Yopi Tri Setiadi
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisa Pengaruh Panjang Anti-Slamming Bulbous Bow Terhadap Hambatan Total Dan Olah Gerak Kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Menggunakan CFD Yopi Tri Setiadi; Parlindungan Manik; S Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.822 KB)

Abstract

Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB) adalah bulbous bow yang telah dimodifikasi sesuai prinsip Anti-Slamming Bulbous Bow (Mempunyai haluan lebih rendah dari base line kapal). Pada penelitian ini anti-slamming bulbous bow (ASB) divariasikan dengan tida tipe bulbous bow tipe - V (Nabla Type), tipe - 0 (Ellips Type) dan tipe - Δ (Delta Type) serta variasi panjang  Anti-slamming dengan rasio 35%, 30 % dan 25 % dari panjang garis air kapal. Pemodelan kapal dilakukan dengan software Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan software Ansys Aqwa, sedangkan analisa hambatan menggunakan software Tdyn. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan Anti-slamming bulbous bow berpengaruh cukup besar  untuk mengurangi terjadinya slamming dan hambatan pada kapal. slamming probability paling baik terdapat pada model C3 dengan menggunakan anti-slamming bulbous bow tipe - Δ (Delta Type) dengan Length Coefficients (CLPR) 0,031, panjang anti-slamming 25% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat kapal dengan mengurangi  slamming probability sebesar 14,56 % pada  tinggi gelombang 3 meter. Dan hambatan kapal yang paling baik terdapat pada model C1 dengan Length Coefficients (CLPR) 0,018, panjang anti-slamming 35% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat kapal dengan mengurangi hambatan sebesar 9,14 % dari kapal yang tidak menggunakan anti-slamming bulbous bow,  namun terjadinya slamming belum hilang di beberapa model yang masih berada di atas standar kriteria Nordforks 1987 yaitu sebesar 3%.