Dwi Kurniani
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA PENGEMBANGAN BANDARA AHMAD YANI SEMARANG Ahmad Ali Kafi; Yonatan heriyanto; Suseso Darsono; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.67 KB)

Abstract

Semarang adalah salah satu kota metropolitan yang padat penduduk di Indonesia. Dengan banyaknya penduduk Kota Semarang, menyebabkan tingginya kebutuhan akan transportasi massal salah satunya adalah pesawat terbang. Pemerintah Kota Semarang bersama Angkasa Pura 1 berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan membangun terminal bandara baru. Bandara yang baik harus dilengkapi dengan fasilitas utama, fasilitas penunjang, dan fasilitas keamanan dan keselamatan. Salah satu fasilitas keamanan dan keselamatan yang harus ada di bandara adalah sistem drainase. Perencanaan sistem drainase ini meliputi perencanaan saluran drainase, kolam detensi, dan stasiun pompa. Sistem drainase direncanakan secara gravitasi menggunakan 1 buah saluran primer trapesium dengan dimensi lebar 5 m dan tinggi 1,5 m dengan kemiringan lereng 1:2, saluran sekunder menggunakan U – Ditch berukuran 0,6 x 0,6 m, saluran tersier menggunakan U – Ditch berukuran 0,5 x 0,5 m dan pipa manhole dengan dimensi 0,6 x 0,6 m. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan pemodelan HEC HMS versi 4.1 untuk periode ulang 100 tahun dengan hasil sebesar 13,5 m3/detik. Perencanaan kolam detensi disesuaikan dengan kondisi eksisting yaitu menggunakan 4 buah kolam dengan volume kolam 1, 2, 3, dan 4 sebesar 4137,93, 4429,94, 187470,51, dan 56785,09 m3. Berdasarkan debit banjir rencana dan luas kolam detensi, outlet kolam 3 direncanakan menggunakan 1 buah pompa dengan kapasitas pompa sebesar 3 m3/s sementara outlet kolam 4 menggunakan 3 dengan kapasitas tiap pompa 3 m3/s. Perencanaan saluran drainase dianalisis menggunakan HEC-RAS versi 5.0.1 sehingga menghasilkan dimensi saluran yang dapat menampung debit air rencana.
ANALISIS SISTEM DRAINASE JALAN TOL BALIKPAPAN – SAMARINDA KM 22 + 025 – 52 + 100 Yanuar Adhiya Pratama; Usamah Hidayatullah; Sutarto Edhisono; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.264 KB)

Abstract

Jalan Tol Balikpapan – Samarinda merupakan salah satu pekerjaan infrastruktur berdasar kepada keputusan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Untuk menunjang kinerja jalan tol, maka diperlukan analisis sistem drainase jalan tol, agar tidak terjadi genangan dan kerusakan struktur jalan.Analisis sistem drainase dimulai dengan analisis hidrologi menggunakan metode hitung rata – rata aljabar. Data hujan didapatkan dari Stasiun Hujan Sepinggan (01o 15’ 44,9” LS , 116o 53’ 41” BT) dan dari Stasiun Hujan Temindung (00o 26’ 46” LS, 117o 9’ 36” BT). Data hujan yang digunakan adalah data hujan maksimum tahunan selama 15 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2015. Data hujan tersebut diolah menjadi intensitas hujan kala ulang menggunakan persamaan Mononobe. Selanjutnya hasil hitung intensitas hujan kala ulang tersebut digunakan untuk analisis debit menggunakan alat bantu aplikasi  EPA SWMM Versi 5.1 sehingga didapatkan nilai debit banjir rencana (Q50) untuk gorong – gorong dan debit banjir rencana (Q25) untuk saluran samping, dan saluran median.Analisis debit banjir rencana tersebut dilakukan dengan pemodelan skema aliran sistem drainase jalan tol dilakukan menggunakan alat bantu aplikasi  EPA SWMM Versi 5.1. Guna perencanaan hidrolik saluran, digunakan persamaan passing capacity. Saluran yang digunakan pada perencanaan sistem drainase Jalan Tol Balikpapan – Samarinda segmen 2 ini adalah saluran beton pra cetak dengan jenis saluran U-Ditch tipe U400D untuk saluran samping dan median, dan saluran Box Culvert dengan tipe BC 2 x 2 x 1 untuk saluran gorong – gorong.
PENGATURAN DAN PERBAIKAN SUNGAI DENGKENG Ksatrio Ksatrio; Cindy Tryamarti; Hary Budieny; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sungai Dengkeng merupakan salah satu sungai yang berada dalam Wilayah Kerja BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo. Aliran air Sungai Dengkeng bermuara di Sungai Bengawan Solo dengan panjang Sungai Dengkeng 45 km dan luas daerah aliran sungai 706,755 km2. Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di Sungai Dengkeng. Kondisi Sungai Dengkeng mengalami sedimentasi yang cukup tinggi dan perubahan tata guna lahan di sepanjang aliran menyebabkan surface runoff  (limpasan permukaan)  dan genangan air meningkat. Akibatnya, pada musim penghujan Kecamatan Cawas, Bayat, Trucuk,  Kabupaten Klaten sering mengalami banjir. Hidrograf banjir Sungai Dengkeng dianalisis dengan menggunakan program HEC – HMS dan analisis hidrolika digunakan program HEC – RAS. Hasil analisis menunjukan kondisi penampang eksisting Sungai Dengkeng tidak mampu untuk menampung debit banjir rencana Q50th sebesar 424,8 m3/detik. Dari hasil studi dan perhitungan yang telah dilakukan, pemecahan untuk permasalahan ini adalah melakukan pengaturan dan perbaikan Sungai Dengkeng, dengan cara mendesain penampang Sungai Dengkeng .Sehingga, Sungai Dengkeng dapat mengalirkan debit banjir dan meminimalisir terjadinya banjir. Penampang sungai didesain berbentuk trapesium dan persegi. Desain yang berbentuk trapesium dilakukan pendalaman dan pelebaran pada penampang sungai. Sedangkan desain yang berbentuk persegi dilakukan perkuatan dengan sheet pile pada daerah padat pemukiman. Tipe sheet pile yang digunakan adalah CCSP W450 – 1000A dengan kedalaman 22 m. 
KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL Josua Italiano; Bustan Fadhilsyah Rasyid; Dwi Kurniani; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.686 KB)

Abstract

Kecamatan Patukangan – Pegulon adalah kawasan indsutri dan perumahan yang berada di pusat Kota Kendal. Permasalahan banjir menyebabkan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan tidak dapat berkembang. Sistem draianse yang tepat adalah salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Patukangan – Pegulon. Kajian sistem drainase meliputi perencanaan ulang dimensi saluran, pintu air, dan sistem pipa – pompa.Data curah hujan yang digunakan untuk Sungai Kendal adalah data curah hujan dari tahun 2000 sampai 2015 dengan menggunakan stasiun hujan Sedayu, Karangtengah, dan Kedugsari. Analisis debit banjir di Sungai Kendal menggunakan metode HSS Nakayasu dengan periode ulang 20 tahun dan diperoleh debit banjir sebesar 68,19 m3/s.. Analisis pengaruh backwater dari Laut Jawa menggunakan metode tahapan langsung. Pengaruh backwater hanya sampai pada jarak 5543,88  meter dari muara sungai. Jarak outlet saluran drainase dari muara sungai adalah 6096 meter, sehingga titik outlet tidak terpengaruh backwater.Debit banjir rencana pada saluran drainase didapatkan dengan rumus Mononobe dengan periode ulang 5 tahun dan diperoleh debit banjir rencana sebesar 4,8 m3/s. Berdasar debit banjir rencana ini, dimensi saluran drainase yang baru adalah : 1,0 x 1,0 m ; 0,9 x 0,7 m ; 0,7 x 0,7 m ; 0,8 x 0,7 m ; 1,6 x 1,5 m ; 1,0 x 0,7 m ; dan 1,3 x 1,0 m. Pintu air direncanakan pada titik outlet saluran karena elevasi muka air Sungai Kendal lebih tinggi dibandingkan elevasi muka air di saluran drainase, dengan elevasi muka air Sungai Kendal + 5,9 m dan elevasi muka air saluran drainase adalah + 4,63 m. Dimensi pintu air yang direncanakan adalah 1,6 x 1,5 m. Sistem pipa - pompa direncanakan berjumlah 3 buah dengan kapasitas tiap pompa adalah 2,0 m3/s dan diameter pipa adalah 0,5 m.
EVALUASI DAN PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH BENDUNG NAIN Afiff Faiq Hakim Harahap; Fadhlul Rahman; Sri Sangkawati; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSungai Bikomi merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Timor Tengah Utara yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan air di wilayah daerah aliran Sungai Bikomi. Sungai Bikomi saat ini terdapat bangunan air yaitu Bendung Nain dengan tinggi bendung 7 m dan lebar bendung 10 m yang hanya berfungsi untuk mengairi daerah irigasi Nain di subDAS Nain. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk di wilayah subDAS Nain menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan air. Hasil analisis ketersediaan air tahunan di subDAS Nain adalah 26.200.367,41 m3yang dihitung dengan menggunakan metode FJ.Mock. Kebutuhan air baku proyeksi sampai tahun 2022 adalah 3.457.356,01 m3, sedangkan kebutuhan air irigasi untuk 300 ha adalah 12.555.404,93 m3 dengan pola tanam padi-padi-palawija. Neraca air tahunan di subDAS Nain menunjukkan nilai positif yaitu 10.187.606,47 m3. Walaupun terjadi kelebihan air pada neraca air tahunan, namun terdapat defisit air pada bulan Mei hingga November dan surplus pada bulan Desember hingga April. Volume air pada bulan defisit adalah 8.207.436,14 m3 sehingga diperlukan tampungan dengan volume 11.738.628,25 m3 yang dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan air pada bulan defisit dengan volume evaporasi, sedimentasi, dan rembesan. Dari volume tampungan tersebut maka didapatkan tinggi mercu bangunan pelimpah sebesar 20,1 m sehingga Bendung Nain perlu ditingkatkan fungsinya menjadi bendungan. Tinggi muka air banjir 21,9 m adalah hasil dari perhitungan flood routing dengan debit outflow 0,5 PMF (probable maximum flood) dan ditambah tinggi jagaan 3 m sehingga didapat tinggi bendungan 24,9 m. Bangunan pelimpah Bendungan Nain direncanakan tipe mercu Ogee 1:0,33 dengan lebar 30 m, panjang saluran transisi 35 m dengan kemiringan 0,04, panjang saluran
PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SIANGKER SEMARANG Brasta Diyu Wasesa; Imam Arifin; Salamun Salamun; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Siangker merupakan salah satu bagian penting dalam sistem drainase Bandara Ahmad Yani. Sebagian debit drainase bandara akan dibuang menuju laut melalui Sungai Siangker sehingga kapasitas pengaliran dari Sungai Siangker harus dianalisis dan direncanakan kembali. Analisis dan perencanaan terhadap Sungai Siangker merupakan salah satu upaya dalam pengendalian banjir akibat dampak dari sistem drainase bandara. Debit drainase dari bandara yang dialirkan menuju Sungai Siangker melalui sistem pompa dengan debit pompa (Qp) sebesar 4,5 m3/dt. (Sumber : Angkasa Pura) Daerah Aliran Sungai (DAS) siangker memiliki luas 7,156 km2 dengan stasiun hujan, Stasiun Ahmad yani, Stasiun Simongan, dan Stasiun Maritim. Analisis curah hujan area menggunakan Metode Poligon Thiessen dan perhitungan curah hujan rencana menggunakan distribusi Log Pearson III. Intensitas hujan dihitung berdasarkan data curah hujan otomatis yang dicatat menggunakan alat pengukur Hellman. Perhitungan debit rencana menggunakan beberapa metode yaitu Metode FSR Jawa Sumatra, Metode HSS Gamma 1, Metode Haspers, dan Metode Passing Capacity sebagai kontrol terhadap perhitungan debit rencana. Dari Analisis Hidrologi tersebut didapatkan debit banjir rencana periode ulang 25 Tahun sebesar 69,59 m3/dt dengan metode terpilih adalah Metode HSS Gamma 1.Berdasarkan debit rencana dan debit tambahan pompa dianalisis menggunakan pemodelan HEC-RAS versi 4.1. Debit tambahan pompa dimodelkan pada Sta. 1850 yang merupakan letak  rumah pompa.  Pemodelan dilakukan pada dua kondisi yaitu kondisi eksisting dan kondisi desain. Hasil dari pemodelan pada kondisi eksisting terdapat penampang sungai yang tidak mampu menampung kapasitas aliran (Sta. 350 – Sta. 3350 dan Sta. 4250 – Sta. 4900) sehingga diperlukan upaya normalisasi penampang sungai. Dari hasil analisis pemodelan kondisi desain direncanakan penampang  sungai  trapesium dengan kemiringan 1:1 dan 1:0,5. Pada Analisis Back Water akibat pasang surut terdapat penampang yang tinggi jagaan kurang dari 0,6 m yaitu pada Sta. 1250 – Sta. 1450 sehingga dilakukan peninggian tanggul setinggi 0,25 m.Pada perencanaan teknis dilakukan dua analisis yaitu Analisis Stabilitas Alur Dasar Sungai dan Analisis Stabilitas Lereng Tanggul. Kedua analisis tersebut diperlukan untuk menjamin stabilitas lereng tanggul. Perkuatan lereng direncanakan menggunakan pasangan batu belah dengan ketebalan 0,9 m dan 0,7  m. Cerucuk bambu diameter 15 cm dan panjang 2 m dipasang pada perkuatan dengan ketebalan 0,9 m untuk meningkatkan daya dukung tanah.