Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sensor Deteksi Kadar Kelayakan Makanan syahminan syahminan
SMATIKA JURNAL Vol 9 No 02 (2019): SMATIKA Jurnal : STIKI Informatika Jurnal
Publisher : LPPM STIKI MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32664/smatika.v9i02.426

Abstract

Kebiasaan ibu rumah tangga tangga untuk mengetahui citarasa masakannya adalah dengan mencicipinya baik makan baru dimasak ataupun makan yang telah lama lebih dari 1 hari mencoba dengan menggunakan lidah adalah cara tradisional dilakukan,menggunakan lidah atau dengan mencium makanan cara dilakukan selama ini untuk mengetahui kualitas makanan sangatlah penting mempengaruhi kondisi makanan apakah masih layak dikonsumsi atau tidak mengkonsumsi. Makanan yang sudah mengadung bakteri adalah makanan tidak memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi akan memberi efek negatif pada tubuh. Oleh karena itu, perlu seleksi terhadap makanan sebelum dikonsumsi agar terhindar dari makanan yang membahayakan kesehatan. Pada dasarnya makanan tidak dapat disimpan lama, terutama yang mengandung kadar air tinggi, Banyak orang yang tidak menyadari makanan yang dikonsumsi sudah basi/tidak layak untuk dimakan. Derajat keasaman adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pengukuran pH. pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai di atas ambang tidak wajar yang sudah ditentukan oleh BPPOM, mikrokontroler terobosan teknologi untuk membantu memecahkan masalah untuk menentukan kelayakan kadar asam/basi makan baik atau tidak layak.
Budidaya Ternak Ikan Hias KOI Dengan Teknologi Sensor Mikrokontroler Berbasis Android Untuk Meningkatkan Perekonomian di Masa Pandemi UMKM Kecamatan Kemloko Kabupaten Blitar Andi NU Graha nu Graha; Wiji Setianingsih; Arien Anjar Puspitosari Suharso; Syahminan Syahminan
-
Publisher : Jurnal KeDayMas: Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan koi merupakan hias dan banyak di gemari oleh masyarakat baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Kebupaten Blitar berada di lokasi sebelah barat Kabupaten Malang dengan luas wilayah 1,336,48 km2. Kabupaten Blitar terkenal berbagai sentra usaha peternakan, pertanian dan lain sebagainya rata –rata penduduk pertani cocok tanam, buruh tani dan pagawai, pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini mengangkat salah usaha UKM budidaya ikan koi. Usaha bididaya ikan koi sangat menjanjikan dengan omset penjuan perbualan antara 15 juta samapi 20 juta perbulan, Kabupaten Blitar hampir sudah terkenal di barbagai kota di Indonesia akan budidaya ikan koi, hasil wawancara dengan salah satu pelaku usaha budidaya ikan koi yang berlokasi di Dusun Kuwut Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitrar adalah Ibu Wulan, menceritakan pengalaman usaha yang di jalankan sudah hampis 5 tahun dengan jumlah karyawan sekitar 6 orang. Hasil usaha budidaya ikan koi hanya bisa 2 kali panen dalam setahun. Pengelolaan budidaya ikan koi melalui banyak proses danbanyak kendala seperti: 1) mulai dari pembenihan 2) pemindahan kolam pengaturan air rator,3) hewan pemakan ikan Regul istilah masyarakat setempat, 4) pemberian pakan. Budidaya ikan koi selain melalui banyak proses tersebut ikan koi harus memiliki perlakukan khusus agar meninggkatnya hasil pertumbuhan ikan yaitu mulai dari umur 1 bulan ikan koi sudah di pindahkan kolam sawah tradisional yang sudah lama di lakukan yang semula pembenihan di lakukan di kolam semen.Perlakuan ikan koi agar sesuai dengan kebutuhan panen 2 kali dalam 1 tahun adalah harus di lakukan pemindahan kolam antara 2 kali sampai 3 kali pindah kolah dengan tujuan ikan dapat tumbuh dengan cepat. Dengan perlakuan ini Pelaku usaha budidaya ikan koi, para peternak harus memiliki banyak kolam, keterbatasan kepemiliki lahan menjadi permasalahan pokok bagi petrnek ikan koi, harus mengeluarkan biaya extra lebih yaitu harus menyewa lahanwarga sekitar satu petak sawa dengan ukuran 20 x 10 berkisar 5 juta pertahun, sistem sewa lahan pun dilakukan 3 tahun. Masalah lain juga ada seperti pemberan pakan yag harus teraturagar pertumbuhan ikan sesuai dengan yang di harapkan. 
Implementasi Mikrokontroler Arduino Pada Proyektor Dengan Android Syahminan Syahminan; Amak Yunus Eko Prasetyo
SMARTICS Journal Vol 2 No 2: Smartics (Oktober 2016)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.563 KB)

Abstract

Abstrak Keterbatasan  remote  yang  telah ditentukan dari pihak gudang serta menggunakan tangan ataupun media lainnya untuk menyalakan maupun mengatur hal lain. Padahal ketika  Proyektor telah  rusak,  Kegiatan  Belajar Mengajar   akan terganggu  yang akibatnya  dapat  mengganggu kelas lain karena masih mencari kelas yang LCD Proyektornya  hidup padahal di kelas tersebut nantinya ada jam kuliah, bahkan juga akan mengeluarkan biaya lagi untuk membeli. LCD Proyektor merupakan  salah satu jenis proyektor yang berfungsi untuk menampilkan gambar, video, dan data dari komputer pada sebuah layar  atau  sebuah perangkat yang dapat menampilkan gambar dalam ukuran besar dan biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam presentasi dan lainnya.  Implementasi    LCD Proyektor  tersebut  telah menyebar  di  instansi-instansi pemerintahan, kesehatan, transportasi,  maupun  instansi pendidikan.  Media tersebut telah menguntungkan  dan mempermudahkan untuk instansi  yang  menggunakan media tersebut, misalnya yang digunakan sebagai menampilkan gambar maupun video dalam ukuran besar dan dipergunakan sebagai presentasiKata Kunci: pengontrolan proyektor dengan remote berbasis android.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN USAHA UKM RENGGINANG DESA KROMENGAN KABUPATEN MALANG MELALUI MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROKONTROLER Syahminan Syahminan; Riski Nur Istiqomah Dinnullah; Chandra Wahyu Hidayat
JAMAIKA: JURNAL ABDI MASYARAKAT Vol 1, No 3 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.65 KB)

Abstract

Dusun Krajan yang terletak di Desa kromengan merupakan sentra pembuatan makanan khas oleh-oleh yaitu rengginang. Rengginang menjadi cemilan yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat Indonesia dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu UKM yang menjadi usaha dalam PKM ini adalah UKM milik Ibu Kasiyah. Dalam produksinya, mitra dibantu oleh 5 orang karyawan. Sementara, reseller yang menjualkan produk mitra berjumlah 5 orang. Area pemasaran cemilan rengginang ini adalah Kromengan, Kepanjen, Gondanglegi, Kota Malang dan sekitarnya. Dalam sehari mitra memproduksi sekitar 200 kg yang dijual matang kepada pembeli. Selanjutnya, permasalahan yang terjadi dalam usaha mitra antara lain: a) Proses produksi belum efisien; b) Kurangnya diversifikasi Produk; c) Pengemasan tidak menarik; dan d) Omzet tidak dapat diperoleh dengan maksimal. Sementara, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi rengginang dengan menerapkan teknologi mikrokontroller. Rencana kegiatan yang akan diberikan kepada mitra adalah memberikan pelatihan dan pendampingan melalui penerapan tepat guna kepada mitra meliputi cara penggunaan dan perawatan mesin pengering dan pencetak rengginang. Setelah itu, kegiatan pengabidan dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan agar kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan hasil yang optimal dan lebih efektif. Adanya kegiatan ini, kedepannya diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan khususnya pada pelaku usaha UKM rengginang ini.