Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

a) ANALISIS PERUBAHAN KINERJA JALAN DAN SIMPANG AKIBAT RENCANA ADANYA LIGHT RAIL TRANSIT (STUDI KASUS : KORIDOR LRT SIMPANG LIMA-TERMINAL PENGGARON KOTA SEMARANG) Yudha Agiel Pangestu; Alviady Ramadhan; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Kami Hari Basuki
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang sering terjadi di beberapa wilayah Kota Semarang adalah kemacetan. Hal tersebut terjadi karena volume kendaraan pribadi tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada. Disamping itu, angkutan umum belum optimal untuk menarik masyarakat beralih dari kendaraan pribadi. Beberapa penyebabnya adalah fasilitas yang kurang baik, jumlah moda sedikit, dan waktu tempuh yang lama. Terkait permasalahan tersebut, diberikan solusi moda transportasi perkotaan berbasis rel, yaitu Light Rail Transit (LRT). Sehingga tujuan studi ini adalah menganalisis kinerja jalan dan simpang akibat rencana adanya LRT, yang terletak di sepanjang Simpang Lima hingga Terminal Penggaron Semarang.Metode penelitian yang dilakukan yaitu analisis kinerja jalan dan simpang eksisting menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil analisis tersebut berupa nilai derajat kejenuhan untuk jalan dan tundaan untuk simpang. Kemudian dilakukan asumsi perpindahan arus lalu lintas akibat adanya LRT berdasarkan beda waktu tempuh serta analisis tapak rencana trayek LRT. Setelah itu dianalisis kinerja jalan dan simpang akibat adanya LRT.Pada hasil studi, perpindahan volume kendaraan pribadi menuju LRT dengan selisih waktu 12 menit 34 detik sebesar 16,78%. Dengan analisis kinerja Jalan Ahmad Yani didapat derajat kejenuhan sebesar 0,577 dan mengalami penurunan ketika adanya LRT menjadi 0,553. Sedangkan pada Jalan Majapahit didapat derajat kejenuhan sebesar 1,072 dan mengalami penurunan ketika adanya LRT menjadi 0,959. Hasil analisis kinerja Simpang Erlangga didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 70,803 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 48,724 det/smp. Hasil analisis kinerja Simpang Lamper didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 33,291 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 28,62 det/smp. Kemudian untuk Simpang Fatmawati didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 19,54 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 15,88 det/smp. Dalam tugas akhir ini, hasil preferensi penumpang yang dipakai dalam lingkup Kota Semarang dan tidak pada lokasi penelitian saja. Adanya kendaraan umum diabaikan dalam asumsi perpindahan moda dan kendaraan berat (HV) tidak dihitung dalam perpindahan arus lalu lintas akibat LRT. Serta data lalu lintas diambil tidak dalam satu waktu. Menyadari banyak hal yang bisa diperbaiki, diharapkan adanya studi lebih lanjut dengan data yang komprehensif.
ANALISIS KELAYAKAN FASILITAS LANDSIDE DI TERMINAL 3 ULTIMATE BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA Maulana Arifin; Bagus Gumilar Iskandar; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Bagus Hario Setiadji
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.722 KB)

Abstract

Soekarno Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandar udara terbesar yang ada di Indonesia yang melayani penumpang terbanyak ke – 8 di Asia Tenggara berdasarkan Airports Council International (ACI) periode 2015,  serta menduduki ranking ke – 44 di dunia sebagai bandara terbaik di dunia berdasarkan hasil survey dari lembaga Skytrax periode 2016 – 2017. Pergerakan penumpang dan pesawat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta setiap tahunnya mengalami peningkatan baik itu di terminal domestik maupun terminal internasional sehingga kepadatan penumpang pada terminal 3 Ultimate pun tidak terelakkan terutama pada fasilitas landsidenya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi fasilitas landside di Terminal 3 Ultimate berdasarkan permintaan (demand) penumpang peak hour, data produksi parkir dan data jumlah kendaraan di tahun 2016 menggunakan metode perhitungan SNI 03-7046-2004, IATA Airport Development Reference Manual (ADRM), FIFO (first in first out), MKJI 1997 dan PP No.43 1993. Dari hasil analisa didapatkan jumlah check in counter berdasarkan waktu pelayanan survey maksimum adalah 98 counter menurut SNI, 89 counter menurut FIFO, dan 46 counter menurut ADRM, ruang tunggu keberangkatan masih memadai syarat kapasitas dengan Level Of Service (LOS) masing – masing ruang tunggu (U11 – U17) A yaitu Excellent Level of Comfort, luas ruang baggage claim dan tujuh buah baggage claim device pada kondisi eksisting masih bisa melayani 2,116 penumpang datang per jam tahun 2016 dengan baik, kondisi eksisting dari aksesbilitas adalah Level Of Service (LOS) F dengan DS>1 dengan kemacetan pada titik persimpangan sementara kapasitas luas parkir masih memadai untuk melayani penumpang peak hour tahun 2016. Selain penambahan jumlah check in counter, kepadatan pada terminal penumpang dapat diatasi dengan pemisahan check in counter penumpang yang sudah check in online dengan penumpang yang belum, di samping itu perlu adanya penambahan lajur pada akses beserta penambahan papan penunjuk jalan yang jelas di sepanjang jalan sebelum titik penting (decision point) pada aksesbilitas terminal sesegera mungkin.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN PADA JALAN M.H. THAMRIN (BUNDARAN HI - SIMPANG SARINAH) AKIBAT PROYEK PEMBANGUNAN MRT JAKARTA UNDERGROUND SECTION CP 106 Muhammad Auliya Rahman; Muhammad Hafidz Hasan; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Bambang Riyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.224 KB)

Abstract

Kota Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang memiliki perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat diberbagai bidang sektor. Kondisi seperti ini menyebabkan tingkat populasi yang tinggi, sehingga setiap tahunnya kendaraan yang melintasi kota Jakarta mengalami peningkatan. Maka dari itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun prasarana transportasi umum baru yaitu Mass Rapid Transit (MRT). Hal ini menjadi pemicu utama kemacetan lalu lintas, salah satunya adalah di jalan M.H. Thamrin. Sehingga akan menyebabkan kinerja ruas jalan (derajat kejenuhan dan kecepatan) dan biaya operasional kendaraan (BOK) meningkat. Perhitungan kinerja ruas jalan dalam penelitian ini mengacu pada PKJI’14 dan MKJI’97, sedangkan metode untuk perhitungan BOK menggunakan metode Pacific Consultant Internasional (PCI). Data primer yang diperlukan berupa data arus lalu lintas, geometrik dan data kecepatan saat konstruksi berlangsung. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait. Angka kelayakan pelayanan jalan ditunjukan dengan nilai derajat kejenuhan/degree of saturation (DS), dengan syarat DS ≤ 0,85. Hasil analisis data menunjukan kapasitas jalan M.H. Thamrin pada tahun 2013 sebelum konstruksi sebesar 7893,6 skr/jam, mengalami penurunan kapasitas saat konstruksi tahun 2017 menjadi 7550,4 skr/jam, nilai DS tahun 2013 sebesar 0,84 menjadi 0,52 pada saat konstruksi tahun 2017, kecepatan kendaraan pada tahun 2013 sebesar 43,9 km/jam menjadi 39,18 km/jam pada saat konstruksi tahun 2017 dan BOK pada tahun 2013 sebesar Rp. 906,67 mengalami kenaikan menjadi Rp. 1.158,36. Untuk tercapainya kinerja dan tingkat pelayanan lokasi tinjauan yang lebih baik adalah dengan melakukan pelebaran jalan sehingga dapat menambah kapasitas jalan saat konstruksi berlangsung.
ANALISIS KELAYAKAN FASILITAS LANDSIDE DI TERMINAL 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA Andika Ainoor Henganingayu; Hayuning Santa Asisi; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Bagus Hario Setiadji
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTerminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta terbagi menjadi 3 sub-terminal yaitu terminal 1A, terminal 1B, dan terminal 1C. Terminal 1A (Domestik) hanya dioperasikan oleh maskapai Lion Air. Kepadatan penumpang pada terminal 1A bisa terjadi dikarenakan pertumbuhan penumpang per tahun yang melebihi kapasitas dari terminal rencana. Penumpang peak hour dianalisis berdasarkan SNI 03-7046-2004, IATA Airport Development Reference Manual (ADRM) dan FIFO (first in first out). Analisis ini bertujuan untuk evaluasi kelayakan fasilitas landside pada terminal 1A (Domestik) yaitu pada fasilitas terminal penumpang (check in counter, ruang tunggu keberangkatan dan baggage claim), fasilitas aksesbilitas terminal dan fasilitas parkir terminal 1. Selain penambahan jumlah check in counter dan baggage claim devices, kepadatan pada terminal penumpang dapat diatasi dengan check in online dan pemisahan check in counter dengan bagasi dan tanpa bagasi, di samping itu perlu adanya penambahan papan penunjuk jalan yang jelas di sepanjang jalan sebelum titik
ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN SEMARANG OUTER RING ROAD (SORR) TERHADAP JARINGAN JALAN KOTA SEMARANG Noufal Azka Abdulrrahman; Dwindhika Meinaferti; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Bambang Riyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.938 KB)

Abstract

Kawasan perkotaan di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Sebagai salah satu indikasinya adalah meningkatnya angka pertumbuhan lalu lintas di kota Semarang sebesar 5% setiap tahunnya. Pola rencana jaringan jalan di Kota Semarang secara garis besar dikembangkan dengan pola radial (memusat) dan konsentris (melingkar). Salah satu rencana pengembangan jaringan jalan tersebut adalah Rencana Jaringan Lingkar Luar (Outer Ring Road). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja jalan perkotaan setelah dibangunnya SORR. Untuk memprediksi arus yang teralihkan ke Semarang Outer Ring Road (SORR) digunakan metode stated preference berupa kuisioner dengan membandingkan selisih waktu di jalan perkotaan dengan SORR. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan model logit binomial sehingga dapat diperoleh kurva diversi. Menurut hasil dari kurva diversi didapatkan persen perpindahan ke SORR barat sebesar 24% dari arah selatan maupun barat, 31% pada SORR utara dari arah barat maupun timur, dan untuk SORR timur 30% dari arah tenggara 29% dari arah timur dan selatan. Untuk nilai derajat kejenuhan dan kecepatan rata-rata sebelum dan sesudah adanya SORR arah masuk dan keluar kota Semarang dapat diliat sebagai berikut: jalan Pol Anton Sujarwo sebesar DS=0,664; VT=44 km/jam menjadi DS=0,540; VT=47 km/jam dan DS=0,705; VT=39 km/jam menjadi DS=0,647; VT=41 km/jam, pada jalan Kaligawe DS=0,654; VT=44 km/jam menjadi DS=0,452; VT=50,5 km/jam dan DS=0,624; VT=45 km/jam menjadi DS=0,445; VT=51 km/jam, pada jalan raya Mangkang DS=0,534; VT=47 km/jam menjadi DS=0,368;  VT=50,5 km/jam dan DS=0,780; VT=40 km/jam menjadi DS=0,586; VT=45 km/jam, dan pada jalan Majapahit DS=0,74; VT=40 km/jam menjadi DS=0,589; VT=44 km/jam.Pada tahun 2026 Jalan Pol Anton arah keluar kota Semarang DS=0,867; VT=34 km/jam sudah tidak dapat melayani dengan baik, sehingga perlu peninjauan lebih lanjut. Menurut hasil perhitungan, SORR barat DS=0,068; VT=60 km/jam, SORR Timur DS=0,141; VT=60 km/jam, dan SORR Utara DS=0,172; VT=60 km/jam masih dapat melayani kendaraan dengan baik untuk 15 tahun kedepan. Disarankan untuk pembangunan SORR didahulukan pada SORR barat dan utara terlebih dahulu dikarenakan pada jalan raya Mangkang sudah mempunyai nilai DS yang besar.