Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSPEKTIF IMAM MALIK TENTANG PENGAWASAN HARGA (STUDI TERHADAP HARGA SEMBAKO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PALANGKA RAYA) Sadiani Sadiani; Siti Maisyaroh
AL-QARDH Vol 2, No 2 (2017): AL-QARDH
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.944 KB) | DOI: 10.23971/jaq.v2i2.833

Abstract

Penelitian ini tentang perspektif Imam Malik tentang pengawasanharga (studi terhadap harga sembako oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya. Fokus penelitian ini tentang: fenomena harga sembako di pasar Palangka Raya. Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melakukan pengawasan harga sembako di pasar Palangka Raya, Perspektif Imam Malik terhadap pengawasan harga sembako yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan fiqh. Objek penelitian adalah harga sembako sedangkan subjeknya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, dilanjutkan dengan pengabsahan data dan analisis data. Hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa fenomena harga sembako di pasar Palangka Raya, fluktuatif yaitu turun-naik, manakala harga naik disebabkan beberapa faktor; sembako dipasok berasal dari Jawa, gagal panen, biaya sewa lapak mahal, menjelang bulan ramadhan hingga menjelang idul fitri dan hari natal. Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dalam melakukan pengawasan harga sembako di pasar Palangka Raya, petugas dari dinas tersebut melaksanakan tugasnya dengan cara memantau ke pasar, melakukan dialog dengan para pedagang sembako, mengadakan operasi pasar dan pasar murah/pasar penyeimbang dan pembinaan kepada para pedagang. Perspektif Imam Malik terhadap pengawasan harga sembako yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya, yaitu terdapat sedikit perbedaan. Menurut Imam Malik pemerintah boleh menentukan harga sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya bukan sebagai penentu harga melainkan hanya mengawasi dan mengadakan pasar penyeimbang untuk menstabilkan harga pasar.
Perlindungan Konsumen Terhadap Praktik Gesek Tunai Pada Layanan Shopee PayLater asyiah, siti; Sadiani Sadiani; Muhammad Amin
JURNAL USM LAW REVIEW Vol. 8 No. 3 (2025): DECEMBER
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/julr.v8i3.12290

Abstract

Digital financial innovation has enabled the rapid expansion of PayLater services, yet misuse in the form of cash swipe (Gestun) transactions creates significant legal problems due to fictitious purchases, contractual defects, and weak consumer protection. This study aims to analyze the legal protection afforded to consumers involved in Gestun practices on Shopee PayLater by integrating perspectives from positive law, Islamic law, and empirical findings from affected users. Using a juridical-empirical method supported by statute, conceptual, and doctrinal analysis, this research collects primary data from consumers who suffered financial losses and individuals involved in Gestun mechanisms. The findings indicate that Gestun does not meet the legal requirements of a valid contract, violates consumer protection norms under the Consumer Protection Law and the Electronic Information and Transactions Law, and contradicts Islamic principles due to elements of gharar, tadlis, and invalid akad. The study further reveals substantial gaps between normative regulation and actual consumer experiences, exacerbated by limited supervision of digital financing services. This research proposes regulatory reform, stronger enforcement, and enhanced digital legal literacy as essential measures to prevent Gestun practices and strengthen consumer protection within Indonesia’s digital financing ecosystem.   Inovasi keuangan digital telah mendorong perluasan layanan PayLater, namun penyalahgunaan dalam bentuk jasa gesek tunai (Gestun) menimbulkan persoalan hukum karena melibatkan transaksi fiktif, cacat perjanjian, dan lemahnya perlindungan konsumen. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen dalam praktik Gestun pada Shopee PayLater melalui pendekatan hukum positif, hukum Islam, dan temuan empiris dari pengguna yang mengalami kerugian. Metode yang digunakan adalah yuridis-empiris dengan analisis peraturan perundang-undangan, konsep hukum, doktrin, serta data primer dari konsumen dan pihak terkait dalam mekanisme Gestun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gestun tidak memenuhi syarat sah perjanjian, melanggar ketentuan UU Perlindungan Konsumen dan UU ITE, serta bertentangan dengan prinsip muamalah karena mengandung unsur gharar, tadlis, dan akad yang tidak sah. Temuan empiris juga mengungkap adanya kesenjangan antara norma hukum dan praktik faktual serta minimnya pengawasan terhadap layanan pembiayaan digital. Penelitian ini merekomendasikan penguatan regulasi, peningkatan penegakan hukum, dan literasi hukum digital untuk mencegah praktik Gestun dan memperkuat perlindungan konsumen dalam ekosistem pembiayaan digital di Indonesia.