Asep Indra M. Ali
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kepadatan Spora dan Tingkat Kolonisasi Pueraria phaseoloides (Roxb.) Benth pada Beberapa Tingkat Naungan dan Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular Asep Indra M. Ali; Yakup .; Sabaruddin .
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.805 KB) | DOI: 10.36706/JPS.1.1.2012.1199

Abstract

Beberapa permasalahan manajemen hijauan di dalam pengintegrasian usaha ternak pada perkebunan kelapa sawit dan karet adalah penurunan cahaya seiring dengan pertumbuhan kanopi tanaman pokok. studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat cahaya dan jenis Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada kepadatan spora serta tingkat kolonisasi FMA serta mengkaji hubungan antara kepadatan spora dan tingkat kolonisasi dengan kandungan Fosfor, produksi tajuk dan biomasa serta efektifitas  produksi tajuk dan biomasa legum Puero. Perlakuan terdiri dari 4 level naungansebagai petak utama (0%, 25%, 50%, dan 75%) serta  4 jenis FMA sebagai anak petak )indigenous, G. manihotis, indigenous + G. manihotis  dan tanpa inokulasi). Kepadatan spora dipengaruhi oleh tingkat naungan sedangkan tingkat kolonisasi akar dipengaruhi naungan dan inokulasi FMA. Terdapat korelasi positif antara kolonisasi dengan kandungan P, produksi tajuk dan biomasa tanaman, efektifitas produksi tajuk dan efektifitas produksi biomasa.Kata kunci: kepadatan spora, tingkat kolonisasi, Fungi Mikoriza Arbuskular, Pueraria phaseoloides dan Naungan
Kualitas Nutrisi Silase Pucuk Tebu (Saccaharum officinarum) dengan Penambahan Inokulan Effective Microorganisme–4 (EM-4) Sofia Sandi; Asep Indra M. Ali; Nugroho Arianto
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.091 KB) | DOI: 10.36706/JPS.1.1.2012.1005

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas nutrisi silase pucuk tebu dengan penambahan effective microorganisms-4 (EM-4). Pucuk tebu difermentasi dengan menggunakan effective microorganisms-4 (EM-4) selama 30 hari di dalam silo mini. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri atas T0 = Pucuk tebu tanpa perlakuan (kontrol), T1 = Pucuk Tebu + 4% EM-4 (v/w), T2 = Pucuk Tebu + 6% EM-4 (v/w), T3 = Pucuk Tebu + 8% EM-4 (v/w), T4 = Pucuk Tebu + 10% EM-4 (v/w). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan EM-4 sebanyak 6% adalah yang terbaik, yaitu terjadinya penurunan serat kasar 17,42%, kehilangan bahan kering 2,99% dan kehilangan bahan organik 2,76%. Kata kunci : silase pucuk tebu, effective microorganisms-4 (EM-4), kualitas nutrisi.
Karakteristik Morfologis Dan Reproduksi Kerbau Pampangan Di Propinsi Sumatera Selatan Muhakka Muhakka; Riswandi Riswandi; Asep Indra M. Ali
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.8.2.111-120

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologis dan reproduksi kerbau pampangan di Propinsi Sumatera Selatan. Dilaksanakan di tiga kabupaten yaitu kabupaten OKI, Banyuasin dan Ogan Ilir selama 6 bulan. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penarikan contoh bersifat multistage purposive sampling mulai dari penentuan kabupaten, kecamatan, serta peternak. Setelah ditetapkan tiga kabupaten lokasi sampel, akan dipilih masing-masing satu kecamatan sentra populasi yang jumlah populasinya terbanyak. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh diolah secara matematis, disajikan secara tabulasi kemudian dijelaskan secara deskriptif, yaitu melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik morfologis dan reproduksi kerbau pampangan secara cermat dan faktual dari data yang telah terkumpulkan. Karakteristik morfologis kerbau pampangan adalah warna bulu hitam/hitam keabu-abuan, bentuk tubuh besar, temperamen tenang, kepala besar dan telinga panjang, tanduk ada yang tegak panjang dan melingkar ke arah belakang dan ada juga yang arah ke bawah. Bentuk ambing simetris dan berkembang dengan baik. Karakteristik reproduksi kerbau Pampangan umur pertama kawin rata-rata 2,3 tahun atau 27 bulan, umur beranak pertama 3,23 tahun, estrus (berahi) pertama setelah beranak 88,33 hari, kawin setelah beranak 139,11 hari, jarak beranak 14 bulan dan umur lepas sapih anak 9,07 bulan.Kata kunci: Karakteristik, morfologis, reproduksi, kerbau