Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN GEL EKSTRAK TEMU KUNCI DAN TRIAMSINOLON ASETONID TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN Alviani Tiku Rante; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.844 KB)

Abstract

Recurrent apthous stomatitis (RAS) is a condition with painful recurrent ulcer in the oral mucosa. Manytherapeutic options in the treatment of RAS indicate there is no definitive therapy. The aim of this study was todetermine the effect of fingerroot extract gel on healing of RAS by measuring ulcer size and pain level of RAS.This experimental study used pretest-posttest control group design consisted on 38 female students of DentistryStudy Program Medical Faculty of Sriwijaya University with minor RAS. Sample were divided into 2 groups andinstructed to apply the fingerroot gel (treatment group) or triamcinolone acetonide (control group) 3 times a dayfor 7 days. Ulcer size was measured by using a dental probe and pain level was evaluated by visual analog scale(VAS) at the initial day (day-0), day-3, day-5, and day-7. The results showed that ulcer size and pain level inboth groups at day-3 lower than day-0, size decreased on day-5, and eliminated completely on day-7, while thepain had disappeared on day-5. No significant difference in size between the two groups at day-3, but at day-5ulcer size in triamcinolone acetonide group was smaller significantly than fingerroot group (p<0.05). There wasno significant difference of pain level between the two groups. Fingerroot have efficacy for reducing size andpain level of the RAS lesion so it can be used as an alternative in the treatment of RAS.
Efek Mengunyah Mentimun (Cucumis sativus) terhadap Laju Alir dan pH Saliva Sischa Ramadhani; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Bali Dental Journal Vol. 3 No. 2 (2019): June 2019
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v3i2.130

Abstract

Saliva terstimulasi dengan laju alir yang tinggi akan meningkatkan kandungan buffer di saliva sehingga dapat meningkatkan pH rongga mulut. Salah satu upaya meningkatkan laju alir adalah dengan mengunyah makanan kaya serat seperti mentimun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek mengunyah mentimun terhadap perubahan laju alir dan pH saliva. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group ini melibatkan 20 subjek yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang mengunyah mentimun dan kelompok kontrol yang mengunyah Arabic gum. Pengunyahan dilakukan selama 30 kali. Saliva dikumpulkan sebelum dan sesudah mengunyah dengan metode spitting selama 5 menit. Laju alir saliva didapat dengan mengukur volume saliva dalam ml/menit. pH saliva diukur menggunakan pH meter. Data dianalisis menggunakan uji T, Wilcoxon dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengunyah mentimun, terjadi peningkatan yang bermakna dari laju alir dan pH saliva (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara laju alir dan pH saliva setelah mengunyah pada kedua kelompok (p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa mengunyah mentimun dapat meningkatkan laju alir dan pH saliva.
PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWI PSKG FK UNSRI Leo Saputra; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.183 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v11i2.16158

Abstract

Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit mukosa mulut yang sering ditemui.SAR dapat menganggu dan menurunkan kualitas hidup sehingga diperlukan perawatan yang adekuatsehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap durasi penyembuhan dan pengurangan rasanyeri dari SAR. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control groupmelibatkan 38 mahasiswi PSKG FK UNSRI dengan SAR minor yang dibagi menjadi dua kelompokyaitu kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ikan gabus dan kelompok kontrol yang diberi akuades.Subjek tiap kelompok diinstruksikan untuk mengaplikasikan ekstrak ikan gabus atau akuadessebanyak 3 kali sehari. Durasi penyembuhan SAR diamati sampai sembuh dan rasa nyeri SAR diukurmenggunakan visual analog scale (VAS) pada baseline dan hari ketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa durasi penyembuhan SAR pada kelompok ekstrak ikan gabus lebih cepat secara signifikan darikelompok akuades (P0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan skor VASbaseline dengan hari ketiga pada kedua kelompok (P0.05). Kelompok ekstrak ikan gabusmenunjukkan pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibandingkan kelompok akuades (P0.05).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ikan gabus (Channastriata) dapat mempercepat durasi penyembuhan SAR dan dapat mengurangi rasa nyeri dari SAR.Kata kunci: Stomatitis aftosa rekuren, Ikan gabus, Penyembuhan
PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWI PSKG FK UNSRI Leo Saputra; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v11i2.16158

Abstract

Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit mukosa mulut yang sering ditemui.SAR dapat menganggu dan menurunkan kualitas hidup sehingga diperlukan perawatan yang adekuatsehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap durasi penyembuhan dan pengurangan rasanyeri dari SAR. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control groupmelibatkan 38 mahasiswi PSKG FK UNSRI dengan SAR minor yang dibagi menjadi dua kelompokyaitu kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ikan gabus dan kelompok kontrol yang diberi akuades.Subjek tiap kelompok diinstruksikan untuk mengaplikasikan ekstrak ikan gabus atau akuadessebanyak 3 kali sehari. Durasi penyembuhan SAR diamati sampai sembuh dan rasa nyeri SAR diukurmenggunakan visual analog scale (VAS) pada baseline dan hari ketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa durasi penyembuhan SAR pada kelompok ekstrak ikan gabus lebih cepat secara signifikan darikelompok akuades (P0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan skor VASbaseline dengan hari ketiga pada kedua kelompok (P0.05). Kelompok ekstrak ikan gabusmenunjukkan pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibandingkan kelompok akuades (P0.05).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ikan gabus (Channastriata) dapat mempercepat durasi penyembuhan SAR dan dapat mengurangi rasa nyeri dari SAR.Kata kunci: Stomatitis aftosa rekuren, Ikan gabus, Penyembuhan