Otty Nindi Kesuma
Universitas PGRI Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NILAI SEJARAH GEREJA SILOAM DALAM PENYEBARAN AGAMA KRISTEN DI KOTA PALEMBANG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Otty Nindi Kesuma; Kabib Sholeh
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 1 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i1.2944

Abstract

Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Palembang “Siloam” pertama kali berdiri di Palembang pada tahun 1933 oleh Belanda. Gereja Siloam salah satu bentuk perkembanganya agama Kristen di Palembang, hingga sekarang Gereja ini masih digunakan sebagai tempah beribadah bagi agama Kristen. Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai sejarah apakah pada Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan Palembang “Siloam” yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah di sekolah menengah atas? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai sejarah Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan Palembang “Siloam” yang dapat dimanfaatkkan sebagai sumber pembelajaran sejarah di sekolah menengah atas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gereja Siloam didirikan pada tahun 1933 di kawasan jalan Talang Semut yang memiliki nama Belanda Gereja Gereformeerd. Gereja ini merupakan hasil dari peninggalan kolonialisme dari bangsa Belanda, Gereja ini juga memiliki peran besar dalam perkembangan agama Kristen di kota Palembang. Dengan dijadikanya nilai sejarah Gereja Siloam dalam penyebaran agama Kristen di kota Palembang sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Palembang, maka dapat membantu siswa mengetahui dan belajar hasil bangunan yang ditinggalkan para penjajah dari Belanda di kota Palembang sehingga dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri siswa.