Rina Satriani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Gay: Perjuangan dan Ruang Negosiasi Identitas bagi Kaum Gay Muda di Yogyakarta Puji Rahayu; Rina Satriani; Hamada Adzani Mahaswara
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.218 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32026

Abstract

Persoalan homoseksualitas masih menjadi perdebatan di masyarakat. Ketidaksesuaian dengan nilai dan norma yang berlaku membuat mereka dianggap menyimpang. Kondisi ini membuat kelompok dengan orientasi seksual berbeda seperti gay menjadi rentan diskriminasi. Kekhawatiran kaum gay untuk membuka diri dan identitas di ranah publik mendorong mereka bergabung dalam komunitas, terhubung dalam jaringan hingga yang terbaru, aktif dalam media sosial khusus gay. Aplikasi seperti Jack’d, Grindr, Hornet memungkinkan mereka untuk berinteraksi dalam ruang yang lebih egaliter dan bebas intervensi. Dalam proses penyusunannya, tim penulis menggunakan dua metode yakni observasi partisipatoris dan wawancara mendalam terhadap enam orang gay muda di Yogyakarta yang berasal dari berbagai daerah. Tim penulis juga berusaha melakukan komparasi antar aplikasi untuk mengetahui fungsi, keanggotaan dan persebaran jaringan. Ditemukan bahwa keberadaan aplikasi membuat kaum gay lebih diakui, dapat berinteraksi luas, memfasilitasi keingintahuan serta kebutuhan mereka. Aplikasi menjadi salah satu media penegasan identitas dan negosiasi ruang. Keberadaan aplikasi, dapat dikatakan tidak lagi mendudukan mereka dalam ruang yang eksklusif dan berjarak, namun membuka akses informasi dan keterbukaan terhadap siapapun yang ingin mengakses.Kata kunci: gay muda, identitas sosial, interaksi, ruang publik
PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PARTISIPATIF: STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM SAEMAUL UNDONG DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL DIY Dewi Cahyani Puspitasari; Rina Satriani; Sri Bintang Pmungkas
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.765 KB) | DOI: 10.17977/um021v4i1p1-13

Abstract

Saemaul Undong program implementation in DI Yogyakarta province is the result of sister province cooperation between government of DI Yogyakarta which represented by the Agency of Women and Community Empowerment and Gyeongsangbuk-do province, South Korea which represented by Saemaul Global Foundation (SGF). The focus of program are farming and women empowerment where Bleberan village, Gunung Kidul regency as one of implementation area. The aim of research are, first, to learn the condition, potency, and the challenge of Saemaul Undong program implementation; second, to learn the participation process and the strategy chance of community empowerment. The method of research is qualitative evaluation by elaborating survey, literature review, interview, and focus group discussion. Qualitative analyse is done making deep description and survey analyse is matching the characteristic of result. The result showed that Saemaul Undong program implementation Bleberan village has good response and can bridging the relation between government and community in village farming development. Besides that, Saemaul Undong program also improved the spirit of self-quality development through sharing experience and knowledge. The consequents are persuasion process to make others people interest to this program quite hard. The strategy of capacity building of organization, access improvement, and infrastructure development, strengthening system capacity, improvement of skill and income is a form of collaboration and result of cooperation inter sector between village government and Saemaul Undong Global Foundation.  Keywords: Saemaul Undong, Capacity, Participation, Strategy, Collaboration 
Aplikasi Gay: Perjuangan dan Ruang Negosiasi Identitas bagi Kaum Gay Muda di Yogyakarta Puji Rahayu; Rina Satriani; Hamada Adzani Mahaswara
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32026

Abstract

Persoalan homoseksualitas masih menjadi perdebatan di masyarakat. Ketidaksesuaian dengan nilai dan norma yang berlaku membuat mereka dianggap menyimpang. Kondisi ini membuat kelompok dengan orientasi seksual berbeda seperti gay menjadi rentan diskriminasi. Kekhawatiran kaum gay untuk membuka diri dan identitas di ranah publik mendorong mereka bergabung dalam komunitas, terhubung dalam jaringan hingga yang terbaru, aktif dalam media sosial khusus gay. Aplikasi seperti Jack’d, Grindr, Hornet memungkinkan mereka untuk berinteraksi dalam ruang yang lebih egaliter dan bebas intervensi. Dalam proses penyusunannya, tim penulis menggunakan dua metode yakni observasi partisipatoris dan wawancara mendalam terhadap enam orang gay muda di Yogyakarta yang berasal dari berbagai daerah. Tim penulis juga berusaha melakukan komparasi antar aplikasi untuk mengetahui fungsi, keanggotaan dan persebaran jaringan. Ditemukan bahwa keberadaan aplikasi membuat kaum gay lebih diakui, dapat berinteraksi luas, memfasilitasi keingintahuan serta kebutuhan mereka. Aplikasi menjadi salah satu media penegasan identitas dan negosiasi ruang. Keberadaan aplikasi, dapat dikatakan tidak lagi mendudukan mereka dalam ruang yang eksklusif dan berjarak, namun membuka akses informasi dan keterbukaan terhadap siapapun yang ingin mengakses.Kata kunci: gay muda, identitas sosial, interaksi, ruang publik