Riqko Nur Ardi Windayanto
Universitas Gadjah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Memijak Bumi, Menjunjung Langit: Identitas Kelompok Diaspora Muslim di Eropa Muhammad Soufi Cahya Gemilang; Riqko Nur Ardi Windayanto
Jurnal Penelitian Vol 14, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v14i2.8557

Abstract

Imigrasi kelompok diaspora Muslim dari Timur Tengah menuju Eropa telah menyebabkan gejolak berupa naiknya kekuatan-kekuatan gerakan populis sayap kanan. Kehadiran diaspora Muslim dipandang dapat mengancam status sosial dan identitas kultural. Akibatnya, mereka mengalami serangan identitas, marginalisasi, dan diskriminasi. Penelitian ini mencoba menguraikan strategi negosasi dan apropriasi yang dilakukan oleh kelompok diaspora Muslim dalam menghadapi serangan-serangan tersebut melalui penyesuaian nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai kebudayaan Barat. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan proses-proses dalam menjalankan strategi dan dampak dari strategi tersebut bagi kelompok diaspora Muslim di Eropa. Data penelitian diperoleh melalui tinjauan literatur berupa jurnal periodik, buku, dan surat kabar cetak maupun daring yang relevan terhadap pembahasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa negosiasi antara kelompok diaspora Muslim dengan kebudayaan Barat menghasilkan tiga identitas sebagai produk brain drain dan gain, yaitu Muslim Liberal, Moderat, dan Radikal. Studi ini menawarkan sebuah refleksi bahwa diaspora Muslim bukanlah kelompok homogen sebagaimana propaganda yang diwacanakan oleh kelompok sayap kanan di Eropa. Akan tetapi, mereka adalah kelompok yang heterogen dengan berbagai pandangan sebagai wujud kedinamisan mereka dalam mengapropriasi identitas.
Memijak Bumi, Menjunjung Langit: Identitas Kelompok Diaspora Muslim di Eropa Muhammad Soufi Cahya Gemilang; Riqko Nur Ardi Windayanto
Jurnal Penelitian Vol 14, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v14i2.8557

Abstract

Imigrasi kelompok diaspora Muslim dari Timur Tengah menuju Eropa telah menyebabkan gejolak berupa naiknya kekuatan-kekuatan gerakan populis sayap kanan. Kehadiran diaspora Muslim dipandang dapat mengancam status sosial dan identitas kultural. Akibatnya, mereka mengalami serangan identitas, marginalisasi, dan diskriminasi. Penelitian ini mencoba menguraikan strategi negosasi dan apropriasi yang dilakukan oleh kelompok diaspora Muslim dalam menghadapi serangan-serangan tersebut melalui penyesuaian nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai kebudayaan Barat. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan proses-proses dalam menjalankan strategi dan dampak dari strategi tersebut bagi kelompok diaspora Muslim di Eropa. Data penelitian diperoleh melalui tinjauan literatur berupa jurnal periodik, buku, dan surat kabar cetak maupun daring yang relevan terhadap pembahasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa negosiasi antara kelompok diaspora Muslim dengan kebudayaan Barat menghasilkan tiga identitas sebagai produk brain drain dan gain, yaitu Muslim Liberal, Moderat, dan Radikal. Studi ini menawarkan sebuah refleksi bahwa diaspora Muslim bukanlah kelompok homogen sebagaimana propaganda yang diwacanakan oleh kelompok sayap kanan di Eropa. Akan tetapi, mereka adalah kelompok yang heterogen dengan berbagai pandangan sebagai wujud kedinamisan mereka dalam mengapropriasi identitas.
NAMA-NAMA KAFE DI MALANG RAYA: BENTUK, MAKNA, DAN REFLEKSI SOSIOKULTURAL Riqko Nur Ardi Windayanto; Tri Mastoyo Jati Kesuma
Linguistik Indonesia Vol. 41 No. 1 (2023): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v41i1.369

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kebahasaan nama-nama kafe di Malang Raya sebagai ungkapan makna dan refleksi sosiokultural dengan pendekatan linguistik antropologis dari Duranti (1997) dan Foley (1997). Seratus nama sebagai data disediakan dengan teknik simak-catat dari media fisik dan digital, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan masalah penelitian. Analisis data dilakukan secara linguistik, kultural, dan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk-bentuk kebahasaan meliputi perubahan fonem, adaptasi, basa walikan, substitusi, kontraksi, dan asimilasi pada tataran fonologi; kode-kode bahasa, kontraksi, abreviasi, afiksasi, dan kata majemuk pada tataran morfologi; serta frasa menerangkan-diterangkan (MD) dan frasa diterangkan-menerangkan (DM) pada tataran sintaksis.Kedua, nama-nama mereferenkan domain lingkungan sosial, orientasi waktu, aktivitas, identitas pengelolaan, geografi, komponen biotik, tokoh, ekspresi cinta, sifat, penunjuk, pelengkap, dan astronomi. Ketiga, nama-nama tersebut merefleksikan perubahan sosial politik, ruang publik, wacana third wave coffee, pangsa pasar, gaya hidup, identitas, afiliasi, dan hegemoni sinema.