Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

CAGAR BUDAYA DI PALEMBANG ILIR TIMUR SEBAGAI SUMBER PENULISAN BUKU SAKU SEJARAH DI PALEMBANG Wahyudi Hermawan; Muhamad Idris; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4654

Abstract

Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang bisa berisi informasi dan sebagai media pembelajaran di sekolah. Sub fokus penelitian: Benda Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur sebagai Sumber Penulisan Buku Saku Sejarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini: Benda cagar budaya apa saja yang ada di Palembang Timur yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penulisan buku saku sejarah. Tujuan penelitian menjadikan benda cagar budaya di Palembang Ilir Timur sebagai sumber penulisan buku saku sejarah Palembang. Manfaat Penelitian adalah bagi sekolah, meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Bagi guru, tersdianya sumber pembelajaran moral pada mata pembelajaran sejarah yang terkandung dalam Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur sebagai sumber penulisan buku saku sejarah di Palembang. Bagi peserta didik, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tantang Cagar Budaya. Bagi peneliti, tersedianya data penelitian tentang Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur. Metode Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan multi disipliner, yaitu: arkeologi, ilmu budaya dan geografi untuk mengungkap fenomena sejarah dan budaya Palembang Timur. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian tersedianya buku saku cagar budaya Palembang Ilir Timur mencakup situs, benda cagar budaya, kontemporer dan toponim.
AKULTURASI BUDAYA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG Muhamad Idris; Eva Dina Chairunisa; Riki Andi Saputro
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i2.3552

Abstract

Makam merupakan bentuk kebudayaan Islam Melayu yang sangat penting, penempatan dan pembangunan sebuah bangunan makam mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat pada zamannya. Makam raja adalah sebuah simbol dan status serta bentuk penghormatan pada penguasa dan keluarganya. Permasalahan  penelitian: bagaimanakah bentuk akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam dalam sejarah kebudayaan Palembang studi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko? Tujuan penelitian: untuk mengungkap bentuk akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Manfaat penelitian: menghasilkan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Tersedianya data bahan perkuliahan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam diPalembang. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitisan: akulturasi kebudayaan Hindu-Budha, Islam dan Eropa tampak pada kebudayaan di makam Kiranggo Wirosentiko.menggambarkan terjadinya kontak budaya yang terus menerus antara penduduk Palembang pra-Islam dengan pedagang Islam dari luar, sehingga penduduk dan penguasa Palembang bertransformasi ideologimenjadi muslim. Akan tetapi setelah menjadi muslim tidak bertransformasi menjadi nasrani. Hasil interaksi yang terus menerus menghasilkan karya arsitektur makam Ki Ranggo Wirosentiko. Perubahan tersebut dalam kebudayaan Melayu, simbol-simbol kebudayaan Melayu-India digantikan dengana simbol Melayu-Arab. Jenis-jenis akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk jenis akulturasi democratic acculturation. Kerangka kerja akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk akulturasipsikologis. Strategi akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko menunjukkan penerapkan strategi integrasi. Aspek-aspek akulturasi di makam Ki Ranggo Wirosentiko meliputi cultural maintenance dan contact participation.
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH TOKOH-TOKOH PEMBANGUNAN PACSA KEMERDEKAAN DI SUMATERA SELATAN Susi Susanti; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 2 (2020): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i2.5255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah dan pengembangan e-modul pembelajaran sejarah tokoh-tokoh pembangunan pasca kemerdekaan di Sumatera Selatan. E-modul merupakan suatu modul berbasis TIK. Rumasan masalah dalam penilitian ini bagaimana pengembangan e-modul pembelajaran  sejarah tokoh-tokoh pembangunan pasca kemerdekaan di Sumatera Selatan. Manfaat penelitian  adalah bagi siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan bagi guru, tersedianya sumber pembelajaran  sejarah pada materi sejarah Indonesia. Penelitian yang digunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasikan produk tertentu dan menguji keefektifan metode tersebut. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh menujukkan e-modul pembelajaran sejarah yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar berdasarkan perolehan nilai rata-rata keseluruhan skor aspek dari ketiga validator yaitu pada aspek penyajian dan pemanfaatan yaitu 92,7 %, aspek isi materi dan strategi pembelajaran yaitu 90%, dan aspek keseluruhan  skor dari aspek respon siswa terhadap e-modul yaitu 89,2% dengan kategori sangat layak.
NILAI SEJARAH MAKAM PUYANG ULAK LAUT DI PECAH PINGGAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS DIGITAL Dewi Cahya; Sukardi Sukardi; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7, No 2 (2021): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v7i2.7155

Abstract

Makam Puyang Ulak Laut merupakan makam yang sangat penting dalam sejarah berdirinya Desa Pecah Pinggan, menurut warga setempat makam Puyang Ulak Laut ini sudah memeluk agama Islam, dapat dilihat dari makam yang sudah menghadap kearah kiblat sama halnya dengan makam yang ada di Desa Pecah Pinggan pada saat ini. Puyang Ulak Laut dijuluki oleh masyarakat sebagai pelindung desa dimana bisa dilihat dari perjuangannya dalam mempertahankan desa. Tujuan penelitian ini: untuk mengetahui nilai sejarah makam Puyang Ulak Laut di Pecah Pinggan yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah berbasis digital. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan cara pengumpulan sumber-sumber secara sistematis dan menggunakan sumber data. Teknik pengumpulan data menggunakan data lapangan seperti dokumentasi, observasi, dan wawancara, studi pustaka. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah makam Puyang Ulak Laut merupakan makam yang sangat penting dalam sejarah berdirinya Desa Pecah Pinggan. Nilai sejarah yang dapat diambil dari makam Puyang Ulak Laut adalah tradisi ziarah makam dengan sistem sesajen. Dengan dijadikan sumber pembelajaran sejarah siswa dapat mengetahui sejarah lokal yang ada di sekitar sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap siswa dan menimbulkan rasa cintanya terhadap desa.
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN TOKOH-TOKOH MILITER PEJUANG KEMERDEKAAN DI SUMATERA SELATAN Devi Putrianata; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i2.3553

Abstract

Pengaruh positif globalisasi terhadap dunia pendidikan berupa pembelajaran interaktif multimedia. Pelaksanaan pembelajaran membutuhkan inovasi berkelanjutan untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan peserta didik. E-modul merupakan suatu modul berbasis TIK. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakah pengembangan e-modul pembelajaran sejarah tokoh-tokoh militer pejuang kemerdekaan di Sumatera Selatan. Manfaat penelitian adalah bagi siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bagi guru tersedianya sumber pembelajaran sejarah pada materi Sejarah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode tersebut. Penelitian ini juga secara sistematis ada kegiatan pokok yang dilakukan yaitu: teknik pengumpulan datamelalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan e-modul pembelajaran sejarah yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, berdasarkan perolehan nilai rata-rata keseluruhan skor aspek dari ketiga validator yaitu pada aspek kelayakan penyajian yaitu 3,82%, aspek kebahasaan 2,19% dan aspek kegrafisan 4,45% dan keseluruhan skor aspek respon siswa terhadap e-modul yaitu 80% dengan kategori sangat baik.
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH TENTANG TOKOH-TOKOH SIPIL PEJUANG KEMERDEKAAN DI SUMATERA SELATAN Lolita Sari; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4651

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu saat proses kegiatan belajar berlangsung dalam penyampaian materi ajar masih terkesan monoton atau membosankan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka guru harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media yang dapat digunakan salah satunya yaitu media pengembangan e-modul pembelajaran berbasis TIK, tujuan penelitian ini adalah agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan manfaat bagi guru tersedianya sumber pembelajaran sejarah pada materi sejarah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu metode penelitian ini yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan metode tersebut. Teknik pengambilan data yag digunakan yaitu melalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata keseluruhan skor aspek dari ketiga validator yaitu aspek penyajian dan pemanfaatanyaitu 92,7 %, aspek isi materi dan strategi pembelajaran yaitu 92%, dan keseluruhan skor aspek respon siswa terhadap e-modul yaitu 89,6% dengan kategori sangat layak.
JEJAK KEBUDAYAAN AUSTRONESIA DI PANTAI TIMUR SUMATERA SELATAN Brian Apriadi; Dimas Setiawan; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 1 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i1.1615

Abstract

Bangsa Austronesia mulai memasuki wilayah Indonesia disebut sebagai bangsa Proto Melayu. Masyarakat Austronesia mulai berkembang dan bermigrasi ke Sumatera dengan tujuan Pantai Timur Sumatera Selatan yang memiliki kontur tanah rawa rawa basah dan sangat sulit digunakan baik untuk pertanian maupun perkebunan. Selain itu juag kebudayaan mereka di daerah pantai timur masih dugunakan samapai dengan sekarang. Tujuan Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk Kebudayaan Asutronesia Di Pantai Timur Sumatera Selatan Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. Kebudayaan austronesia di pantai timur sumatera selatan masih dipakai hingga saat ini berupa dari sistem pengelolaan lingkungan, sistem perternkan, sistem perkapala/alat trasportasi, dan juga sistem pengelolaan bahan makanan yang sekarang masih lestari dan masih dijaga oleh masyarakat yang ada disana
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (SEJARAH) KELAS VII DI SMP NEGERI 15 PALEMBANG Sundari Sundari; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 1 (2018): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v4i1.2443

Abstract

Model pembelajaran generatif (Generative Learning) adalah suatu proses yang mendapatkan pengetahuan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model generative learning siswa dituntut mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman baru atau peristiwa yang dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran generative learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu (Sejarah) kelas VII di SMP Negeri 15 Palembang. Peneliti menggunakan metode Quasi Exsperiment Design dengan design penelitian Nonequevalent Control Group Design. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Generative Learning memiliki rata-rata sebesar 75,38 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model ceramah yaitu 65,50 dan hasil perhitungan pada Uji-T Independent Sample T-Test yang menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,024. Karena 0,024 < 0,005 maka  ditolak, dapat disimpulkan bahwa: “Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Generative Learning dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model ceramah di kelas VII SMP Negeri 15 Palembang”.
SEJARAH PENGAJARAN MANTRA MELAYU DI TENGAH PERUBAHAN MASYARAKAT BESEMAH Muhamad Idris; Eva Dina Chairunisa; Jeki Sepriady
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 2 (2020): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i2.5257

Abstract

Mantra Melayu sedang mengalami ancaman tergerus modernisasi, tidak banyak masyarakat meneruskan tradisi melestarikan mantra sebagai bagian kehidupan keseharian di Sumatera Selatan. Permasalahan penelitian: bagaimana bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Manfaat penelitian tersedianya data dan informasi bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: mantra Melayu Besemah dikemas dalam bentuk rejung, tadut, guritan, tangis ayam, mantra sardundun. Pengajaran mantra secara tradisional dilakukan dengan metode lisan dari mulut ke mulut, namun diera keterbukaan dan upaya mengangkat budaya lokal di bidang pendidikan mantra diajarkan di sekolah-sekolah di kota Pagaralam dalam materi muatan lokal. Terobosan pengajaran ini dapat menyelamatkan mantra Besemah dari kepunahan.
SENJANG: SEJARAH TRADISI LISAN MASYARAKAT MUSI BANYUASIN Brian Apriadi; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 2 (2018): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v4i2.2492

Abstract

Senjang salah satu tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin, pada awalnya disampaikan secara lisan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sejarah tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin?. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian senjang merupakan tradisi lisan masyarakat Musi  Banyuasin muncul pertama kali didaerah sungai Keruh dan juga sebagai salah satu kebudayaan asli masyarakat Musi Banyuasin awalnya musik pengiring senjang menggunakan kenong, sebagai salah satu musik pengiring dari senjang, ketika Belanda masuk ke Sumatera Selatan maka musik pengiringnya pun mengalami perubahan pada saat ini musiknya pun mengalami modernisasi dan memakai musik orgen tunggal sebagai pengiringnya dan juga senjang disampaikan secara tunggal ataupun berpasangan.