Hilman Abdul Halim
Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KELURAHAN MARGASUKA KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG Vannisa Lilia Vidyastuti; Mas Halimah; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41340

Abstract

 This study aims to find out how to implement the Family Hope Program in one of the urban villages in Bandung, namely Margasuka Village. It was found that there were problems with inaccurate and up-to-date data on the poor, causing the distribution of social assistance to be unequal. This is influenced by the lack of implementing resources in Margasuka Village in the process of verifying PKH recipient data. The theory used is the theory of Jones (1991) about the three main pillars of program implementation, namely organization, interpretation, and application. The research method used is descriptive qualitative research method with data collection techniques in the form of observation, interviews, and document studies. The informant determination technique used was purposive sampling technique with a total of 8 informants. The results of the research that the authors found were that although there were problems that had been mentioned previously, referring to Jones' theory, the authors found that the implementation of PKH in Margasuka Village was good considering that it was able to fulfill all aspects of the three pillars of program implementation. This is reinforced by the positive response from the community regarding the implementation of PKH in Margasuka Village. Suggestions in this study are to continue to maintain and improve the role of PKH facilitators, improve coordination and communication, and support from local governments in providing motivation for all PKH implementors to produce good implementor performance and in accordance with the expected goals. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan di salah satu kelurahan di Kota Bandung yaitu Kelurahan Margasuka. Ditemukan terdapat permasalahan kurang akurat dan mutakhirnya data warga miskin sehingga menyebabkan penyebaran bantuan sosial tidak merata. Hal tersebut dipengaruhi kurangnya sumber daya pelaksana di Kelurahan Margasuka dalam proses verifikasi data penerima PKH. Teori yang digunakan adalah teori Jones (1991) tentang tiga pilar utama dari implementasi program yaitu organisasi, interpretasi, dan penerapan. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan total informan 8 orang. Hasil penelitian yang penulis temukan ialah meskipun terdapat adanya permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya,mengacu pada teori Jones penulis menemukan bahwa implementasi PKH di Kelurahan Margasuka sudah dapat dikatakan baik mengingat sudah mampu memenuhi seluruh aspek yang ada dalam tiga pilar implementasi program. Hal tersebut diperkuat dengan adanya respon positif dari masyarakat terkait dengan adanya pelaksanaan PKH di Kelurahan Margasuka. Saran dalam penelitian ini adalah terus mempertahankan dan meningkatkan peran pendamping PKH, meningkatkan koordinasi dan komunikasi, dan dukungan dari Pemerintah Daerah dalam memberikan motivasi bagi seluruh implementor PKH agar menghasilkan kinerja implementor yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan.
EFEKTIVITAS E-GOVERNMENT DALAM PROGRAM LAPOR! PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA BEKASI Syifa Shobrina; Rd. Ahmad Buchori; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 2 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i2.45092

Abstract

 This research describes the effectiveness of e-government in Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!)program during Covid-19 pandemic in Bekasi city. The background of this research is there are still high difficulties for mobile apps’s users of LAPOR!, the provisions of information degrading follow-up provided by the relevant agencies takes a long time. Furthermore, LAPOR! program In addition, this program also have server problems and navigation of the menu column on the http://bekasikota.lapor.go.id impractical because there are so many categories.This study aims to analyze and describe the effectiveness of e-government in LAPOR! program during Covid-19 pandemic in Bekasi city presented in the form of numbers and its explanations. This study use the theory of effectiveness of e-government by Xuetao Guo and Jie Lu (2005). This study uses a quantitative research approach with a survey research design. The main data collection techniques used questionnaires given to the community using LAPOR! program during Covid-19 pandemic in Bekasi city and also documentation studies and literature studies.The results of the study indicate that the effectiveness of egovernment in LAPOR program during Covid-19 pandemic in Bekasi city has a percentage of 85,6% or it can be said that the program is very effective. The results showed that the four dimensions of effectiveness of egovernment had an average percentage value in the very effective category. The dimensions with the highest percentage is about quality of system with a percentage of 88,1% while the dimenstion with the lowest percentage is the quality of information with a percentage of 80%. Suggestions of this research are include:to immediately provide the latest accurate follow-up information, then increase cooperation with related agencies or institutions in the context of completing the given settlement. In addition, notifications from LAPOR!’s admin of Bekasi city as well as from related agencies should be able to send by the reporter's email so that the people who submits the complaint can find out quickly about the progress of the report. Penelitian ini menggambarkan mengenai efektivitas e-government dalam program layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR!) pada masa pandemi covid-19 di Kota Bekasi. Penelitian ini dilatarbelakangi masih terdapatnya kesulitan yang tinggi dalam penggunaan program LAPOR! melalui mobile apps, juga permasalahan terkait penyediaan informasi mengenai tindak lanjut yang diberikan oleh instansi terkait. Selain itu masih sering terjadi gangguan server pada program LAPOR! dan navigasi kolom menu pada program LAPOR! serta website bekasikota.lapor.go.id tidak praktis karena banyaknya kategori. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan efektivitas e-Government pada Program LAPOR! saat pandemi Covid-19 di Kota Bekasi yang disajikan dalam bentuk angka dan penjelasannya. Penelitian ini mengacu pada teori efektivitas e-government dari Xuetao Guo dan Jie Lu (2005 dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan desain penelitian survey. Teknik pengumpulan data utama dengan mengisi kuesioner penelitian yang diberikan kepada masyarakat yang merupakan pengguna program LAPOR! selama masa pandemi Covid-19 di Kota Bekasi serta studi kepustakaan dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas e-government dalam program LAPOR! pada masa pandemi covid-19 di Kota Bekasi memiliki persentase 85,6% atau dapat dikatakan program tersebut sudah sangat efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat dimensi efektivitas e-government memiliki nilai rata-rata persentase pada kategori sangat efektif. Dimensi dengan persentase tertinggi adalah kualitas sistem dengan persentase 88,1% sedangkan dimensi dengan persentase terendah ialah kualitas informasi dengan persentase 80%. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat segera memberikan informasi tindak lanjut terbaru secara akurat, kemudian meningkatkan kerjasama dengan dinas atau lembaga terkait dalam rangka melakukan penyelesaian pengaduan yang diberikan, juga notifikasi dari admin LAPOR! Kota Bekasi maupun dari instansi atau Lembaga terkait sebaiknya dapat masuk ke email pelapor agar masyarakat yang memberikan aduan bisa mengetahui secara cepat tentang perkembangan laporan.
STRATEGI TEKNOLOGI INOVASI KEBIJAKAN PENDAFTARAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN MELALUI WA (PANDAWA) DI KABUPATEN BANDUNG Muhammad Rizki Mulyanudin; Sawitri Budi Utami; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 2 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i2.45139

Abstract

This research is entitled "Innovation Technology Strategy for Population Document Registration Policy Through WA (Pandawa) in Bandung Regency". To be able to understand the Pandawa policy innovation technology strategy, the author uses the theory of Jean Eric Aubert who says to be able to succeed in a policy innovation, a technology strategy is needed which consists of selecting the technology used and its use in disseminating the diffusion of information to the public. The results show that the Pandawa policy innovation technology strategy has not run optimally. This is because the use of the Whatsapp application is not in accordance with the needs of the Bandung Regency community. The author's suggestion so that Pandawa policy innovation can achieve the desired goal is to review the use of Whatsapp in the service of population documents. Will Whatsapp continue to be used or reduce the types of existing services and use other technologies such as websites and applications. Penelitian ini berjudul “Strategi Teknologi Inovasi Kebijakan Pendaftaran Dokumen Kependudukan Melalui WA (Pandawa) di Kabupaten Bandung”. Untuk dapat memahami strategi teknologi inovasi kebijakan Pandawa penulis menggunakan teori dari Jean Eric Aubert yang mengatakan untuk dapat mensukseskan sebuah inovasi kebijakan diperlukan strategi teknologi yang terdiri dari pemilihan teknologi yang digunakan dan penggunaannya dalam melakukan diseminasi difusi informasi kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukan strategi teknologi inovasi kebijakan Pandawa belum berjalan dengan optimal. Hal tersebut disebabkan penggunaan aplikasi Whatsapp kurang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat Kabupaten Bandung. Saran penulis agar inovasi kebijakan Pandawa dapat mencapai tujuan yang diinginkan adalah meninjau ulang penggunaan Whatsapp dalam pelayanan dokumen kependudukan. Apakah Whatsapp akan tetap digunakan ataukah mengurangi jenis layanan yang ada dan menggunakan teknologi lain misalnya website dan aplikasi. 
KAPASITAS ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN DALAM PELAKSANAAN PENGURANGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DI KOTA BANDUNG Rizky Darmawan Putra; Darto Darto; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 1 (2021): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i1.35032

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine how the organizational capacity of the Environmental and Cleanliness Office in implementing the program to reduce the use of plastic bags in the city of Bandung. This research is motivated by the researchers' interest in the issue of environmental pollution caused by the use of plastic bags. The method used is qualitative with a descriptive approach. The theory used in this study according to Michael Hall et. al (2003) with the following dimensions: (1) Human Resource Capacity, (2) Financial Capacity, (3) Relationship and Network Capacity, (4) Process and Infrastructure Capacity, (5) Planning and development capacity.The results obtained from this study indicate that the overall organizational capacity of the Environmental and Cleanliness Office has not been fulfilled to support the implementation of reducing the use of plastic bags in the city of Bandung. The unfulfilled capacities are in Human Resources, Finance, Process and Infrastructure, as well as Planning and Development. While the capacity of Relations and Networks can be said to be fulfilled. The author concludes that the capacity has not been fulfilled due to the limited competence of employees which influences other capacities.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kapasitas organisasi yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dalam pelaksanaan program pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ketertarikan peneliti terhadap isu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan kantong plastik. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menurut Michael Hall et. al (2003) dengan dimensi-dimensi yakni: (1) Kapasitas Sumberdaya Manusia, (2) Kapasitas  Keuangan, (3) Kapasitas Relasi dan Jaringan, (4) Kapasitas Proses dan Infrastruktur, (5) Kapasitas perencanaan dan pengembangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa kapasitas organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan secara keseluruhan belum terpenuhi untuk menunjang pelaksanaan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Bandung. Kapasitas yang belum terpenuhi tersebut yakni pada Sumberdaya Manusia, Keuangan, Proses dan Infrastruktur, serta Perencanaan dan Pengembangan. Sedangkan kapasitas Relasi dan Jaringan dapat dikatakan terpenuhi. Penulis menarik kesimpulan bahwa belum terpenuhinya kapasitas yang dimiliki  dikarenakan keterbatasan kompetensi pegawai yang memberikan pengaruh pada kapasitas lainnya.
KOORDINASI PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MELALUI TIM ASESMEN TERPADU DI KOTA CIMAHI Rio Aryandi Erlangga; Darto Darto; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 2 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i2.45141

Abstract

Based on the problems that occurred in the coordination of the handling of narcotics abuse through the Integrated Assessment Team in Cimahi City, several basic obstacles were found, such as the lack of budget and the ineffectiveness of the implementing agencies, the existence of official mutations in the implementing agencies appointed as the Integrated Assessment Team. The researcher uses the theory of success factors for coordination from the State Service Commission which has 3 dimensions, namely the mandate dimension, the system dimension, and the behavioral dimension. The purpose of this study is to describe the coordination of the handling of narcotics abuse through the Integrated Assessment Team in Cimahi City which has not been effective. This study uses a qualitative method in which the author conducts interviews with several informants, then will look for data through related documents to strengthen the data that has been obtained from interviews. The results obtained are that the three dimensions that have been described have not been implemented properly. Therefore, researchers provide suggestions related to the coordination of handling narcotics abuse through the Integrated Assessment Team, it is necessary to make efforts to the budget for the implementation of the assessment by the Integrated Assessment Team, better coordination is carried out directly to the members of the Integrated Assessment Team Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam koordinasi penanganan penyalahgunaan narkotika melalui Tim Asesmen Terpadu di Kota Cimahi ditemukan beberapa kendala yang mendasar seperti kurang nya anggaran serta belum efektifnya instnasi pelaksana, adanya mutasi dinas pada instnasi pelaksana yang ditunjuk menjadi Tim Asesmen Terpadu. Peneliti menggunakan teori factor-faktor keberhasilan koordinasi dari State Service Commission yang memiliki 3 dimensi, yaitu dimensi mandate, dimensi system, dan dimensi perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan koordinasi penanganan penyalahgunaan narkotika melalui Tim Asesmen Terpadu di Kota Cimahi yang belum efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana penulis melakukan wawancara dengan beberapa informan, lalu akan mencari data melalui dokumen-dokumen terkait untuk meguatkan data yang telah didapatkan dari wawancara. Hasil yang didapatkan adalah bahwa dari ketiga dimensi yang telah diuraikan masih belum terlaksana dengan baik. Maka dari itu, peneliti memberikan saran terkait koordinasi penanganan penyalahgunaan narkotika melalui Tim Asesmen Terpadu perlu melakukan upaya terhadap anggaran pelaksanaan asesmen oleh Tim Asesmen Terpadu, koordinasi yang dilakukan lebih baik langsung kepada anggota Tim Asesmen Terpadu
Penerimaan Pengguna dengan Technology Acceptance Model pada aplikasi e-Satria (electronic self assessment tax reporting application) Pajak Restoran di Kota Bandung Trilestari Putri S; Elisa Susanti; Hilman Abdul Halim
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 1 (2021): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i1.35034

Abstract

          The background of this research is to see how e-satria is received by restaurant tax in Bandung City. The Regional Revenue Management Agency issues tax reporting services online, but not yet fully taxpayers have reported online. Based on the observations, the problem is related to the acceptance of e-satria users on restaurant taxes in the city of Bandung. In conducting this research, the writer uses the theory of the technology acceptance model. In this model, to see how users can accept technology, look at the behavior and perceptions of users, namely perceptions of usefulness, perceived ease of use, intention to use, and use of the system. This study uses qualitative research methods. The result of this research is that there is a lack of acceptance of e-satria users (electronic self-assessment tax reporting application) on restaurant taxes in the city of Bandung. This is because aspects have not been met in user acceptance by using the technology acceptance model. Among them, on the aspect of perceived ease where users still have difficulty accessing, some users return to reporting manually. Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini, adalah untuk melihat bagaimana e-satria dapat diterima oleh pajak restoran di Kota Bandung. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah mengeluarkan pelayanan pelaporan pajak secara online namun belum sepenuhnya wajib pajak melakukan pelaporan secara online. berdasarkan hasil observasi, permasalahan tesebut berkaitan dengan penerimaan pengguna e-satria pada pajak restoran di kota Bandung. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan teori technology acceptance model. Dalam model tersebut untuk melihat bagaimana suatu teknologi dapat diterima oleh pengguna melihat dari perilaku dan persepsi pengguna yaitu presepsi kegunaan, persepsi kemudahan, niat menggunakan, dan penggunaan pada sistem. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat kurang penerimaan pengguna e-satria (electronic self assessment tax reporting application) pada pajak restoran di Kota Bandung. Hal ini dikarenakan terdapat aspek yang belum terpenuhi pada penerimaan pengguna dengan menggunakan technology acceptance model. Diantaranya, pada aspek persepsi kemudahan dimana pengguna masih kesulitan dalam mengaskes, sehingga terdapat pengguna yang kembali melakukan pelaporan secara manual.