Brian Apriadi
Universitas PGRI Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JEJAK KEBUDAYAAN AUSTRONESIA DI PANTAI TIMUR SUMATERA SELATAN Brian Apriadi; Dimas Setiawan; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 1 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i1.1615

Abstract

Bangsa Austronesia mulai memasuki wilayah Indonesia disebut sebagai bangsa Proto Melayu. Masyarakat Austronesia mulai berkembang dan bermigrasi ke Sumatera dengan tujuan Pantai Timur Sumatera Selatan yang memiliki kontur tanah rawa rawa basah dan sangat sulit digunakan baik untuk pertanian maupun perkebunan. Selain itu juag kebudayaan mereka di daerah pantai timur masih dugunakan samapai dengan sekarang. Tujuan Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk Kebudayaan Asutronesia Di Pantai Timur Sumatera Selatan Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. Kebudayaan austronesia di pantai timur sumatera selatan masih dipakai hingga saat ini berupa dari sistem pengelolaan lingkungan, sistem perternkan, sistem perkapala/alat trasportasi, dan juga sistem pengelolaan bahan makanan yang sekarang masih lestari dan masih dijaga oleh masyarakat yang ada disana
SENJANG: SEJARAH TRADISI LISAN MASYARAKAT MUSI BANYUASIN Brian Apriadi; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 2 (2018): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v4i2.2492

Abstract

Senjang salah satu tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin, pada awalnya disampaikan secara lisan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sejarah tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin?. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian senjang merupakan tradisi lisan masyarakat MusiĀ  Banyuasin muncul pertama kali didaerah sungai Keruh dan juga sebagai salah satu kebudayaan asli masyarakat Musi Banyuasin awalnya musik pengiring senjang menggunakan kenong, sebagai salah satu musik pengiring dari senjang, ketika Belanda masuk ke Sumatera Selatan maka musik pengiringnya pun mengalami perubahan pada saat ini musiknya pun mengalami modernisasi dan memakai musik orgen tunggal sebagai pengiringnya dan juga senjang disampaikan secara tunggal ataupun berpasangan.