Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Open Booking Online (BO): Prostitusi di Facebook dalam Tinjauan Antropologi Simbolik Yanuardi Syukur
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.337 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32025

Abstract

Artikel ini mencoba membahas tentang pekerja seks online di grup Facebook dari perspektif antropologi simbolik. Ada dua hal yang dibahas dalam perspektif ini, yaitu identitas dalam dunia maya dan kebudayaan simbolik yang ditemukan dalam kiriman status-status di dinding grup Facebook seperti pesan Open Booking yang berarti bisa dipesan untuk transaksi seks. Kebudayaan simbolik ini dipahami bersama oleh anggota komunitas (grup) yang biasa menyebut dirinya dengan istilah Wanita Panggilan (WP) dan melahirkan interaksi sosial-ekonomi di dunia maya. Dalam artikel ini juga dijelaskan tentang foto profil pekerja seks yang asli dan tidak asli, cara promosi, sistem pembayaran, dan menjaga pelanggan yang dipraktikkan oleh pekerja seks, setidaknya dapat dilihat status-status dan komentar sebagai simbol dalam kajian ini.Kata kunci: prostitusi di Facebook, open booking (BO), antropologi simbolik.
Etos Politik Manusia Modern Yanuardi Syukur
ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.534 KB) | DOI: 10.33387/jeh.v1i2.814

Abstract

Fenomena politik Indonesia tidak bisa menyelesaikan jika tidak belajar dalamperspektif etos politik. Indonesia sering dianggap sebagai bagian dari timur yanglemah lembut, membantu-orang, tetapi di sisi lain beberapa penelitian tentang etoskepribadian Indonesia yang diprediksi oleh Mochtar Lubis pada tahun 1977 jawab atas tindakan, keputusan, meskipun, dan lain-lain, 3. semangat feodalisme yangdiwujudkan dalam perilaku feodalisme, 4) percaya pada takhayul, artistik, dan 5) lemahdalam karakter. Versi Mochtar Lubis tentang karakteristik dasar dari Indonesia masihperlu dipelajari dan bahkan diperdebatkan, karena orang bisa berubah kapan saja.Psikolog, Sarlito Wirawan Sarwono menyebutkan beberapa karakteristik lebih tepatsebagai “profil kepribadian”, sementara itu di bidang antropologi, karakteristik bisadisebut sebagai “etos” atau “sifat khusus” dari sebuah komunitas sebagai studi RuthBenedict (1962) tentang etos dalam Pola buku berjudul Kebudayaan.Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pemikiran Mochtar Lubis pada tahun 1977yang pada beberapa bagian masih menunjukkan tentang kesamaan dan berhubungandengan orang-orang bagaimana Indonesia berdasarkan antropolog Koentjaraningrat.Studi perhatian dengan dua penulis ini Indonesia (wartawan senior dan seorangantropolog). Ini akan membuat tipologi tentang etos bagaimana politik masyarakatIndonesia. Dengan demikian, beberapa fenomena politik seperti “kutu loncat” dari satupihak ke pihak lain, uang korupsi secara bersamaan, tidak konsisten denganmengatakan dan tindakan (selama kampanye dan telah memenangkan pemilu) akandimengerti. Selanjutnya adalah, pengetahuan kita tentang etos politik ini akan bergunasetidaknya dalam dua hal: (1) akademik dan, (2) praktis. Secara akademis, penelitian inidiharapkan dapat menjadi referensi dan sebuah studi yang menarik di bidang sosiologipolitik, antropologi politik atau psikologi politik dan praktis penelitian ini juga bergunabagi para pembuat kebijakan di kedua pemerintah atau partai politik.
JEMBATAN SATU JARI: MUSLIM EXCHANGE PROGRAM DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KOGNITIF Yanuardi Syukur
Humano: Jurnal Penelitian Vol 7, No 1 (2016): Periode Juni
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.686 KB) | DOI: 10.33387/humano.v7i1.295

Abstract

ABSTRAK. Program pertukaran Muslim Indonesia-Australia mempunyai suatu visi untuk membangun kontak antara penduduk kedua negara Indonesia dan Australia. Pada aktifitas ini, para peserta mendapat keuntungan pengalaman langsung untuk bekunjung dan berdiskusi dengan banyak masyarakat di kedua negara itu. Tulisan ini ingin mengambarkan bagaimana peserta program pertukaran Muslim Indonesia-Australia melihat Australia dalam banyak prespektif. Selanjutnya, menganalisa banyak alumni program pertukaran Muslim Indonesia-Australia yang berpengalaman dengan pendekatan  antopologi kognitif berdasarkan penting untuk mengetahui apa pengaruh pada program itu untuk alumni Indonesia.Kata Kunci:  Program Pertukaran Muslim, Antropologi Kognitif, Hubungan Australia-IndonesiaABSTRACT.Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (MEP) has a vision to establish contacts between people for both Australia and Indonesia. In this activity, participants gain direct experience of visiting and dialogue with the various multicultural communities in both countries. This paper wants to describe how MEP participants from Indonesia see Australia in a various perspectives. Furthermore, analasying some MEP’s alumni experience bycognitive anthropology based on important to know what the the impact of MEP program to the Indonesian alumni. Keywords: MEP, Cognitive Anthropology, Indonesia-Australia Relationship
Open Booking Online (BO): Prostitusi di Facebook dalam Tinjauan Antropologi Simbolik Yanuardi Syukur
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32025

Abstract

Artikel ini mencoba membahas tentang pekerja seks online di grup Facebook dari perspektif antropologi simbolik. Ada dua hal yang dibahas dalam perspektif ini, yaitu identitas dalam dunia maya dan kebudayaan simbolik yang ditemukan dalam kiriman status-status di dinding grup Facebook seperti pesan Open Booking yang berarti bisa dipesan untuk transaksi seks. Kebudayaan simbolik ini dipahami bersama oleh anggota komunitas (grup) yang biasa menyebut dirinya dengan istilah Wanita Panggilan (WP) dan melahirkan interaksi sosial-ekonomi di dunia maya. Dalam artikel ini juga dijelaskan tentang foto profil pekerja seks yang asli dan tidak asli, cara promosi, sistem pembayaran, dan menjaga pelanggan yang dipraktikkan oleh pekerja seks, setidaknya dapat dilihat status-status dan komentar sebagai simbol dalam kajian ini.Kata kunci: prostitusi di Facebook, open booking (BO), antropologi simbolik.