Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMODELAN STRUKTUR KOMPLEKS TEMBAGA(II)-FENANTROLIN MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMESS Leo Saputra; Neysa Syafira; Tika Eka Citra; Halida Sophia
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 3, No 2 (2020): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.363 KB) | DOI: 10.31602/dl.v3i2.3906

Abstract

Perhitungan komputasi berbasis website yang tidak berbayar dan dapat diakses oleh siapapun akan berperan sangat penting dalam pembelajaran kimia komputasi bagi pemula. Pada penelitian ini, kami telah melakukan optimasi struktur kompleks Cu(II)-fenantrolin (Cu(II)-phe2) menggunakan perangkat lunak GAMESS pada kluster komputer San Diego Supercomputing Center (SDSC) melalui www.chemcompute.org. Hasil perhitungan komputasi menunjukkan bahwa kedua ligand fenantrolin tidak berada pada satu bidang datar, tetapi membentuk sudut 35,4º.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOALLOY Ni-Sn(1,5): EFEK RASIO VOLUME ETILENA GLIKOL/AIR Leo Saputra; Uripto Trisno Santoso; Rodiansono Rodiansono
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.601 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i1.2133

Abstract

Nanoalloy Ni-Sn(1,5) telah berhasil disintesis menggunakan metode yang mudah dan sederhana yaitu metode termediasi poliol dalam kondisi hidrotermal dengan rasio volume etilena glikol/air (EG/H2O) yang berbeda. Difraktogram XRD memperlihatkan puncak pada posisi 2θ: 26,26o, 33,66o, 39,70o, 42,30o, 44,50o, 51,38o, dan 71,20o yang masing-masing merupakan puncak karakteristik dari β-SnO, NiO(111), Ni3Sn(200), Ni3Sn2(102), Ni3Sn2(110), Ni(200), dan Ni3Sn(220). Kristalinitas Ni3Sn2(102) dari nanoalloy Ni-Sn(1,5) cenderung menurun dengan meningkatnya rasio volume EG/H2O yang digunakan. Ukuran kristal nanoalloy Ni3Sn2(102) yang diperoleh untuk rasio volume EG/H2O 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 8,0 berturut-turut adalah 18,1; 14,7; 8,8; 6,0; dan 13,3 nm. Spektra UV-Vis menunjukkan bahwa kompleks Ni2+ tidak terdeteksi lagi di dalam supernatannya. Gambar SEM memperlihatkan bahwa partikel nanoalloy Ni-Sn(1,5) hasil sintesis umumnya berbentuk silinder dan sebagian partikelnya berbentuk granula tak beraturan. Berdasarkan data EDS, rasio mol Ni/Sn dalam nanoalloy Ni-Sn(1,5) yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1,71. Kata kunci: nanoalloy Ni-Sn, etilena glikol, termediasi poliol, hidrotermal 
PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWI PSKG FK UNSRI Leo Saputra; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.183 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v11i2.16158

Abstract

Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit mukosa mulut yang sering ditemui.SAR dapat menganggu dan menurunkan kualitas hidup sehingga diperlukan perawatan yang adekuatsehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap durasi penyembuhan dan pengurangan rasanyeri dari SAR. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control groupmelibatkan 38 mahasiswi PSKG FK UNSRI dengan SAR minor yang dibagi menjadi dua kelompokyaitu kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ikan gabus dan kelompok kontrol yang diberi akuades.Subjek tiap kelompok diinstruksikan untuk mengaplikasikan ekstrak ikan gabus atau akuadessebanyak 3 kali sehari. Durasi penyembuhan SAR diamati sampai sembuh dan rasa nyeri SAR diukurmenggunakan visual analog scale (VAS) pada baseline dan hari ketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa durasi penyembuhan SAR pada kelompok ekstrak ikan gabus lebih cepat secara signifikan darikelompok akuades (P0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan skor VASbaseline dengan hari ketiga pada kedua kelompok (P0.05). Kelompok ekstrak ikan gabusmenunjukkan pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibandingkan kelompok akuades (P0.05).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ikan gabus (Channastriata) dapat mempercepat durasi penyembuhan SAR dan dapat mengurangi rasa nyeri dari SAR.Kata kunci: Stomatitis aftosa rekuren, Ikan gabus, Penyembuhan
PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWI PSKG FK UNSRI Leo Saputra; Shanty Chairani; Tyas Hestiningsih
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v11i2.16158

Abstract

Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit mukosa mulut yang sering ditemui.SAR dapat menganggu dan menurunkan kualitas hidup sehingga diperlukan perawatan yang adekuatsehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap durasi penyembuhan dan pengurangan rasanyeri dari SAR. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control groupmelibatkan 38 mahasiswi PSKG FK UNSRI dengan SAR minor yang dibagi menjadi dua kelompokyaitu kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ikan gabus dan kelompok kontrol yang diberi akuades.Subjek tiap kelompok diinstruksikan untuk mengaplikasikan ekstrak ikan gabus atau akuadessebanyak 3 kali sehari. Durasi penyembuhan SAR diamati sampai sembuh dan rasa nyeri SAR diukurmenggunakan visual analog scale (VAS) pada baseline dan hari ketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa durasi penyembuhan SAR pada kelompok ekstrak ikan gabus lebih cepat secara signifikan darikelompok akuades (P0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan skor VASbaseline dengan hari ketiga pada kedua kelompok (P0.05). Kelompok ekstrak ikan gabusmenunjukkan pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibandingkan kelompok akuades (P0.05).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ikan gabus (Channastriata) dapat mempercepat durasi penyembuhan SAR dan dapat mengurangi rasa nyeri dari SAR.Kata kunci: Stomatitis aftosa rekuren, Ikan gabus, Penyembuhan
Performa Termal Kondensor Udara pada Wind Tunnel: Evaluasi Perpindahan Panas Priyadi, M. Untung Zaenal; Saleh, Yasya Khalif Perdana; Fikri, Muhammad Luqman Saiful; Muddhar Fathkhur Rohman; Leo Saputra
Jurnal Permadi : Perancangan, Manufaktur, Material dan Energi Vol 6 No 03 (2024): JURNAL PERMADI: PERANCANGAN, MANUFAKTUR, MATERIAL DAN ENERGI
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/permadi.v6i03.155

Abstract

Heat transfer in air condenser systems is a critical aspect in various industrial applications, especially refrigeration and air conditioning systems. The thermal efficiency of condensers is greatly influenced by airflow characteristics, but airflow velocity optimization remains a challenge due to the trade-off between improved heat transfer and energy consumption. Although previous research has examined various aspects of condenser design, there is still a need to explore the optimal limit of airflow velocity that can maximize thermal efficiency without excessively increasing system workload. This study aims to evaluate the thermal performance of an air condenser in a wind tunnel, focusing on the effects of airflow velocity variations on heat transfer rate and thermal efficiency. The experimental method uses a wind tunnel with dimensions of 280x28x28 cm, equipped with a precise temperature and flow velocity measurement system. The flow velocity was varied from 0.8 to 1.8 m/s. The results showed a significant increase in the heat transfer coefficient (h) and heat transfer rate (Q) as the flow velocity increased. Analysis of Reynolds and Nusselt numbers revealed the transition of the flow from laminar to turbulent, which contributed to the increase in heat transfer efficiency. Comparison of experimental results with simulations showed good agreement in the middle velocity range, but there were deviations at extreme velocities. In conclusion, increasing the airflow velocity proved effective in improving the thermal performance of the condenser, but further optimization is required to balance the thermal efficiency with the energy consumption of the system.