Arijanto Arijanto
Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGGUNAAN GAS PROPANA SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI DILIHAT DARI ASPEK METAL CONTENT DAN VISKOSITAS OLI Muhammad Herdiansyah Putra; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 3 (2016): VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.315 KB)

Abstract

Hampir semua kendaraan bermotor di Indonesia menggunakan premium (Gasoline) sebagai bahan bakarnya. Premium ini merupakan hasil dari proses distilasi minyak bumi (Crude Oil). Minyak bumi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, oleh karena itu perlu dilakukan penghematan dalam pemakaiannya. Upaya penghematan bahan bakar minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah penggunaan bahan bakar alternatif ataupun bahan bakar campuran. Dalam pengujian ini  digunakan mesin sepeda motor 4-langkah dimana aspek yang diuji antara lain aspek daya dan torsi, aspek gas buang, aspek temperatur, serta aspek metal content dan viskositas. Sedangkan didalam pengujian ini aspek yang diuji dikhususkan pada aspek metal content dan Viskositas dengan menggunakan bahan bakar Gas Propana sebagai alternatif bahan bakarnya, dimana prosentasenya adalah (Gas Propana 100%). Minyak pelumas yang digunakan untuk pengujian adalah Oli Mesran Super SAE 20W-50. Penelitian dilakukan dengan menguji minyak pelumas pada mesin dalam kondisi tanpa beban dengan rpm rata-rata yaitu 4500 rpm sampai 5000 rpm dengan jarak tempuh 1000 km. Adapun tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan Gas Propana terhadap minyak pelumas dan mengetahui kelayakan serta komposisi terbaik bahan bakar alternatif ditinjau dari aspek metal content dan viskositas oli. Dari data hasil pengujian menggunakan bahan bakar gas propana menunjukan adanya kenaikan metal content minyak pelumas dari pada menggunakan bahan bakar premium. Sedangkan untuk viskositas oli yang dihasilkan masih tetap stabil dan masih cukup layak untuk digunakan
PENINGKATAN NILAI KALOR BIOBRIKET CAMPURAN KULIT METE DAN DOMINANSI SEKAM PADI DENGAN METODE PIROLISA Resha Widya Permana Putra; Arijanto Arijanto; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 1, No 4 (2013): VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2013
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.591 KB)

Abstract

Biomass is an alternative fuel that can replace the role of coal, but it has not been widely used because of  low calorific value and less valuable form . Thus  briquetting and pyrolysis are answers to the problem. Pyrolysis is a thermochemical decomposition of organic material at elevated temperatures between 300 0C - 500 0C, without participation of oxygen. Biomass materials, widely available in Indonesia, are rice husks, cocoa shells, and cashew shells. The purposes of this study were to determine the effect  of  pyrolysis process, to increase the calorific value and to compare the results of biobriquette calorific composition value of 75% cashew shell - 25%  rice husk by torefaction testing and pyrolysis testing with pyrolysis of biobriquette 75% rice husk - 25% cashew shell . The biomass was then formed into biobriquette to increase the density of the mass. Biobriquette materials used in this study were rice husk and cashew shell. Mass composition between cashew shell and rice husk was 50% - 50%, 75% -25%, and 100%  glued together using PVA glue. Then they were formed into briquettes with 25-30 mm high and 25 mm in diameter with direct sunlight drying for 24 hours. Next, variations of pyrolysis temperature 325 0C, 350 0C and 375 0C were carried out within ranges of time of 15 minutes, 30 minutes, and 45 minutes. The highest increased calorific value was  at 375 0C within time duration of 45 minutes was 5401.9 cal / g. In addition, the percentage of weight loss occured at 100% biobriquette composition of rice husk weight which decreased by 57.99%. Compared to torefaction and pyrolysis testings with different variations before, both testings produced the best calorific value of 6368.54 cal / g by testing biobriquette 75% cashew shell - 25% rice husk at pyrolysis temperature of 300 0C.
PENGARUH BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR Heri Purnadi; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 4 (2014): VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.549 KB)

Abstract

Laju penjualan kendaraan bermotor di Indonesia semakin tahun semakin meningkat dan di dominasi oleh sepeda motor. Hal ini berdampak pada persediaan minyak bumi yang terus menipis, sehingga mendorong manusia menjadi kreatif. Berbagai cara dilakukan untuk mengefisiensikan kinerja mesin sehingga pemanfaatan minyak bumi menjadi semakin efektif. Selain menemukan teknologi untuk mengefisienkan kinerja mesin, penelitian juga dilakukan untuk mencari bahan bakar alternatif selain bahan bakar minyak.Gas LPG (Liquified Petroleum Gasses) adalah salah satu bahan bakar yang layak digunakan sebagai bahan bakar alternatif. LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Komponen utama LPG terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana (C3H8) dan Butana (C4H10), serta sejumlah kecil Etana (C2H6) dan Pentana (C5H12). Keuntungan penggunaan LPG yaitu emisi gas buang yang rendah. Disamping itu, persediaan gas alam di Indonesia masih cukup banyak bila dibandingkan dengan persediaan minyak bumi. Meskipun demikian beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan apabila menggunakan LPG sebagai bahan bakar yaitu LPG tidak dianjurkan pada mesin kendaraan bermotor dalam kondisi masih standar. Pengujian dilakukan pada mesin sepeda motor Supra X Helm In 4 langkah dengan variasi putaran mesin dan variasi bahan bakar menggunakan bahan bakar premium, pertamax plus, gas elpiji dan blue gaz. Selain itu dilakukan pengukuran emisi gas buang dengan menggunakan alat Gas Analyzer Stargas mod 898. Dari hasil pengujian bila dibandingkan dengan premium, pertamax plus mengalami penurunan kadar CO sebesar  24,18 % sampai 28,81 %. Gas elpiji mengalami penurunan kadar CO sebesar  24,37 % sampai 65,50 %. Blue gaz mengalami penurunan kadar CO sebesar  26,16 % sampai 80,92 %. Kesimpulan dari pengujian ini bahwa bahan bakar gas LPG layak digunakan sebagai bahan bakar alternatif dilihat dari emisi gas buang yang dihasilkan.
PENINGKATAN NILAI KALOR BIOBRIKET CAMPURAN SEKAM PADI DAN DOMINANSI KULIT KACANG METE DENGAN METODE PIROLISA Onky Eridhani; Arijanto Arijanto; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 1, No 4 (2013): VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2013
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.815 KB)

Abstract

The requirement of fuel in Indonesia has increased recently. It needs an alternative fuel in order to increase the production of energy resources. One of the alternative energy sources is biomass. The materials to create biomass in Indonesia are rice husk, cocoa shell, and cashew shell. From these materials, biomass then is formed into biobriquette to increase mass density. The objective of this research is knowing the influence of pyrolysis process against the increasing of biobriquette heat value and knowing the comparison of the best heat value result of biobriquette composition 75% cashew shell – 25% rice husk from Torrefaction and the different pyrolysis method. Biobriquette which is used is made from the mixture of rice husk and cashew shell. Pyrolysis is a chemical putrefaction process from organic substance with high heating temperature within 300 ⁰C – 500 ⁰C. The research was held by using biobriquette composition 50% cashew shell – 50% rice husk, 75% cashew shell – 25% rice husk, and 100% cashew shell with mass percentage. Those materials of biobriquette are blended, and then bonded with PVA glue, and after that it was formed into briquette with 25 – 30 mm height and diameter is 25 mm. And then, the briquettes are pyrolized by temperature of 350, 400, and 450 ⁰C with a varied holding time within 15, 30, and 45 minutes. The result of this research is all of those variations can increase the heat value of biobriquette. The highest heat value result of biobriquette from these 3 compositions occured at the composition of biobriquette 100% cashew shell which was tested at the temperature of 450 ⁰C with the holding time at 30 minutes is 7233,1 call/g. However, The biobriquette’s mass had also decreased by the amount of 63,38% from the former weight 9,9 gram. From torrefaction and pyrolysis method with different variation which had ever been done before, biobriquette with the composition of 75% cashew shell – 25% rice husk at this pyrolysis test produced the highest heat value, that is 6407,6 call/g.
Penggunaan Gas LPG Sebagai Bahan Bakar Untuk Mesin Sepeda Motor Injeksi Dilihat dari Aspek Metal Content dan Viskositas Oli Dimas Harvindyo; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 3 (2016): VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.414 KB)

Abstract

Penggunaan gas LPG sebagai bahan bakar alternatif pada gasolin tentu akan mempengaruhi performa dan kinerja dari mesin. Salah satunya adalah terhadap ketahanan dari mesin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan viskositas minyak pelumas dari mesin sepeda motor yang menggunakan bahan bakar premium murni dengan bahan bakar gas LPG pada mesin dengan  kondisi standar dan mengetahui dan membandingkan metal content yang terdapat pada minyak pelumas yang digunakan dari mesin berbahan bakar premium murni dengan bahan bakar gas LPG pada mesin kondisi standar. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan mesin sepeda motor 4 langkah 150 cc ini, hasilnya lebih ditekankan perbandingan metal content dan viskositas minyak pelumas pada mesin yang menggunakan bahan bakar premium dan gas LPG yang di jual dipasaran. Pada pengujian ini dilakukan dengan putaran mesin rata-rata 4.500 rpm yang menghasilkan putaran poros roda belakang sebesar 449.9 rpm. Kemudian dikonversikan pada putaran roda belakang dan menghasilkan kecepatan sebesar 49.67 km/jam (~50 km/jam). Pengujian dilakukan pada mesin sepeda motor Honda yang dilengkapi dengan beberapa alat ukur. Pada pengoperasiannya, mesin diuji selama 24 jam dengan menempuh jarak lebih dari 1000 km kemudian diambil sampel pelumasnya. Berdasarkan analisa hasil pengujian didapatkan bahwa penggunaan gas LPG sebagai bahan bakar menurunkan nilai viskositas minyak pelumas dibanding dengan menggunakan bahan bakar premium. Metal content minyak pelumas dengan menggunakan gas LPG logam yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah Natrium (Na), Timbal (Pb) dan Magnesium (Mg)
PENGUJIAN BAHAN BAKAR GAS PADA MESIN SEPEDA MOTOR KARBURATOR DITINJAU DARI ASPEK TORSI DAN DAYA Topan Frans Saputra; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 3, No 2 (2015): VOLUME 3, NOMOR 2, APRIL 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.157 KB)

Abstract

Fossil fuels are a very important source of energy in everyday life, especially in the field of transport and are non-renewable energy sources, while existing data obtained when these vehicles circulating in Indonesia reached 80 million units, of which 85 per cent of this amount is a motorcycle with a majority using the engine carburetor. This experiment aimed to test alternative fuels fuel oil fuel is fuel gas. After testing it was found that the best torque produced fuel LPG gas is 8.20 Nm 7.82 Nm and blue gas at 4000 rpm rotation. The best power generated fuel gas is 2.10 kW and blue gas was 2.06 at 5000 rpm rotation. For the rate of fuel consumption pertamax more fuel efficient than the gas at any rpm the test. As for the fuel efficiency of LPG gas reached 43.94%, pertamax 61.26% at 5000 rpm rotation, and 43.12% blue gas at 4000 rpm rotation
Pengujian Alat Pengolah Limbah Tempurung Kelapa Menjadi Bahan Bakar Alternatif Erwin Destiyantono; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2017): VOLUME 5, NOMOR 2, April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1348.102 KB)

Abstract

Pirolisis merupakan thermo-chemical dekomposisi material organik pada temperatur yang ditingkatkan dalam lingkungan bebas atau sedikit oksigen (anaerob). Tujuan penelitian untuk menguji alat pengolah limbah tempurung kelapa menjadi bahan bakar alternatif, mengetahui jumlah minyak yang dihasilkan pada proses pyrolysis dengan metode counter flow dan parallel flow pada kondensor, mengetahui energi kalor yang dihasilkan pada proses pyrolysis dengan metode counter flow dan parallel flow pada kondenser. Penelitian dilakukan dengan pengujian menggunakan alat pirolisis yang terdiri dari reaktor, pipa distribusi, dan kondensor. Metode penelitian dengan melakukan proses pirolisis pada temperatur 350oC selama 60 menit dengan metode pendinginan counter flow dan parallel flow. Pengujian pirolisator diperoleh data massa bahan bakar sebesar 42 gram digunakan dalam proses pirolisis dengan bahan baku tempurung kelapa 1000 gram, sehingga menghasilkan minyak pirolisis sebesar 198 gram (counter flow) dan 196 gram (parallel flow). Metode counter flow dapat menyerap kalor sebesar 1304,762 kJ dan hilang pada gas sebesar 462,862 kJ, sedangkan parallel flow hanya menyerap kalor sebesar 1200,83 kJ dan hilang pada gas sebesar 545,271 kJ.
PENGUJIAN BAHAN BAKAR LPG PADA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI DITINJAU DARI ASPEK GAS BUANG Jamal Setia Wijaya; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 3 (2016): VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.479 KB)

Abstract

Laju penjualan kendaraan bermotor di Indonesia semakin tahun semakin meningkat dan di dominasi oleh sepeda motor. Hal ini berdampak pada persediaan minyak bumi yang terus menipis dan meningkatnya jumlah polusi udara, sehingga mendorong manusia menjadi kreatif. Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan gas buang dari sebuah mesin sepeda motor yang menggunakan bahan bakar premium dan gas LPG, serta untuk mengetahui kelayakan dari bahan bakar gas LPG sebagai penggeanti dari bahan bakar premium. Pengujian ini menggunakan metode Constant Speed Test, pengujian ini dilakukan pada mesin injeksi sepeda motor Verza 4 langkah dengan menggunakan transmisi pada gigi 3, dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap mesin dengan bahan bakar premium pada rpm awal 7000 kemudian dilakukan pengereman sampai rpm 3000, setelah itu lakukan pengujian terhadap gas LPG dengan cara yang sama. Pengukuran emisi gas buang dilakukan denggan menggunakan alat Gas Analyzer Stargas mod 898.Dari hasil pengujian bila dibandingkan dengan premium, Pada gas LPG mengalami penurunan kadar CO, dengan kadar CO terendah pada putaran mesin 7000 rpm. Pada gas LPG mengalami penurunan kadar CO2 , dengan kadar CO2 terendah pada putaran mesin 3000 rpm. Pada gas LPG mengalami penurunan kadar HC, dengan kadar HC terendah pada putaran mesin 7000 rpm. Pada gas LPG mengalami peningkatan kadar O2, dengan kadar O2 terendah pada putaran mesin 3000 rpm. Berdasarkan standar emisi yang berlaku saat ini, dengan nilai ambang batas maksimum CO = 4,5 % dan HC = 1200 ppm, maka bahan bakar gas LPG layak digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak.
PENGUJIAN ALAT KONVERSI BAN BEKAS MENJADI BAHAN BAKAR Imron Aryadi Saputra; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2017): VOLUME 5, NOMOR 2, April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.066 KB)

Abstract

Pirolisis dapat didefinisikan sebagai dekomposisi thermal material organik pada suasana inert (tanpa kehadiran oksigen) dan suhu tinggi sehingga terurai menjadi molekul yang lebih kecil. Pirolisis merupakan bentuk penghematan energi karena dapat menyuling bahan bakar atau bahan kimia yang berguna dari limbah padat. Produk pirolisis berupa gas, cair dan padat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji alat konversi ban bekas menjadi bahan bakar, mengetahui jumlah minyak yang dihasilkan pada proses pirolisis dengan metode counter flow dan parallel flow, mengetahui nilai kalor yang dihasilkan pada proses pirolisis  dengan metode counter flow dan parallel flow dan mengetahui kualitas minyak pirolisis dari limbah ban bekas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat pirolisis yang terdiri dari reaktor, pipa distribusi, dan kondensor. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan proses pirolisis menggunakan 1 burner selama 60 menit dengan metode pendinginan counter flow dan parallel flow. Pada pengujian alat pirolisis ini diperoleh data massa bahan bakar sebesar 42 gr yang digunakan untuk membakar ban bekas sebesar 1000 gr, sehingga menghasilkan minyak pirolisis sebesar 165 gr (counter flow) dan 154 gr (parallel flow). Metode counter flow dapat menyerap kalor sebesar 1177,65 kJ dan hilang pada gas sebesar 505,62 kJ, sedangkan parallel flow hanya menyerap kalor sebesar 1135,52 kJ dan hilang pada gas sebesar 577,16 kJ.
PERANCANGAN DAN UJI ALAT PENGOLAH SAMPAH PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE) MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Taufan Landi; Arijanto Arijanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5, NOMOR 1, JANUARI 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.904 KB)

Abstract

Bahan plastik di dunia banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai aktifitas. Material plastik beragam. Plastik mempunyai dampak negatif sehingga diperlukan proses recycling. Volume plastik yang dapat diolah saat ini berkisar 4 %. Berbagai proses recycle telah dilakukan. Salah satu proses recycle yang lebih menjanjikan dan mempunyai prospek yang baik adalah proses pengolahan bahan limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Tujuan penelitian ini adalah mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bahan bakar alternatif, mengetahui proses pengolahan sampah plastik, dan mengetahui karakteristik bahan bakar yang dihasilkan oleh sampah plastik. Bahan limbah plastik adalah LDPE (Low Density Polyethylene). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat pirolisis yang terdiri dari reaktor, pipa penghubung, kondensor, dan tempat penampungan minyak hasil pirolisis. Metode penelitian ini adalah melakukan proses pirolisis pada temperatur 350oC, 500oC, dan 700oC dan waktu reaksi selama 0-60 menit. Dari hasil penelitian di dapatkan volume yang dihasilkan dari tiga variasi temperatur 350oC, 500oC, dan 700oC adalah 140 ml, 210 ml, dan 365 ml. Densitas yang dihasilkan dari tiga variasi temperature 350oC, 500oC, dan 700oC yaitu 0,7291 gr/ml, 0,7563 gr/ml, dan 0,7336 gr/ml. Nilai kalor yang dihasilkan dari tiga variasi temperature 350oC, 500oC, dan 700oC adalah 36,290 J/gr, 28,517 J/gr, dan 40,124 J/gr. Dari hasil densitas dan nilai kalor yang dihasilkan bahan bakar hasil pirolisis nilai ini mendekati densitas dan nilai kalor pada minyak tanah dan bensin. Dari hasil pengujian untuk suhu optimum diantara tiga variasi suhu yang dilakukan yaitu pada suhu 700oC