Rina Rahadianur
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perubahan pH Saliva Buatan Setelah Diinteraksikan Dengan Candida Albicans, Streptococcus Mutans, dan Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Basri A. Gani; Cut Soraya; Sunnati -; Abdillah Imron Nasution; Nurfal Zikri; Rina Rahadianur
Cakradonya Dental Journal Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.148 KB)

Abstract

Saliva merupakan cairan eksokrin yang mengandung unsur protein dan antibodi seperti sIgA laktoferin peroksidase, albumin, polipeptida dan oligopeptida yang berperan pada pertahanan mukosa rongga mulut dan gigi guna mencegah infeksi oral mikropatogen seperti C. albicans, S. mutans, dan A. actinomycetemcpmitans. Patogenesis ketiga oral mikropatogen tersebut diawali dengan mempengaruhi perubahan pH saliva sebagai langkah invasi dan infeksi pada mukosa oral dan pelikel gigi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perubahan pH saliva buatan setelah diinteraksikan dengan S. mutans, C. albicans,dan A. Actinomycetemcpmitans. Materi penelitian ini berupa Streptococcus mutans strain ATCC 31987, Candida albicans strain ATCC 10231, Aggregatibacter actinomycetemcomitans strain ATTC 702358, dan saliva buatan. Untuk mengetahui perubahan pH saliva, maka ketiga mikrobiota tersebut dikultur dan untuk menguji perubahan pH saliva dilakukan uji interaksi ketiga mikroorganisme tersebut dalam saliva buatan selama 24 jam dengan pengaturan pH saliva sebagai indikator hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan interaksi S. mutans, C. albicans, dan A. actinomycetemcomitans dalam saliva buatan mampu mereduksi perubahan pH saliva mengarah ke pH netral dengan kontrol perlakuan pH saliva 4, 5, 6, 8, dan pH 9 secara statistik tidak tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p0,05), begitu juga ketika dilakukan interakasi diantara masing-masing mikroorganisme tersebut dalam saliva buatan menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p0,05). Hasil penelitian memperlihatkan aktivitas biologi S. mutans, C. albicans, dan A. actinomycetemcomitans dalam saliva buatan mampu merubah pH Saliva sekaligus mempertahankan pH netral, ini menggambarkan bahwa mikrobiota tersebut saling mendukung dan bekerjasama dalam mempengaruhi siklus biologi rongga mulut dengan pH saliva sebagai indikator.
Perubahan pH Saliva Buatan Setelah Diinteraksikan Dengan Candida Albicans, Streptococcus Mutans, dan Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Basri A. Gani; Cut Soraya; Sunnati -; Abdillah Imron Nasution; Nurfal Zikri; Rina Rahadianur
Cakradonya Dental Journal Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saliva merupakan cairan eksokrin yang mengandung unsur protein dan antibodi seperti sIgA laktoferin peroksidase, albumin, polipeptida dan oligopeptida yang berperan pada pertahanan mukosa rongga mulut dan gigi guna mencegah infeksi oral mikropatogen seperti C. albicans, S. mutans, dan A. actinomycetemcpmitans. Patogenesis ketiga oral mikropatogen tersebut diawali dengan mempengaruhi perubahan pH saliva sebagai langkah invasi dan infeksi pada mukosa oral dan pelikel gigi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perubahan pH saliva buatan setelah diinteraksikan dengan S. mutans, C. albicans,dan A. Actinomycetemcpmitans. Materi penelitian ini berupa Streptococcus mutans strain ATCC 31987, Candida albicans strain ATCC 10231, Aggregatibacter actinomycetemcomitans strain ATTC 702358, dan saliva buatan. Untuk mengetahui perubahan pH saliva, maka ketiga mikrobiota tersebut dikultur dan untuk menguji perubahan pH saliva dilakukan uji interaksi ketiga mikroorganisme tersebut dalam saliva buatan selama 24 jam dengan pengaturan pH saliva sebagai indikator hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan interaksi S. mutans, C. albicans, dan A. actinomycetemcomitans dalam saliva buatan mampu mereduksi perubahan pH saliva mengarah ke pH netral dengan kontrol perlakuan pH saliva 4, 5, 6, 8, dan pH 9 secara statistik tidak tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p0,05), begitu juga ketika dilakukan interakasi diantara masing-masing mikroorganisme tersebut dalam saliva buatan menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p0,05). Hasil penelitian memperlihatkan aktivitas biologi S. mutans, C. albicans, dan A. actinomycetemcomitans dalam saliva buatan mampu merubah pH Saliva sekaligus mempertahankan pH netral, ini menggambarkan bahwa mikrobiota tersebut saling mendukung dan bekerjasama dalam mempengaruhi siklus biologi rongga mulut dengan pH saliva sebagai indikator.