Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAGEMENT OF HATCHERY PRODUCTION VANAME (Litopenaeus vannamei) NAUPLI IN INSTALLATION OF SHRIMP (IPU) GELUNG BRACKISH WATER AQUACULTURE CENTRE (BPBAP) SITUBONDO EAST JAVA Choirul Anam; Ach. Khumaidi; Abdul Muqsith
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 7 No 2 (2016): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.772 KB) | DOI: 10.5281/jsapi.v7i2.304

Abstract

Vaname (Litopenaeus vannamei) is a commodity brackish water, which has been much in demand and become a superior product aquaculture sector in Indonesia. This is because some of the advantages possessed by vaname prawns, which are can be maintained with high stocking density, rapid growth, has a high resistance to disease and environmental change. In its natural habitat, the shrimp vaname usually make the process of mating at night time, but the most active usually occurs at sunset. The mating process occurs in four stages, namely the approach, chase, perangkakan and mating. This process can be seen by looking at the behavior of the male parent who swim with the female parent. Both of these stem looks like a chase. Then swim parallel to the male parent and a female parent turned toward ventral female shrimp. After that the male parent and a female parent gripping releasing sperm attached to thellycum. In the larval rearing, which must be considered is the management of water quality and feeding management. This is because water is a live media aquatic organism that is crucial to the survival rite larvae. Besides feeding management also determine the success or failure of an aquaculture business where feed costs reached 60-75% of total production costs.
Pemetaan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Di Kecamatan Banyuputih, Situbondo Berdasarkan Indikator Kimia Air Abdul Wafi; Heri Ariadi; Ach Khumaidi; Abdul Muqsith
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 2 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.933 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i2.1346

Abstract

Budidaya rumput laut adalah salah satu sub-kegiatan akuakultur yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan kesesuaian lahan budidaya di Kecamatan Banyuputih Situbondo guna dapat digunakan sebagai area budidaya rumput laut berdasarkan nilai indikator parameter kimia air yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di perairan pesisir Kecamatan Banyuputih, Situbondo selama bulan januari-maret 2019 dengan konsep penelitian lapang dan analisa spasial dari pengambilan data kimia air (oksigen terlarut, fosfat, dan nitrat) yang kemudian dianalisis menggunakan metode Inverse Distance Weighting (IDW) dan overlay pada aplikasi GIS (Geographic Information System) guna mendapatkan model visualisasi peta tematik kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukan parameter oksigen terlarut, fosfat, serta nitrat berfluktuasi secara variatif dan dinamis selama masa penelitian berlangsung, dengan kisaran konsentrasi 5.4-6.1 mg/L (DO), 0.8-1.6 mg/L (PO4), dan 2.1-3.7 mg/L (NO3). Kondisi tersebut, menandakan bahwa perairan pesisir Kecamatan Banyuputih cenderung subur dan layak untuk digunakan sebagai lahan budidaya akuakultur. Pernyataan tersebut juga bisa dilihat dari hasil visualisasi warna pada gambar kesesuaian lahan di peta tematik peneltian. Nilai konsentrasi dari parameter DO (5.4-6.1 mg/L), fosfat (0.8-1.6 mg/L), dan nitrat (2.1-3.7 mg/L) di perairan Kecamatan Banyuputih juga masih sesuai dengan ambang batas baku mutu kualitas air yang diperuntukan untuk budidaya rumput laut. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan, dari berbagai gambar peta tematik hasil analisis spasial berdasarkan indeks parameter kimia air yang ada, lokasi perairan Kecamatan Banyuputih sangat layak dan potensial untuk dikembangkan sebagai area budidaya rumput laut yang produktif.