Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kitab al-Tafsir wal Mufassirun dan Pengaruhnya dalam Kajian Tafsir Ahmad Nabil Amir
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 1, No 3 (2021): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v1i3.12570

Abstract

Kitab Al-Tafsir wa’l-Mufassirun by Dr. Muhammad Husayn al-Dhahabi is an important work in tafsir which offers substantive analysis on the foundational history and tradition of tafsir. It analyzed certain major patterns of tafsir and comprehensively surveyed early development of its science, method, and character of classical and contemporary work in defining and analyzing the Quranic text. The work also highlights the classical impact of tafsir in the development of some unprecedented work in the tradition of tafsir. The major contribution of this work is to highlight certain un-reknown and un-discovery work of tafsir which was developed in the declining era of Islam. The principal idea is to compare various style and method of tafsir including the method of ijtima‘i, sufi, haraki, shi‘i, ra’yi, athari, ‘ilmi, mazhabi, adabi and ijtihadi. This paper will discuss the contribution of Dr. Muhammad Husayn al-Dhahabi in producing his monumental work, Al-Tafsir wa’l-Mufassirun and its ramification and reverberating impact in contemporary discourse of tafsir.
HADIS DALAM PEMIKRAN MUHAMMAD ASAD: ahmad nabil amir; Zunaidah Mohd. Marzuki
Holistic al-Hadis Vol 7 No 1 (2021): January - June (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i1.3868

Abstract

Makalah ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman hadith kontemporer. Ia membincangkan kefahaman asas tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta cabarannya di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Reka bentuk kajian adalah bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Kajian cuba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan Asad dari perspektifnya yang moden dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Dapatan kajian menyimpulkan bahawa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad moden dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith.
Pandangan Muhammad Asad tentang Shariah ahmad nabil amir
Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman Vol. 7 No. 1 (2019): Juni
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.156 KB) | DOI: 10.52431/tafaqquh.v7i1.176

Abstract

Abstrak: This paper analyzed Muhammad Asad’s views on Shariah (Islamic law). This was investigated from his thoughtful and broad understanding of its principle and underlying purpose. The essential understanding of the principle of shariah was analytically discussed in his works such as This Law of Ours and Other Essays, The Principles of State and Government in Islam and in his magnum opus The Message of the Qur’an. The finding shows that Muhammad Asad’s discussion on shariah emphasized on its dynamic principle and relevance to contemporary practice and modern context of Islam. It set forth important framework towards reforming Islamic law by critically reconstructing and reprojecting its ideal in order to establish justice in implementing the law and in framing the ideal that underlie its purpose.
Pengaruh Rasionalisme Abduh dalam pemikiran Harun Nasution ahmad nabil amir
Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.941 KB) | DOI: 10.52431/tafaqquh.v8i1.248

Abstract

Kertas ini cuba menguraikan kesan-kesan penting dan berpengaruh dari prinsip dan filsafat rasional al-Shaykh al-Imam Muhammad Abduh (1849-1905) terhadap teologi pemikiran Harun Nasution (1919-1998). Kesan ini diperlihatkan dalam karya-karya penting Harun Nasution seperti “Kaum Mu‘tazilah dan Pandangan Rasionalanya” [The Mu‘tazilah and Rational Philosophy] (diterjemahkan dalam Defenders of Reason in Islam oleh Martin et al), Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu‘tazilah [Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1987] (intisari dari tesis doktoralnya yang berpengaruh “The Place of Reason in Abduh’s Theology: Its Impact On His Theological System And Views”) yang melacak dua karya monumental Abduh Risalah al-Tawhid dan Hashiyah ‘ala Sharh al-Dawwani li al-‘Aqa’id al-‘Adudiyyah. Ia menzahirkan kekuatan pengaruh Abduh dan pandangan dunia rasionalnya dalam pemikiran Harun Nasution. Dengan usaha Harun membawa faham rasionalisme Islam dan prinsip nalar mu‘tazilah ini ke dalam ranah masyarakat yang masih terpuruk dengan faham konservatif yang tebal beliau ditentang keras oleh ulama-ulama ortodoks yang radikal yang menyangkal paham dan ideologi mu‘tazilah dan teologi liberal yang dibawanya. Tulisan ini cuba melacak kesan dari usaha Harun dalam mengembangkan ide kebebasan dan prinsip tawhid yang digagaskan Abduh dan pengaruhnya dalam sejarah moden Indonesia serta sikap umum dalam menanggapi dan merespon keabsahan fikiran dan idealisme yang dilontarkan yang dianggap mengancam dan menggugat aqidah Asya‘irah.
TAFSIR AL-AZHAR: KEKUATAN DAN PENGARUHNYA ahmad nabil amir
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir VOL 3, NO 2 (2020): OKTOBER-MARET
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v3i2.8796

Abstract

Kajian ini membincangkan metodologi Hamka (Februari 17, 1908 - Julai 24, 1981) dalam menghasilkan kitab Tafsir al-Azhar. Ia membahaskan secara komprehensif manhaj yang dilakarkannya dan corak analisis yang diketengahkan dalam perbincangan dan penelitian ayat-ayat al-Qur’an. Latar perbincangannya yang ekstensif dan penggarapannya yang luas tentang hukum, sejarah, pemikiran, tasauf, akhlak, akidah dan peradaban menzahirkan kekuatan fikrah dan ijtihad yang diungkapkan dalam karya ini. Metode kajian adalah bersifat deskriptif dan analitik. Ia cuba meninjau tema-tema yang dibawakan dalam Tafsir Hamka dan merumuskan kefahaman dan pengaruhnya dalam pemikiran tafsir yang ingin dikembangkan.  Tafsir al-Azhar merupakan karya besar yang dihasilkan dengan kekuatan analisis dan pandangan dunia yang luas yang diangkat sebagai rujukan terpenting dalam tradisi penulisan tafsir di nusantara. Ia menekankan kepada manhaj akliah dan ijtihad yang substantif yang memperlihatkan aspirasi ke arah pembaharuan dan pemberdayaan kaum Muslimin. Kesimpulan dari kajian mendapati bahawa tafsir ini menekankan corak penafsiran akliah yang mendalam dalam memahami ayat-ayat al-Quran yang terkesan dengan prinsip rasional yang meluas yang dibawa dalam Tafsir al-Manar dan memberi pengaruh yang mendalam dalam pemikiran dan tradisi tafsir yang berkembang di Nusantara.
FALSAFAH PEMIKIRAN SASTERA ISLAM Ahmad Nabil Amir
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol 5, No 1 (2019): 11 Articles, Pages 1-180
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.464 KB) | DOI: 10.24952/fitrah.v5i1.1365

Abstract

Kertas ini mengkaji kefahaman tentang sastera Islam, gagasan dan falsafah kesusasteraan yang dibentuknya. Ia menyorot sejarah kemunculannya di rantau ini dan aliran perkembangannya di abad baru serta tokoh yang memperjuangkannya. Usaha mengenengah dan memperkasa sastera Islam telah dipelopori dengan penghasilan karya-karya sastera yang monumental yang berhasil mengetengahkan pemikiran sastera melayu dan kekuatan Islam yang mencorakkan perspektifnya. Kertas ini turut membahas isu dan tema yang bersangkutan seperti wacana sastera transendental, inklusivisme dan sebagainya.
The Influence of Abduh’s Principle On Rashid Rida ahmad nabil amir
Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah Vol. 1 No. 2 (2020): Juli
Publisher : Lembaga Penerbitan Jurnal Ilmiah Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/minhaj.v1i2.266

Abstract

This paper analyze the influence of Muhammad ‘Abduh on his chief disciple, Muhammad Rashid Rida. Rida was the leading advocate of Abduh’s rational principle and modern ideas through his writing in Tafsir al-Manar (The Manar Commentary) and Tarikh al-Ustadh al-Imam Muhammad Abduh (Biography of Muhammad Abduh). Tafsir al-Manar is a Qur’anic exegesis based on rational approach outlined by Muhammad ‘Abduh and the Tarikh is a comprehensive biography of the life and works of Muhammad Abduh printed in three volumes that significantly documented Abduh’s lasting influence and legacy in modern Egypt. Rida continued to resolutely champion the ideas of reform through Majallat al-Manar (al-Manar Journal) that highly reverberated Abduh’s principles and remarkably claimed extensive influence in contemporary Islamic world.