Ahmad Habibi
Institut Teknologi Telkom Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Unmanned Aerial Vehicle Robot untuk Pemadam Api dengan Rancangan Alat Pemadam yang Efisien Ardiansyah Al Farouq; Moch Iskandar Riansyah; Ahmad Habibi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.108 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v10n1.839.2021

Abstract

When firefighters extinguish a fire there are certain points that are difficult to pass, while the speed of extinguishing the fire is important. Therefore, the existence of a UAV (Unmanned Aerial Vehicle) that can easily reach the area is very important to help the firefighters. Then the extinguisher used to extinguish must also be specially designed because the ability to carry the robot's UAV (Unmanned Aerial Vehicle) is limited. The flying robot UAV (Unmanned Aerial Vehicle) design used is a multicopter robot. Multicopter which is designed to have 6 propellers. Specially designed extinguisher is also designed to be able to extinguish the fire efficiently with the designed multicopter. The extinguisher is designed in the form of an inverted umbrella with the fabric of the umbrella using a fire extinguisher or a fire-resistant cloth. With this system design, the robot UAV is very efficient to use to extinguish fire in the form of a multicopter. The extinguisher designed has succeeded 100% in extinguishing the fire with an average time of 5 seconds, while when using water the fire is extinguished in an average time of 37.5 seconds. Keywords : UAV, Robot, Fire fighting,Mmulticopter, Extinguisher.AbstrakPada saat petugas pemadam api melakukan pemadaman api  terdapat beberapa titik tertentu yang sulit dilalui, sedangkan kecepatan dalam pemadaman adalah yang penting. Oleh sebab itu adanya UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang dapat dengan mudah menjangkau daerah tersebut sangatlah penting untuk membantu para pemadam. Kemudian alat pemadam yang digunakan untuk memadamkan juga harus dirancang khusus karena kemampuan angkut UAV (Unmanned Aerial Vehicle) robot terbatas. Desain UAV (Unmanned Aerial Vehicle) robot terbang yang digunakan adalah berbentuk multicopter robot. Multicopter yang didesain memiliki 6 baling-baling. Kemudan alat pemadam yang dirancang juga dirancang khusus agar dapat memadamkan api dengan efisien dengan multicopter yang telah didesain. Alat pemadam yang dirancang berupa payung terbalik yang bagian kaiin payung menggunakan kain pemadam atau kain tahan api yang biasa digunakan untuk memadamkan api. Dengan desain sistem tersebut maka UAV robot sangat efisien digunakan untuk memadamkan api dalam bentuk multicopter. Alat pemadam yang dirancang telah berhasil 100% memadamkan api dengan rata-rata waktu 5 detik, sedangkan bila menggunakan air maka api padam dalam waktu rata-rata 37.5 detik.Kata Kunci : UAV, Robot, Pemadam kebakaran, Multicopter, Alat pemadam.
PENINGKATAN KAPASITAS DENGAN PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA BERBASIS ICT DI DESA NGENI Lora Khaula Amifia; Dimas Adiputra; Isa Hafidz; Khodijah Amiroh; Ardiansyah Al Farouq; Robin Addwiyansyah Alfaro Samrat; Aditya Yudhistira; Ahmad Habibi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i4.18122

Abstract

The Ngeni Village community is a productive economic community with various sources of income. However, in this village, there are still fundamental problems. The main problem is accessing clean water and the lack of public street lighting. Two aspects of the problem in the community service activities have been carried out. The first aspect is about access to clean water, and this activity was implemented in 2020. The second aspect is the lack of public street lighting on the streets of Ngeni Village. Therefore, the service team has implemented appropriate science and technology to be utilized by the community, namely making solar street lighting. The purpose of this service activity is to build solar-powered public street lighting and provide ICT technology skills training so that people can be skilled in using ICT technology for their daily needs. The transfer of appropriate technology knowledge given to the community is hoped that the community can make their solar street lighting independently and can carry out maintenance independently in the future. The method applied in this activity is the Quantitative Method Approach, which emphasizes the in-depth understanding of a problem and is assisted by in-depth analysis techniques. The result of this activity is that 87 people attended the training well, and 20 expert teams succeeded and are skilled in advanced training by utilizing ICT technology as an alternative to solar-powered street lighting (PJU) at night. --- Masyarakat Desa Ngeni adalah masyarakat ekonomi produktif dengan berbagai sumber pendapatan yang dicapai. Akan tetapi, di Desa ini masih terdapat permasalahan yang mendasar. Masalah utamanya adalah sulitnya akses air bersih dan minimnya penerangan jalan umum. Terdapat dua aspek permasalahan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan. Aspek pertama adalah tentang akses air bersih dan kegiatan ini telah di implementasikan pada 2020. Aspek kedua adalah minimnya penerangan jalan umum di jalan-jalan Desa Ngeni. Oleh karena itu, tim pengabdi telah menerapkan IPTEK yang tepat guna sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan maksimal, yakni membuat penerangan jalan umum tenaga surya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan pembangunan penerangan jalan umum bertenaga surya serta memberikan pelatihan keterampilan teknologi ICT sehingga masyarakat dapat terampil dalam pemanfaatan teknologi ICT untuk kebutuhan sehari-hari. Transfer ilmu teknologi tepat guna yang diberikan ke masyarakat harapannya agar masyarakat dapat membuat penerangan jalan umum tenaga surya sendiri secara swadaya dan dapat melakukan maintenance secara mandiri di masa depan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah Pendekatan Metode Kuantitatif dengan menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah yang dibantu dengan teknik analisis mendalam (in-depth analysis). Hasil dari kegiatan ini adalah sejumlah 87 msyarakat mengikuti pelatihan dengan baik dan 20 tim ahli telah berhasil dan terampil dalam pelatihan lanjutan dengan memanfaatkan teknologi ICT sebagai alternatif penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya pada malam hari.