanaan penerapan game anti bullying adalah pembukaan, sambutan, motivasi, permainan (penjelasan, praktik, pembagian hadiah), refleksi, dan penutup.