Bambang Riyanto
Departemen Teknik Sipil Undip Jln. Prof.H.Soedarto,SH.Tembalang, Semarang 50275

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS JALUR LAMBAT PADA RUAS JALAN KALIGAWE SEMARANG Inke Sita Ratnasari; Briliano Mantriwi; Bagus Hario Setiadji; Bambang Riyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6 ,Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.087 KB)

Abstract

Jalan Kaligawe Semarang merupakan salah satu Jalan Nasional terletak di Provinsi Jawa Tengah dan memiliki fungsi sebagai jalan arteri primer. Pada ruas Jalan Kaligawe KM 3+500 – KM 5+000 terdapat jalur lambat. Tujuan keberadaan jalur lambat pada ruas Jalan Kaligawe adalah untuk memperlancar arus lalu lintas dan meminimalisir tingkat fatalitas kecelakaan di jalur cepat. Maksud dari studi ini adalah untuk meninjau efektivitas keberadaan dari jalur lambat terhadap jalur cepat di ruas Jalan Kaligawe. Dari hasil analisis kecepatan sepeda motor, rata – rata kecepatan sepeda motor yang melintas di jalur lambat adalah 41,42 km/jam. Kinerja lalu lintas yang diukur menggunakan derajat kejenuhan (DS) menghasilkan nilai DS jalur lambat 0,769 dan jalur cepat 0,558. Perbandingan hasil analisis karakteristik kecelakaan di jalur lambat dan cepat dari tahun 2011 – 2015, menghasilkan total kecelakaan di jalur lambat 73 kecelakaan dan di jalur cepat 17 kecelakaan. Berdasarkan tingkat fatalitas kecelakaan, jalur lambat didominasi oleh fatalitas sedang 71,23% sedangkan jalur cepat didominasi oleh fatalitas ringan 59%. Hasil analisis lokasi rawan kecelakaan (black spot) di jalur lambat menggunakan pendekatan EAN (Equivalent Accident Number) dan Pendekatan Jarak diperoleh 3 lokasi rawan kecelakaan yaitu Segmen 7 (B-T), Segmen 11 (B-T) dan Segmen 9 (T-B). Rekomendasi yang disarankan adalah penambahan pita penggaduh (rumble strip), pembuatan marka zona selamat, pemeliharaan fasilitas jalan dan skema pemindahan bukaan separator. Berdasarkan hasil analisis parameter efektivitas keberadaan jalur lambat dapat disimpulkan bahwa jalur lambat telah efektif dalam memperlancar arus lalu lintas dan meminimalisir tingkat fatalitas kecelakaan di jalur cepat. Akan tetapi perlu ada perbaikan pada beberapa segmen jalan yang terindikasi sebagai lokasi rawan kecelakaan.
SIMULASI SISTEM BUKA TUTUP TOL KANCI – BREBES TIMUR SAAT ARUS MUDIK 2016 Yustika Putra; Valentino Hary Pratama; Bambang Riyanto; Wahyudi Kushardjoko
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6 ,Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.332 KB)

Abstract

Kemacetan merupakan suatu permasalahan pada sektor transportasi yang sampai saat ini masih belum ditemukan solusinya. Bahkan, jalan tol yang merupakan suatu sarana untuk mengurangi kemacetan ternyata tidak luput dari kemacetan itu sendiri. Penelitian yang dilakukan difokuskan pada jalan tol Brebes Timur yang baru saja selesai dengan studi kasus arus mudik 2016. Pengumpulan data terkait kasus Brebes Timur, meliputi data lalu lintas pada ruas Kanci-Pejagan, serta lalu lintas pada tiap Gerbang yang diteliti, yaitu Gerbang Tol Pejagan, Brebes Barat, dan Brebes Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kemacetan serta memberikan salah satu solusi dari kemacetan melalui simulasi sistem buka tutup pintu gerbang yang ada pada ruas tol yang diteliti. Metode yang digunakan adalah simulasi dari sistem buka – tutup dilakukan tanpa adanya survei data langsung, dikarenakan kasus yang diangkat sudah lama terjadi. Simulasi ini memanfaatkan data sekunder dari operator jalan tol yang bersangkutan. Analisis pada pembahasan meliputi kapasitas maksimal dari tiap gerbang, antrian yang terjadi, serta simulasi sistem buka tutup gerbang tol dengan alternatif penambahan gardu dan pembatasan antrian sebesar 3 km, 4 km, dan 5 km. Hasil dari analisis adalah simulasi dilakukan dengan menetapkan batas antrian pada tiap gerbang untuk menentukan kapan waktu sistem buka dan tutup itu dimulai. Kesimpulan dari studi ini yaitu faktor penyebab dari kemacetan yang ada adalah tingkat kedatangan yang sangat besar (2584 kend/jam pada Gerbang Tol Brebes Timur, 976 kend/jam pada Brebes Barat, 1742 kend/jam pada Pejagan) yang tidak sebanding dengan kapasitas pelayanan yang ada, dinyatakan dengan besaran . Jika  semakin mendekati 1 maka gerbang semakin jenuh, jika   maka gerbang tidak mampu melayani tingkat kedatangan yang ada (1,076 pada Gerbang Tol Brebes Timur, 0,813 pada Brebes Barat, 0,967 pada Pejagan). Simulasi yang paling efektif untuk dilakukan adalah simulasi dengan batas antrian sebesar 4 km dengan waktu pelayanan tiap gardu 12 detik dan tanpa adanya penambahan jumlah gardu. Sebagai tindak lanjut dari studi ini adalah perlu adanya data yang lebih lengkap agar perhitungan yang dilakukan lebih rinci dan mendalam, serta ketika simulasi dilakukan perlu adanya komunikasi yang baik antar gerbang tol terkait untuk menginformasikan arus dan panjang antrian yang terjadi untuk menentukan pembukaan dan penutupan gerbang yang dilakukan.