Nisrina Nurhasanah
Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGENDALIAN PEMANFAATAN AIR TANAH DI KECAMATAN BANDUNG WETAN OLEH CABANG DINAS ESDM WILAYAH IV BANDUNG Nisrina Nurhasanah; Ramadhan Pancasilawan; M. D Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 1 (2021): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i1.35066

Abstract

ABSTRACTThis research is concerned with a decrease in groundwater level caused by uncontrolled extraction or use of excess groundwater. This causes the soil condition in Bandung Wetan District to enter a vulnerable and critical zone. The purpose of this study is to find out why the Control of the use of water land in the District of Bandung Wetan by the Branch Office of Energy and Resources Power Mineral Region IV Bandung has not been effective. This research uses Ricky W. Griffin’s theory, which explains that levels of Control consist of four steps: establishing standards, measuring performance, comparing performance against standards, and considering corrective action. The method used in this research is qualitative. Data collection techniques are done through observation, interviews, and documents. The control mechanisms have not been appropriately implemented based on field study because of limited human resources to carry out field monitoring. Then limited existing budgets, weak sanctions that are given so that compromises and negotiations in taking corrective action are still occurring, and the awareness of groundwater concessions are still low to comply with the prevailing regulations. The BINWASDAL team needs to be given training and a broad understanding of the main tasks, functions, and authorities in controlling groundwater use in Bandung Wetan District. They are then increasing socialization and guidance on groundwater exploitation and the community and implementing strict sanctions by existing regulations to reduce violations that have occurred. Finally, for entrepreneurs to pay more attention to the rules that have been set so as not to cause similar problems. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya penurunan muka air tanah yang disebabkan oleh pengambilan atau pemanfaatan air tanah berlebih yang tidak terkontrol. Hal ini menyebabkan kondisi tanah di Kecamatan Bandung wetan memasuki zona rawan dan kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa pengendalian pemanfaatan air tanah di Kecamatan Bandung Wetan oleh Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah IV Bandung belum berjalan efektif dalam mengatasi pelanggaran yang terjadi. Penulis melakukan analisis menggunakan teori pengendalian dari Ricky W. Griffin, yang mengemukakan terdapat empat langkah pengendalian yaitu menetapkan standar, mengukur kinerja, membandingkan kinerja dengan standar, dan menentukan tindakan korektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumen. Berasarkan hasil lapangan  mekanisme pengendalian belum dilakukan dengan baik, keterbatasan sumber daya manusia untuk melakukan pemantauan ke lapangan, terbatasnya anggaran yang ada, lemahnya sanksi yang diberikan sehingga masih terjadinya kompromi dan negosiasi dalan melakukan tindakan korektif, serta masih rendahnya kesadaran para pengusahaan air tanah untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Tim BINWASDAL perlu diberikan pelatihan dan pemahaman yang luas mengenai tugas pokok dan fungsi serta wewenangnya dalam melakukan pengendalian pemanfaatan air tanah di Kecamatan Bandung Wetan, meningkatkan sosialisasi dan pembinaan terhadap pengusahaan air tanah dan masyarakat, serta penerapan sanksi yang tegas sesuai dengan peraturan yang ada agar mengurangi pelanggaran yang sudah terjadi. Terakhir untuk pengusaha untuk lebih memperhatikan aturan yang sudah ditetapkan agar tidak menimbulkan permasalahan yang serupa.