Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Methylobacterium spp. dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Vigor Benih Kedelai Ratri Tri Hapsari; Selly Salma; Eni Widajati; Maryati Sari
Iptek Tanaman Pangan Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Puslitbang Tanaman Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soybean is considered as a functional food, due to its status as source of protein in Indonesia dietary. The soybean seeds determine the quality of soybean products through a better crop in the farm. Factor limiting the supply of soybean seeds in the tropics is the rapid deterioration of seed germination during storage, thereby reduces the availability of high quality of seed. Seed vigor is divided into two categories, namely the seed growth strength vigor and longevity seed vigor. Seed growth strength vigor indicates the growing strength in a suboptimum condition, while seed longevity vigor is the ability of seed lot to be stored in a suboptimum condition. Seed treatment uses beneficial microbes can protect plants in the nursery stage, and during the plant life cycle. Methylobacterium spp can live in a single-carbon compounds of the plant, such as metanol (CH3OH) or methylamine (CH3NH2) as a carbon source. Methylobacterium spp can produce IAA, GA3 and transzeatin. Methylobacterium spp can produce PQQ and tocopherol, one of the antioxidants that limit the nonenzimatic lipid oxidation during seed storage, germination and early seedling development. Methylobacterium spp can be used to improve the germination of soybean seed through seed inoculation, while maintaining soybean seed longevity can be obtained by coating the seed with Methylobacterium spp.
Bakteri Pengendali Cekaman Salinitas yang Menjanjikan untuk Peningkatan Produksi Padi Sawah Kawasan Pesisir Edi Husen; Selly Salma; Husnain Husnain
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 44, No 2 (2020)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v44n2.2020.85-92

Abstract

Abstrak. Penurunan produksi padi karena salinitas tanah telah banyak dilaporkan. Beberapa teknologi alternatif yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan bakteri pengurang cekaman kadar garam untuk meningkatkan hasil padi di kawasan pesisir yang terkena salinitas. Penelitian ini terdiri atas analisis laboratorium dan percobaan lapangan pada lahan petani yang terpapar salinitas di Indramayu, Jawa Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Sebanyak delapan strain bakteri Pseudomonas dan Bacillus dari penelitian sebelumnya dipilih berdasarkan kemampuannya menghasilkan enzim ACC (1-aminocyclopropane-1-carboxylate) deaminase dan berbagai sifat fungsional bermanfaat lainnya. Bakteri ini selanjutnya diuji untuk pengurangan emisi etilen dan produksi senyawa eksopolisakarida (EPS) dan diformulasikan menjadi empat kelompok konsorsium bakteri pengurang cekaman salinitas (PC1, PC2, PC3 dan PC4) berdasarkan kombinasi sifat fungsionalnya. Setiap konsorsium mengandung tiga jenis bakteri yang diformulasikan ke dalam bahan pembawa gambut untuk percobaan lapangan. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, yaitu perlakuan inokuasi bakteri konsorsia (lima taraf) dan pupuk organik (dua taraf), masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa selain mampu memproduksi enzim ACC deaminase, menambat N2, dan melarutkan fosfat, sebagian besar strain bakteri juga mampu menghasilkan EPS dan mengurangi emisi etilen. Eksperimen lapangan menunjukkan bahwa bakteri pengurang cekaman salinitas PC2 mampu meningkatkan hasil padi dengan atau tanpa pemberian bahan organik dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati tanah salin yang menjanjikan. Abstract. Decreased rice production due to soil salinity has been widely reported. Alternative promising technologies to overcome this problem is urgently needed. This study aimed to evaluate the ability of salt-stress reducing bacteria to increase rice yield in salt affected areas of low-lying coastal plain. The study consisted of laboratory analyses and field experiment on farmers' land affected by salinity in Indramayu, West Java, conducted in 2018. A total of eight strains of Pseudomonas and Bacillus from previous studies were selected based on their ability to produce ACC (1-aminocyclopropane-1-carboxylate) deaminase and other benefit functional traits. These bacteria were further tested for ethylene emission reduction and exopolysaccharide (EPS) production and formulated into four groups of consortia of salt-stress reducing bacteria (PC1, PC2, PC3 and PC4) based on functional trait combination. Each concortium contains three strains bacteria formulated into peat-based carriers for field experment. Randomized block design with two treatment factors were applied, namely group of concortia bacteria (five levels) and organic fertilizer (two levels), with three replications. Results of the laboratory analyses showed that besides producing ACC deaminase enzyme, fixing N2, and solubilizing fixed phosphates, most of bacterial strains were also able to produce EPS and reduce ethylene emission. Field experiment showed that salt-stress reducing bacteria of PC2 increased rice yield with or without organic fertilizer treatments and hence promising as a saline soil biofertilizer.