Jason Theosebya Wardoyo
Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Religiusitas Versus Dukungan Sosial: Manakah yang Lebih Berkontribusi Bagi Well-Being Mahasiswa? Jason Theosebya Wardoyo; Yonathan Aditya
Jurnal Studi Pemuda Vol 10, No 2 (2021): Generasi Muda, Kerja dan Aspirasi Masa Depan
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.73873

Abstract

Pandemi yang terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap well-being mahasiswa. Hal ini membuat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi well-being mahasiswa menjadi penting diteliti. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa dimensi belonging dari religiositas memiliki pengaruh yang dominan terhadap well-being. Penelitian lain menemukan dukungan sosial juga berpengaruh positif terhadap well-being. Belonging dan dukungan sosial merupakan konstruk yang mirip. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana dinamika kaitan religiositas dan dukungan sosial terhadap well-being pada mahasiswa. Hasil regresi linier berganda dari data 216 partisipan menunjukkan religiositas dan dukungan sosial memberikan kontribusi terhadap well-being mahasiswa sebesar 28% (R2 = .28). Jika dilihat secara total, religiositas mempunyai kontribusi lebih besar (β = .33, ρ < .01) terhadap well-being dibandingkan dukungan sosial (β = .31, ρ < .01). Namun jika dilihat dari dimensi religiositas, dukungan sosial memiliki kontribusi yang lebih besar, dan hanya dimensi belonging yang signifikan. Hasil yang terlihat paradoks ini dan implikasinya akan dijelaskan.
Religiusitas Versus Dukungan Sosial: Manakah yang Lebih Berkontribusi Bagi Well-Being Mahasiswa? Jason Theosebya Wardoyo; Yonathan Aditya
Jurnal Studi Pemuda Vol 10, No 2 (2021): Generasi Muda, Kerja dan Aspirasi Masa Depan
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.73873

Abstract

Pandemi yang terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap well-being mahasiswa. Hal ini membuat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi well-being mahasiswa menjadi penting diteliti. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa dimensi belonging dari religiositas memiliki pengaruh yang dominan terhadap well-being. Penelitian lain menemukan dukungan sosial juga berpengaruh positif terhadap well-being. Belonging dan dukungan sosial merupakan konstruk yang mirip. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana dinamika kaitan religiositas dan dukungan sosial terhadap well-being pada mahasiswa. Hasil regresi linier berganda dari data 216 partisipan menunjukkan religiositas dan dukungan sosial memberikan kontribusi terhadap well-being mahasiswa sebesar 28% (R2 = .28). Jika dilihat secara total, religiositas mempunyai kontribusi lebih besar (β = .33, ρ < .01) terhadap well-being dibandingkan dukungan sosial (β = .31, ρ < .01). Namun jika dilihat dari dimensi religiositas, dukungan sosial memiliki kontribusi yang lebih besar, dan hanya dimensi belonging yang signifikan. Hasil yang terlihat paradoks ini dan implikasinya akan dijelaskan.