EPF.Eko Yuli Priyono
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS SIMPANG DI JALAN LAYANG DAN BUNDARAN KALIBANTENG, SEMARANG DENGAN NILAI EKUIVALENSI MOBIL PENUMPANG SIMPANG BERSINYAL TERKOREKSI Nur Fairuz Khairunnisa; Ari Yanti; EPF.Eko Yuli Priyono; Supriyono Supriyono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1902.045 KB)

Abstract

Pintu masuk utama Kota Semarang dari arah Barat melalui jalur non tol melewati Simpang Kalibanteng yang memiliki 6 (enam) pendekat utama. Tingginya aktivitas masyarakat yang melewati simpang ini mengakibatkan kemacetan terutama pada jam sibuk. Arus lalu lintas pada ruas jalan terdiri dari berbagai tipe kendaraan dengan karakteristik berbeda. Arus lalu lintas ini dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp) dengan nilai konversi yang disebut nilai ekivalensi mobil penumpang (emp). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja jalan layang dan simpang bersinyal dengan nilai emp yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan pendekatan lalu lintas dengan metode kapasitas. Hasil analisis nilai emp untuk simpang bersinyal Kalibanteng pada Jalan Siliwangi untuk HV= 1,33 dan MC= 0,54, Jalan Bandara Ahmad Yani untuk HV= 0,77 dan MC= 0,63, Jalan Yos Sudarso untuk HV= 1,84 dan MC= 0,46, Jalan Jendral Sudirman untuk HV= 2,24 dan MC= 0,09, Jalan Pamularsih untuk HV= 1,99 dan MC= 0,19, Jalan Abdul Rahman Saleh untuk HV= 0,56 dan MC= 0,52. Hasil analisis derajat kejenuh simpang bersinyal pada kondisi eksisting terbesar yaitu pada jalan Siliwangi sebesar 0,99. Solusi perbaikan kinerja yang dilakukan yaitu optimasi waktu siklus dan fase sinyal, dan perubahan arah arus di fly over. Berdasarkan hasil analisis dengan perubahan arah arus tersebut, menghasilkan derajat kejenuhan terbesar yaitu 0,78 pada Jalan Siliwangi, Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Yos Sudarso. Disimpulkan bahwa perubahan arah arus menghasilkan kinerja simpang yang lebih baik dari kondisi eksisting.
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN SRONDOL MIX-USED DEVELOPMENT KOTA SEMARANG Panji Nindya D; Adhitya Wahyu Y; Ismiyati Ismiyati; Epf.Eko Yuli Priyono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLippo group berencana membangun mall, hotel, Sekolah serta rumah sakit dalam proyek bernama Srondol Mix-used Development (SMUD). Untuk itu perlu dilakukan studi awal terhadap dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh adanya perubahan tata guna lahan yang baru sebagi persyaratan diterbitkannya IMB dari pemerintah kota Semarang.Analisis kinerja ruas jalan dan simpang mengacu pada MKJI 1997 namun pada simpang bersinyal perhitungan arus jenuh menggunakan metode time slice karena dengan metode MKJI dihasilkan kinerja yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Prediksi bangkitan dan tarikan mengacu pada peraturan Dinas Perhubungan dan perbandingan fungsi bangunan yang sama.Berdasarkan hasil analisis bangkitan SMUD, pada saat pembangunan sebesar 46 smp/jam dan pada saat operasional sebesar 1093 smp/jam. Sehingga pada tahun prediksi 2023 terjadi peningkatan DS dari kondisi eksisting terbesar pada ruas jalan Setiabudi A sebesar 1,147. Pada simpang Srondol mengalami peningkatan DS 1,039 pada pendekat utara dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 120,45 det/smp. simpang Patung Diponegoro mengalami peningkatan DS 1,481 pada pendekat timur dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 395,82 det/smp. Simpang Durian memiliki DS 1,2 dan tundaan simpang 33,9 det/smp. Pemecaham masalah pada ruas jalan dilakukan dengan manajemen lalu lintas dan peningkatan lebar efektif jalan sehingga dapat menyebabkan penurunan derajat kejenuhan menjadi 1,07.  Pemecahan masalah pada simpang Srondol adalah dengan pembangunan simpang tak sebidang menghasilkan penurunan DS terbesar menjadi 0,8.  Pemecahan masalah pada simpang Patung Diponegoro dengan menjadikan jalan Ngesrep Barat V satu arah menghasilkan penurunan DS menjadi 0,8 dengan tundaan rata-rata simpang 38,1 det/smp. Pemecahan masalah pada simpang Durian adalah dengan mengubah menjadi simpang bersinyal menghasilkan penurunan DS menjadi 0,9 dengan tundaan rata-rata simpang 71,24 det/smp. Demi terwujudnya kelancaran lalu lintas perlu kerjasama yang baik antara pengelola dan pemerintah.