Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Dimensi Mutu dan Peran Kepala Ruangan Rawat Inap Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana RSUD Selasih Pangkalan Kerinci Ardenny Ardenny; Rohani Rohani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 9 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.29 KB)

Abstract

Sistem manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran mutu yang direncanakan termasuk di dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem manajemen mutu dan kepemimpinan kepala ruangan rawat inap terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan SEM dengan SmartPLS dengan sampel yang ditetapkan adalah seluruh perawat ruangan rawat inap berjumlah 52 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan metode pengumpulan data melalui data sekunder dan data primer melalui proses wawancara dan oberservasi lapangan. Hasil penelitian terdapat pengaruh antara variabel dimensi mutu (R square 0,000) dan peran kepala ruangan (R square 0,038) terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Nilai R Square variabel kinerja perawat sebesar 0,259% artinya sebesar 25,9% kienrja perawat dipengaruhi oleh dimensi mutu dan peran kepala ruangan. Disarankan pada pihak Rumah Sakit untuk mengembangkan kualitas pelayanan dalam dimensi mutu yakni dimensi keandalan (reliability) dan empati (empathy) dalam meingkatkan kinerja perawat pelaksana di ruangan rawat inap. Sedangkan untk peran kepala ruangan dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan terkait fungsi manajemen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERUMUTAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2013 Ardenny Ardenny; Delvira W
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 3 No 1 (2014): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.337 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v3i1.21

Abstract

Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi–tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku dalam lingkungan yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Hal ini didasari dari paradigma sehat antara lain terjadinya pergeseran dari pelayanan medis kepemulihan kesehatan sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif). Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran tersebut telah terbit SK/MENKES/No. 564/ 2006 tentang pedoman pelaksanaan desa siaga dengan mengambil kebijakan bahwa seluruh desa di Indonesia menjadi desa siaga pada akhir tahun 2008 (Depkes RI, 2007). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan desa siaga di Wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan rancangan chi square. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling yaitu sebanyak 212 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik terdapat sebagian besar tidak tersedianya bidan di desa siaga yaitu sebanyak 115 orang (54,2%), kader tidak aktif dalam kegiatan desa siaga yaitu sebanyak 113 orang (53,3%), dan sarana prasarana tidak tersedia di desa siaga yaitu sebanyak 109 orang (51,4%).Sedangkan hubungan antar variabel di dapatkan data bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor bidan (p=0,001), kader (p=0,001), dan sarana prasarana (p=0,001) terhadap perkembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Disarankan pada responden masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam meningkatakan derajat kesehatan melalui pembinaan oleh bidan desa dan kader kesehatan yang sudah terlatih. Peran serta masyarakat dalam pengembangan desa siaga juga memberikan kontribusi dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
EFEKTIVITAS FORMAT PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN MODEL PROBLEM ORIENTED RECORD (POR) TERHADAP KEMUDAHAN PENGGUNAANNYA OLEH PERAWAT DI RAWAT JALAN RSUD PETALA BUMI PEKANBARU TAHUN 2013 Hirzal Hirzal; Ardenny Ardenny; Delvira w
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 3 No 1 (2014): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.84 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v3i1.22

Abstract

Pendokumentasian keperawatan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh perawat. Fenomena yang ditemukan di RSUD Petala Bumi Pekanbaru adalah belum tersedianya format pendokumentasian keperawatan khususnya di rawat jalan yang baku dan sesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas format pendokumentasian keperawatan model problem oriented record (POR) terhadap kemudahan penggunaannya oleh perawat di rawat jalan RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan post test one only group design. Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di sembilan ruangan di rawat jalan RSUD Petala Bumi Pekanbaru berjumlah 35 perawat. Instrumen yang digunakan adalah karakteristik responden (jenis kelamin, umur, pendidikan, masa kerja dan pelatihan yang diikuti) dan intrumen format pendokumentasian keperawatan model problem oriented record (POR) yang dirancang peneliti dengan metode check list yang dilakukan empat kali pengukuran terhadap lama pengisian format, kelengkapan pengisian, kebenaran pengisian format dan persepsi perawat tentang kemudahan penggunaannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dari lama pengisian format, kelengkapan pengisian, kebenaran pengisisan dan persepsi perawat antar pos test tentang kemudahan penggunaan format model POR (p value=0,000; α: 0,05). Direkomendasikan bagi institusi pelayanan agar berupaya meningkatkan dan evaluasi sistem pendokumentasian keperawatan dengan format model POR yang sudah ada. Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian kualitatif terhadap penggunaan format pendokumentasian model POR dari aspek individu, kelompok atau organisasi metode cheklis di integrasikan SIMKEP.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU TAHUN 2015 Ardenny Ardenny
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 4 No 1 (2015): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.078 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v4i1.26

Abstract

Work accident is an event that is not thought to backfire and all that can cause human casualties or property (Permenaker No. 03/MEN/1998). Demand management of occupational health and safety program at the Hospital (K3RS) higher for workers, visitors of patients, and society About a hospital wants to get protection from health problems and accidents, whether as a result of the process of service delivery as well as the condition of facilities and infrastructure in the hospital that do not meet the standards. The purpose of this study was to determine the factors associated with workplace accidents in nurses. This study uses observational study design, with a cross-sectional design that was conducted in April-May 2015 in Pekanbaru Handsome Mental Hospital. Total samples 121 people. Measuring instruments used are questionnaires and observation sheets. Analiais data used is the Chi-Square test. The results showed that the variables associated with school performance is variable age (p value 0.000), knowledge (p value 0.004), attitude (p value 0.014), and action (p value 0.005). It is suggested that the hospital through the training for mengedakan porgram K3RS in providing mental health pelayaanan Handsome Peknbaru Psychiatric Hospital.
ANALISIS JENIS JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU TAHUN 2015 IDAYANTI IDAYANTI; Ardenny Ardenny
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 1 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.169 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v5i1.43

Abstract

Layanan Bimbingan konseling di perguruan tinggi merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dan sangat diperlukan, mengingat problema yang dihadapi oleh mahasiswa dalam perkembangan studinya, dimana belajar di perguruan tinggi memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan. Karakteristik dari studi di perguruan tinggi adalah kemandirian, baik dalam kegiatan belajar dan pemilihan program studinya maupun dalam pengelolaan dirinya sebagai mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis jenis layanan bimbingan konseling dan faktor yang mempengaruhinya di Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian triangulasi methode. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 02 November s.d 08 Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau sebanyak 614 orang dan jumlah sampel sebesar 165 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Analisis data kualitatif menggunakan thematic analysis. Selanjutnya, pada tahapan kedua, data kuantitatif menggunakan analisis multivariat dengan pendekatan regresi logistik. Jenis layanan bimbingan dan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah layanan penyuluhan Faktor yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling adalah faktor Pendidikan yang meliputi faktor demokrasi (p value 0,00), faktor perubahan sistem pendidikan ( p value 0,004 ), dan faktor perluasan progaram pendidikan (p value 0,019). Faktor sosiokultural (p value 0,004), dan faktor psikologis ( p value 0,009). Faktor dominan yang mempengaruhi layanan bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau adalah faktor Pendidikan yaitu faktor demokrasi dengan peluang 4,49 kali mempengaruhi layanan konseling dibandingkan dengan pendidikan tanpa demokrasi (C.I. 1,49-13,52). Sedangkan variabel yang menjadi counfounding adalah variabel perluasan program pendidikan.Disarankan kepada seluruh dosen berperan aktif dalam mendukung program bimbingan konseling di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau sebagai bentuk perhatian terhadap kualitas layanan pendidikan.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS Rohani Rohani; Ardenny Ardenny
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 7 No 2 (2018): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.875 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v7i2.132

Abstract

Kepatuhan pengobatan penderitan Diabetes Melitus merupakan suatu perilaku pasien dalam menjalani pengobatan, mengikuti diet, atau mengikuti perubahan gaya hidup lainnya sesuai dengan anjuran medis dan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet Penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan analisis uji statistik uji regeresi logistik berganda dengan sampel yang ditetapkan adalah seluruh penderita Diabetes Melitus berjumlah 100 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan metode pengumpulan data melalui data sekunder dan data primer melalui proses wawancara dan oberservasi lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor pekerjaan memberikan peluang 7,255 kali mempengaruhi kepatuhan diet diabetes melitus (C.I. 2,302 – 22,869). Faktor umur, pengetahuan, dan dukungan keluarga memberikan peluang 0,124-0,216 kalimempengaruhi kepatuhan diet diabetes. Sedangkan variabel yang menjadi counfounding adalah variabel dukungan tenaga kesehatan. Disarankan pada pihak Puskesmas Harapan Raya untuk memanfaatkan data hasil penelitian ini untuk peningkatakan kepatuhan pasien Diabetes Melitus melalui peran petugas kesehatannya.
Literature review: Pengaruh Suplemen Madu Kelulut terhadap Pengurangan Efek Samping Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Paru (OAT) Ardenny Ardenny
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i2.9592

Abstract

Background: Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Salah satu upaya pengobatannya dengan kombinasi suplemen herbal madu kelulut berasal dari lebah Trigona spp yang dimanfaatkan dalam penyembuhan berbagai penyakit. Untuk mengetahui pengaruh suplemen madu kelulut terhadap peengurangan efek samping penggunaan obat anti tuberkulosis paru (OAT). Metode: Literature review sebanyak 7 yang diperoleh dari Google Scholar, Garuda Riste dikti, dan Malaysian Journal of Science (MJS). Hasil: Suplemen madu kelulut berpengaruh terhadap daya tahan tubuh (5,43%), peningkatan neutrofil (13,04%), mampu menekan resistensi obat (54,71%), sebagi pelengkap Neutraceutical calon obat anti tuberkulosis (5,07%), menstabilkan kadar lukosa darah (21,73%). Kesimpulan: Suplemen madu kelulut menjadi pelengkap nutraceutical yang diharapkan dapat mengurangi efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT), efek samping mengkonsumsi OAT akan selalu menimbulkan gangguan pencernaan, perkemihan, dan gangguan persyarafan.
Literature review: Pengaruh Suplemen Madu Kelulut terhadap Pengurangan Efek Samping Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Paru (OAT) Ardenny Ardenny
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i2.9592

Abstract

Background: Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Salah satu upaya pengobatannya dengan kombinasi suplemen herbal madu kelulut berasal dari lebah Trigona spp yang dimanfaatkan dalam penyembuhan berbagai penyakit. Untuk mengetahui pengaruh suplemen madu kelulut terhadap peengurangan efek samping penggunaan obat anti tuberkulosis paru (OAT). Metode: Literature review sebanyak 7 yang diperoleh dari Google Scholar, Garuda Riste dikti, dan Malaysian Journal of Science (MJS). Hasil: Suplemen madu kelulut berpengaruh terhadap daya tahan tubuh (5,43%), peningkatan neutrofil (13,04%), mampu menekan resistensi obat (54,71%), sebagi pelengkap Neutraceutical calon obat anti tuberkulosis (5,07%), menstabilkan kadar lukosa darah (21,73%). Kesimpulan: Suplemen madu kelulut menjadi pelengkap nutraceutical yang diharapkan dapat mengurangi efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT), efek samping mengkonsumsi OAT akan selalu menimbulkan gangguan pencernaan, perkemihan, dan gangguan persyarafan.
Penerapan Model Asuhan Keperawatan terhadap Indeks Kepuasan Pasien dalam Layanan Home care Ardenny Ardenny
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i1.10536

Abstract

Background: Home care merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan  termasuk pada asuhan keperawatan dari berbagai model yang dilaksanakan di rumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Model Asuhan Keperawatan Terhadap Indeks  Kepuasan Pasien dalam Layanan Home care. Metode: Metode yang digunakan dengan quasi eksperiment. Sampel penelitian ini pasien yang telah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 20 orang. Hasil: Kebutuhan layanan home care umumnya berorientasi pada penyakit kronis, Penerapan model asuhan keperawatan terhadp Indeks kepuasan pasien sebelum penerapan layanan home care sebesar 2,68 dikonversi menjadi 67,1 (baik), sedangkan sesudah penerapan layanan home care sebesar 3,31 dikonversi menjadi 82,78 (sangat baik). Kesimpulan: Secara statistik terdapat pengaruh penerapan model asuhan keperawatan terhadp Indeks kepuasan pasien dengan nilai p value 0,000. Disarankan pada pasien untuk memanfaatkan layanan home care sebagai tindak lanjut perawatan lanjutan di rumah.